Kerja Selama 4 Hari Seminggu Terbukti Lebih Produktif, Ini Bukti Risetnya

Gita Fitria Ramadani . February 22, 2023

Picture: freepik

Teknologi.id – Sebanyak 61 perusahaan di Inggris ikut berkontribusi dalam trial dunia terbesar mengenai kerja empat hari dalam sepekan selama enam bulan berturut-turut pada bulan Juni 2022 lalu. Kebanyakan dari pekerja yang menerapkan trial ini mengatakan bahwa mereka menyukai sistem bekerja empat hari dalam sepekan.

Namun pada faktanya, sebanyak 15% karyawan yang berpartisipasi dalam trial tersebut mengatakan bahwa bekerja selama empat hari dalam sepekan tidak memberi mereka cukup uang. Maka mereka lebih memilih untuk bekerja selama lima hari dalam satu minggu.

Hampir 3.000 karyawan ikut serta dalam uji coba ini yang mana diselenggarakan oleh kelompok advokasi 4 Day Week Global. Uji coba ini bekerja sama dengan Autonomy dan para peneliti dari Boston College dan University of Cambridge.

Perusahaan yang turut berpartisipasi dalam uji coba ini dapat mengadopsi metode “bermakna” yang berbeda untuk dapat mempersingkat hari kerja karyawan mereka.

Baca juga: Fresh Graduate, Yuk Kuasai 5 Skill Bidang Teknologi Ini agar Lebih Mudah Dapat Kerja

Metode yang mereka gunakan dapat berupa memberi para karyawan satu hari libur dalam seminggu hingga mengurangi hari kerja mereka dalam satu tahun menjadi rata-rata 32 jam per minggu. Namun perusahaan harus memastikan karyawan tetap menerima dari 100% gaji meraka.

Pada akhir percobaan, karyawan harus melaporkan berbagai keuntungan yang ia dapatkan dari bekerja empat hari dalam seminggu terkait tidur, tingkat stress, kehidupan pribadi, dan kesehatan mental mereka.

Selain itu, pendapatan pada perusahaan tetap sama selama uji coba enam bulan ini berlangsung. Bahkan pendapatannya naik sebanyak 35% dari rata-rata apabila dibandingkan dengan periode yang sama dari tahun-tahun sebelumnya. Serta, dengan menerapkan uji coba ini, karyawan yang melakukan pengunduran diri menurun.

56 dari 61 perusahaan akan menerapkan kerja 4 hari dalam seminggu

Dari 61 perusahaan yang ikut serta dalam uji coba, 56 mengatakan mereka akan terus menerapkan empat hari kerja selama seminggu setelah uji coba berakhir. 18 perusahaan di antaranya mengatakan bahwa perubahan itu bersifat permanen.

Dua perusahaan memperpanjang uji coba, dan hanya tiga perusahaan yang tidak berencana untuk melanjutkan aspek apa pun dari uji coba empat hari kerja dalam seminggu ini.

Grup 4 Day Week Global mengoordinasikan program uji coba ini sebagai bagian dari kampanye globalnya. Hal ini dilakukan untuk mendorong lebih banyak perusahaan untuk beralih dari standar 40 jam kerja selama seminggu ke 32 jam kerja dengan gaji dan tunjangan yang sama.

Program uji coba Inggris ini adalah uji coba terbesar karena melibatkan dua kali lebih banyak perusahaan dan hampir tiga kali lebih banyak karyawan dibandingkan dengan uji coba sebelumnya. Manfaat bagi peserta diperluas ke luar kantor dan ke dalam kehidupan pribadi karyawan.

Mereka yang ikut serta dalam uji coba ini cenderung melaporkan bahwa jika mereka bekerja selama lima hari dalam seminggu, mereka merasa tidak memiliki waktu yang cukup untuk merawat anak, cucu, atau orang tua dalam hidup mereka.

Baca juga: Cara Mudah Mendapatkan Sertifikasi Online dan Meningkatkan Keterampilan Kerja Gratis

Kebanyakan dari karyawan yang mengikuti pengalaman uji coba empat hari kerja seminggu tidak ingin kembali ke hari kerja pada umumnya. Pada akhir dari uji coba tersebut, mereka ditanya mengenai berapa banyak uang yang harus mereka terima dari perusahaan ketika kembali ke hari kerja selama lima hari dalam seminggu.

Hampir sepertiga dari karyawan mengatakan mereka menginginkan kenaikan 26% hingga 50% dari gaji mereka. Selain itu, 8% karyawan mengatakan mereka ingin gaji mereka naik 50% lebih tinggi dari gajinya yang sekarang.

Work-life Balance yang Lebih Baik

Picture: freepik

Karyawan melaporkan peningkatan work-life balance mereka, dengan 62% karyawan merasa lebih mudah untuk menyeimbangkan pekerjaan dan kehidupan sosial mereka. Serta, 60% karyawan merasa lebih mampu menyeimbangkan pekerjaan dan tanggung jawab untuk keluarga atau diri mereka sendiri.

Berdasarkan hasil uji coba secara keseluruhan, ditampilkan bahwa kesejahteraan karyawan meningkat secara signifikan. Peningkatan ini didukung oleh berkurangnya laporan karyawan yang sakit, sebesar 65%. 71% karyawan melaporkan bahwa mereka merasakan lebih sedikit kejenuhan saat di tempat kerja selama empat hari seminggu.

Selain itu, 39% karyawan mengatakan stres mereka juga berkurang. Perkembangan positif ini berdampak pada omzet perusahaan yang sedikit meningkat, yaitu rata-rata 1,4 persen. Sehingga, pengurangan jam kerja ini terbukti tidak mempengaruhi produktivitas.

Dengan hasil positif ini, 92% perusahaan bersedia memperkenalkan empat hari seminggu di luar uji coba, dimana 18 perusahaan telah menerapkannya secara permanen.

"Sebelum uji coba, banyak yang mempertanyakan apakah kami akan melihat peningkatan produktivitas untuk mengimbangi pengurangan jam kerja, tetapi itulah yang kami temukan," ucap Profesor Brendan Burchell, yang memimpin penelitian di University of Cambridge.

“Secara pribadi, sangat menggembirakan telah berbicara dengan begitu banyak orang yang bersemangat selama enam bulan terakhir. Empat hari seminggu berarti pekerjaan dan kehidupan keluarga yang lebih baik bagi begitu banyak orang.” Tambahnya.

(gfr)

Share :