Teknologi.id - Sejumlah warganet di media sosial mengungkapkan cuaca panas beberapa hari terakhir.
Mereka mengunggah foto dari tangkapan layar aplikasi pendeteksi suhu cuaca di domisili masing-masing.
"panas banget.. 32° feels like 39° 😭 " tulis akun Twitter @crescentsilvers.
Bali panas banget ya i can’t lah even ac won’t help." tulis akun Twitter @aychyd.
Lantas, apa penyebab cuaca panas yang terjadi akhir-akhir ini?
Baca juga: Cara Mengatasi HP Cepat Panas Saat Main Game, Ampuh!
Penjelasan BMKG
Koordinator Bidang Cuaca dan Peringatan Dini BMKG, Miming Saefudin menjelaskan alasan panasnya cuaca belakangan ini karena saat ini Indonesia tengah memasuki musim pancaroba atau periode peralihan musim hujan ke kemarau.
Tidak hanya di wilayah Jabodetabek, musim pancaroba juga terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia terutama wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara dan wilayah Indonesia yang berada di wilayah selatan ekuator pada periode April-Mei.
Wilayah-wilayah tersebut diprakirakan memiliki kondisi cuaca cerah disertai suhu cukup terik pada siang hari sehingga harus tetap di waspadai. Secara umum kondisi cuaca panas dapat terjadi hingga pertengahan Mei.
Sedangkan sebagian wilayah lainnya, masih ada yang mengalami periode basah/hujan.
"Umumnya, pada periode pancaroba atau menjelang musim kemarau, kondisi cuaca terutama pagi hari didominasi dengan kondisi cuaca cerah dan tingkat awan yang sangat rendah dapat menyebabkan terjadinya suhu yang cukup panas dan terik pada siang hari dengan potensi hujan yang disertai kilat/petir," kata Miming.
"Hal ini dapat terjadi karena minimnya tutupan awan di wilayah Jabodetabek pada pagi hari, sehingga terjadi pemanasan radiasi Matahari maksimal hingga di permukaan. Lalu pada siang-sore hari umumnya akan terbentuk awan-awan dan dapat terjadi hujan," imbuhnya.
Lebih lanjut dijelaskan Miming, selain peralihan musim atau pancaroba, fenomena cuaca panas yang terjadi di beberapa wilayah dalam sepekan terakhir, disebabkan posisi Matahari sudah berada ke arah wilayah utara ekuator.
"Atau tepatnya di sekitar lintang 14 derajat dan masih bergerak ke utara hingga Juni mendatang yang mengindikasikan bahwa puncak musim kemarau mulai berlangsung di wilayah Indonesia secara umum. Suhu maksimum per hari kemarin ada yg terukur hingga 35-36 derajat celcius," sebut Miming.
(dwk)