Teknologi.id - Kelompok hacker bernama Brain Cipher akhirnya memenuhi janji mereka untuk memberikan kunci enkripsi atau dekriptor data Pusat Data Nasional Sementara (PDNS) 2 yang mereka sandera sejak pertengahan Juni lalu.
Dalam sebuah postingan terbaru berjudul "Very Expensive Advertising" yang diunggah di dark web, mereka mengungkapkan betapa lemahnya keamanan siber di PDNS 2. Mereka mengaku tidak butuh waktu lama untuk membobol server PDNS 2.
“Ketika menyerang PDNS 2, kami melakukannya dengan lancar tanpa ada kesulitan, dan tak perlu waktu lama untuk memproses dan mengenkripsi data-data yang ada di dalamnya,” klaim Brain Cipher.
Mereka melanjutkan bahwa fakta ini menunjukkan kurangnya kompetensi pengelola PDN dalam menjaga standar keamanan yang memadai untuk melindungi data masyarakat.
“Data center adalah suatu penyimpanan data berteknologi tinggi yang membutuhkan investasi (dan keamanan) yang tinggi, dan semua orang yang mengelola data center seharusnya sudah tahu akan hal ini,” tambah Brain Cipher.
Serangan Ransomware Sebagai Uji Coba
Sebelumnya, Brain Cipher menyatakan bahwa serangan ransomware yang mereka lakukan terhadap pemerintah Indonesia hanyalah sebagai “uji coba” lapisan keamanan terhadap serangan siber.
“Kami berharap serangan kami dapat dijadikan pelajaran, bahwa betapa pentingnya investasi dalam keamanan data center dan merekrut spesialis keamanan siber yang kompeten,” ujar Brain Cipher dalam postingan berbeda yang diunggah Selasa (2/7/2024).
Memberikan Kunci Dekripsi Gratis
"Brain Cipher" Distributes Decryption Keys for Free
They released an additional statement on their dark web site with answers to seven popular questions. It includes reasons for attacking the data center and thanking the citizens of Indonesia for their patience, among other… pic.twitter.com/ngv1HH848i
Dalam postingan yang sama, Brain Cipher juga memberikan tautan untuk mengunduh file dekriptor secara gratis. File ini bisa digunakan untuk mengakses data yang ada di dalam server PDNS 2 yang tengah disandera oleh Brain Cipher. Hal ini merupakan pemenuhan janji mereka pada Selasa (2/7/2024) lalu, di mana mereka berjanji akan memberikan kunci untuk membuka akses data server PDNS 2 pada Rabu (3/7/2024).
Selain tautan untuk mengunduh dekripsi, Brain Cipher juga memberikan tutorial cara menggunakan file dekripsi untuk membuka akses terhadap data yang terkunci di PDNS 2. Mereka menegaskan bahwa pemberian akses dekripsi gratis ini merupakan niat murni mereka dari “hati”, tanpa paksaan dari pihak manapun.
“Kami secara sadar memutuskan untuk memberikan dekripsi gratis, tanpa dorongan pihak, lembaga, atau organisasi hukum manapun. Tidak ada kesalahpahaman di dalam Brain Cipher, dan tim kami mendukung keputusan untuk memberikan dekripsi gratis ini sepenuhnya,” ungkap Brain Cipher.
Mereka juga menegaskan bahwa ini adalah kali terakhir mereka memberikan akses kunci dekripsi gratis kepada salah satu korbannya. Untuk korban lainnya, tidak ada negosiasi atau tawar-menawar, melainkan harus membayar untuk mendapatkan kunci dekripsi.
Baca juga: Penuhi Janji, Hacker Brain Cipher Berikan "Kunci" Enkripsi Ransomware PDN
Terima Kasih dan Permintaan Maaf
Brain Cipher juga mengucapkan terima kasih kepada masyarakat yang sudah bersabar menunggu kabar terbaru soal pembagian kunci dekripsi gratis. Sebelumnya, mereka juga sempat meminta maaf kepada rakyat Indonesia atas kegaduhan yang mereka buat. Mereka bahkan memberikan link dompet digital Monero supaya masyarakat atau pemerintah bisa berdonasi secara sukarela kepada Brain Cipher.
Gangguan PDNS Sejak 20 Juni 2024
PDNS 2 di Surabaya mengalami serangan ransomware pada Kamis (20/6/2024) lalu. Serangan siber ini mengakibatkan berbagai layanan publik, seperti layanan imigrasi, terdampak. Secara total, serangan siber ransomware terhadap Pusat Data Nasional (PDN) ini berdampak terhadap layanan 282 instansi pemerintahan yang tidak memiliki backup data. Sementara itu, hanya 44 kementerian/lembaga negara yang memiliki backup.
Pada 24 Juni 2024, layanan imigrasi mulai berangsur pulih. Layanan lain yang sudah bisa digunakan antara lain layanan SIKaP Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah, perizinan event Kemenko Marves, dan website Pemerintah Kota Kediri.
Pemerintah sebelumnya dengan tegas menolak untuk membayar tebusan 8 juta dollar AS atau sekitar Rp 131 miliar yang diminta Brain Cipher. Data di PDNS yang terkunci pun tak bisa dipulihkan. Pemerintah hanya mengisolasi PDNS agar data di dalamnya tidak dapat diakses peretas.
Brain Cipher kemudian pada Selasa (2/7/2024) mengumumkan di blog mereka bahwa mereka akan merilis dekriptor atau kunci untuk membuka enkripsi data yang disandera oleh ransomware mereka pada Rabu (3/7/2024) ini secara gratis, tanpa bayaran sepeserpun. Janji itu sudah ditepati.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)