Foto: LaptopMag
Teknologi.id - Meta, perusahaan di balik platform media sosial terkenal Facebook, telah meluncurkan pemutar musik berbasis kecerdasan buatan (AI) mereka sendiri yang diberi nama MusicGen.
Langkah ini menandai perkembangan terbaru dalam industri musik yang semakin mengadopsi teknologi AI untuk menciptakan karya-karya baru dan menarik.
MusicGen, yang dirancang sebagai alat pembuat musik, memiliki potensi untuk mengubah cara musik diciptakan, dihasilkan, dan dinikmati oleh para penggemar musik di seluruh dunia.
Mengulas Perkembangan Terbaru dalam Industri Musik dengan Pemutar Musik AI Open-Source
Meta telah memilih pendekatan yang berbeda dengan Google dalam hal pembukaan sumber kode AI mereka. MusicGen dikembangkan sebagai proyek open-source, yang berarti sumber kode dan algoritma yang digunakan dalam pembuatan pemutar musik ini tersedia untuk umum.
Keputusan ini memungkinkan para pengembang dan musisi untuk mempelajari, memodifikasi, dan berkontribusi pada pengembangan MusicGen. Dalam era di mana kolaborasi dan partisipasi masyarakat semakin dihargai, langkah Meta ini dapat memberikan kesempatan bagi para kreatif untuk berinovasi dan menciptakan pengalaman musik yang unik.
We present MusicGen: A simple and controllable music generation model. MusicGen can be prompted by both text and melody.
We release code (MIT) and models (CC-BY NC) for open research, reproducibility, and for the music community: https://t.co/OkYjL4xDN7 pic.twitter.com/h1l4LGzYgf
MusicGen memiliki kemampuan untuk mengubah deskripsi teks menjadi sekitar 12 detik audio yang sesuai dengan deskripsi tersebut. Misalnya, dengan memberikan deskripsi seperti "Sebuah lagu pop tahun 80-an dengan drum berat dan pad synthesizer di latar belakang,"
MusicGen dapat menghasilkan cuplikan audio yang mencerminkan elemen-elemen tersebut. Selain itu, MusicGen juga dapat "dikendalikan" dengan audio referensi, seperti lagu yang sudah ada. Dalam hal ini, MusicGen akan mencoba meniru gaya dan melodi dari audio referensi tersebut.
Meta telah melatih MusicGen menggunakan sekitar 20.000 jam musik yang terdiri dari berbagai genre dan gaya. Data latihan tersebut termasuk 10.000 lagu dengan lisensi "berkualitas tinggi" serta 390.000 lagu instrumen dari perpustakaan media stok seperti ShutterStock dan Pond5. Meskipun Meta belum membagikan kode latihan yang digunakan, mereka telah menyediakan model pre-trained yang dapat dijalankan oleh siapa saja dengan perangkat keras yang sesuai, terutama GPU dengan memori sekitar 16GB.
Sejauh ini, MusicGen menunjukkan kinerja yang menjanjikan, meskipun belum mampu menggantikan musisi manusia secara keseluruhan. Lagu-lagu yang dihasilkan oleh MusicGen memiliki keindahan melodi yang cukup menarik, terutama untuk permintaan dasar seperti "musik chiptunes ambient".
Namun, perlu diingat bahwa kualitas musik yang dihasilkan masih belum sebanding dengan karya-karya manusia yang penuh dengan ekspresi, emosi, dan nuansa yang kompleks. Meski begitu, MusicGen menawarkan alternatif kreatif yang menarik dan mendorong eksplorasi baru dalam menciptakan musik.
Baca juga: Zuckerberg Bakal Integrasikan AI ke Semua Platform Meta
Namun, penggunaan teknologi AI dalam menciptakan musik generatif seperti MusicGen juga menimbulkan sejumlah masalah etika dan hukum yang perlu dipertimbangkan.
Saat ini, industri musik sedang menghadapi pertanyaan penting mengenai hak kekayaan intelektual dan hak cipta terkait dengan karya-karya yang dihasilkan oleh sistem AI seperti MusicGen.
Meskipun musik yang dihasilkan dapat memiliki kesan autentik atau mirip dengan karya-karya yang ada, masih terdapat debat mengenai apakah musik "deepfake" ini melanggar hak cipta seniman, label rekaman, atau pemegang hak lainnya.
Beberapa gugatan hukum yang sedang berlangsung terkait masalah ini dapat berdampak pada penggunaan AI pembuat musik di masa depan. Namun, Meta telah menjelaskan bahwa semua musik yang digunakan dalam pelatihan MusicGen dilindungi oleh perjanjian hukum dengan pemegang hak, termasuk perjanjian dengan Shutterstock.
Dengan demikian, Meta menunjukkan komitmen mereka untuk mematuhi hukum hak cipta dan hak milik dalam pengembangan teknologi AI mereka.
Kesimpulan
Dalam kesimpulannya, kemunculan MusicGen sebagai pemutar musik berbasis AI membuka jalan bagi eksplorasi kreatif baru dalam menciptakan musik. Meskipun masih ada tantangan yang harus diatasi, pengembangan teknologi AI dalam industri musik menjanjikan potensi yang besar dalam menginspirasi dan memperkaya dunia musik.
Dengan kerja sama antara pengembang, musisi, dan pemegang kepentingan lainnya, dapat tercipta solusi yang mengakomodasi kebutuhan dan hak-hak semua pihak yang terlibat.
Dengan demikian, kita dapat memperoleh manfaat maksimal dari kemajuan teknologi AI dalam bidang musik tanpa mengabaikan aspek etika, hukum, dan kemanusiaan yang penting dalam pengembangan dan penggunaan teknologi tersebut.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(law)