Rahasia Cuan dari YouTube Shopping: Syarat & Cara Bergabung

Bunga Melssa Maurelia . September 22, 2024
youtube shopping
Sumber: Teknologi.id / Bunga Melssa Maurelia

Teknologi.id - YouTube baru saja merilis fitur terbaru di Indonesia, YouTube Shopping, pada Rabu (18/9/2024). Fitur ini memungkinkan kreator atau brand menyematkan produk rekomendasi mereka dalam video yang diunggah di saluran YouTube, memberi kesempatan kepada audiens untuk membeli produk tersebut secara langsung. YouTube Shopping memberi peluang baru bagi kreator untuk mendapatkan cuan lebih dengan komisi dari produk yang terjual.

Program afiliasi ini mirip dengan fitur "keranjang kuning" yang populer di TikTok, di mana audiens bisa melihat produk yang direkomendasikan sambil menikmati konten video. Dengan peluncuran YouTube Shopping, kreator tidak hanya bisa memanfaatkan program monetisasi tradisional seperti iklan dan membership, tapi juga meraup keuntungan dari komisi penjualan produk.

Baca juga: YouTube Shopping Hadir sebagai Program Afiliasi dari YouTube

Mengapa YouTube Shopping Penting?

Menurut Travis Katz, General Manager dan Vice President Shopping YouTube, YouTube Shopping adalah bentuk monetisasi baru yang dinantikan oleh kreator di Indonesia. Kreator bisa memperoleh komisi setiap kali audiens membeli produk yang mereka rekomendasikan melalui video.

"YouTube Shopping adalah bentuk monetisasi baru bagi kreator, di mana mereka bisa memperoleh komisi atas produk yang dijual. Ini adalah fitur yang sangat dinantikan kreator di Indonesia," ujar Katz dalam acara peluncuran resmi di kantor Google Indonesia pada Selasa, 17 September 2024.

Pendapatan komisi kreator pada tahap awal ini mencapai 100 persen tanpa potongan, yang membuat fitur ini semakin menarik. Namun, YouTube belum merilis detail lengkap mengenai perhitungan komisi tersebut.

Syarat Kreator untuk Bergabung di YouTube Shopping

Tidak semua kreator dapat langsung memanfaatkan fitur YouTube Shopping. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi, seperti program monetisasi YouTube lainnya. Berikut adalah syarat-syaratnya:

  1. Tergabung di YouTube Partner Program (YPP): Kreator harus terlebih dahulu tergabung di Program Partner YouTube (YPP). Persyaratan dasar untuk bergabung dengan YPP antara lain adalah memiliki minimal 1.000 subscriber, 4.000 jam tayang dalam 12 bulan terakhir, serta mematuhi kebijakan monetisasi YouTube.
  2. Memiliki Lebih dari 10.000 Subscriber: Kreator harus memiliki minimal 10.000 subscriber di saluran YouTube mereka. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa kreator yang ikut serta memiliki basis audiens yang signifikan.
  3. Berlokasi di Negara yang Didukung: Kreator harus tinggal di negara yang mendukung program YouTube Shopping, seperti Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Indonesia.
  4. Kanal Tidak Terkait Musik Resmi atau Dibuat untuk Anak-Anak: Kreator yang memiliki kanal musik atau kanal yang memiliki banyak konten "Dibuat untuk Anak-Anak" tidak bisa bergabung dalam program ini.

Cara Bergabung di YouTube Shopping

Bagi kreator yang sudah memenuhi semua syarat di atas, langkah selanjutnya adalah mendaftar ke program YouTube Shopping. Caranya cukup mudah:

  1. Login ke YouTube Studio.
  2. Dari menu kiri, pilih Penghasilan.
  3. Di bagian Program, klik Gabung Sekarang.
  4. Tinjau dan setujui Persyaratan Layanan Program Afiliasi YouTube Shopping.

Dengan mengikuti langkah-langkah tersebut, kreator dapat menambahkan produk yang mereka rekomendasikan ke dalam konten video mereka dan mulai memperoleh komisi dari setiap penjualan.

YouTube Shopping Pertama di Asia Tenggara

Peluncuran YouTube Shopping di Indonesia merupakan yang pertama di Asia Tenggara, mengikuti peluncuran di Amerika Serikat dan Korea Selatan. Menurut Ajay Vidyasagar, Direktur Regional APAC YouTube, e-commerce merupakan sektor digital terbesar di Asia Tenggara yang berkontribusi pada 64 persen dari total nilai transaksi bruto ekonomi digital pada tahun 2023.

YouTube memilih Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara untuk meluncurkan fitur ini karena pasar e-commerce Indonesia diproyeksikan terus tumbuh. Laporan eConomy SEA yang dipublikasikan oleh Google, Bain & Company, dan Temasek menyebutkan bahwa sektor e-commerce Indonesia diperkirakan akan tumbuh sebesar 15 persen pada tahun 2025, mencapai nilai transaksi bruto (GMV) sebesar 82 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.252 triliun.

"Kami percaya bahwa sektor e-commerce Indonesia akan tumbuh sebesar 15 persen dan mencapai GMV 82 miliar dolar AS pada tahun 2025," ungkap Vidyasagar dalam konferensi pers.

Baca juga: YouTube Rilis Fitur Hype: Solusi Bagi Kreator Kecil Perluas Jangkauan dan Popularitas

Alasan Peluncuran YouTube Shopping di Indonesia & Kemitraan dengan Shopee 

YouTube memilih Indonesia sebagai negara pertama di Asia Tenggara untuk peluncuran ini berdasarkan data bahwa sebagian besar pengguna menonton video rekomendasi dari kreator sebelum memutuskan untuk membeli produk. Menurut laporan firma riset Kantar, 96 persen pengguna di Indonesia menonton video online terkait produk sebelum melakukan pembelian.

Laporan tersebut menunjukkan bahwa video ulasan produk memiliki pengaruh besar dalam keputusan pembelian, yang merupakan salah satu alasan YouTube sangat tertarik meluncurkan program YouTube Shopping di Indonesia.

"Kami sangat bersemangat meluncurkan YouTube Shopping di Asia Tenggara, dan Indonesia menjadi pasar pertama karena kami melihat potensi besar di sini," tambah Vidyasagar.

Di Indonesia, YouTube bermitra dengan Shopee untuk menyediakan layanan YouTube Shopping. Penonton yang tertarik membeli produk dari video kreator akan dialihkan ke Shopee untuk proses jual beli.

Namun, Vidyasagar juga menegaskan bahwa Shopee hanyalah mitra perdana, dan YouTube berencana untuk menjalin kemitraan dengan platform e-commerce lain agar produk rekomendasi kreator semakin bervariasi.

Selain Indonesia, YouTube berencana memperluas kehadiran YouTube Shopping ke negara lain di Asia Tenggara, termasuk Thailand dan Vietnam dalam beberapa minggu mendatang.

Baca Berita dan Artikel lain di Google News

(bmm)

Share :