
Foto: Solobalapan.com
Teknologi.id – Kabar yang sangat dinanti-nantikan oleh jutaan penggemar sepak bola di tanah air akhirnya terjawab. Lembaga Penyiaran Publik Televisi Republik Indonesia (LPP TVRI) secara resmi mengumumkan keberhasilannya dalam mengamankan hak siar turnamen sepak bola paling bergengsi sejagat, FIFA World Cup 2026. Pengumuman monumental ini disampaikan langsung oleh Direktur Utama LPP TVRI, Iman Brotoseno, dalam konferensi pers yang digelar di Kantor Pusat TVRI, Senayan, Jakarta. Langkah ini menegaskan komitmen pemerintah untuk menghadirkan hiburan berkelas dunia yang dapat diakses secara inklusif oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.
Piala Dunia 2026, yang akan diselenggarakan di tiga negara tuan rumah yakni Amerika Serikat, Kanada, dan Meksiko, diprediksi akan menjadi edisi paling akbar dalam sejarah FIFA. Dengan TVRI sebagai official broadcaster, masyarakat Indonesia dipastikan dapat menyaksikan aksi-aksi bintang sepak bola dunia melalui jaringan televisi digital terestrial tanpa dipungut biaya berlangganan. Kepastian ini disambut sebagai kado akhir tahun yang istimewa bagi publik, mengingat sepak bola telah menjadi bagian tak terpisahkan dari denyut nadi budaya Indonesia.
Akses Inklusif dan Jangkauan Hingga Pelosok Negeri
Penunjukan TVRI sebagai pemegang hak siar bukan sekadar urusan bisnis penyiaran semata, melainkan sebuah misi pelayanan publik. Iman Brotoseno menegaskan bahwa penayangan Piala Dunia 2026 merupakan amanat dari Presiden Republik Indonesia untuk memberikan momen kegembiraan bagi seluruh rakyat. Melalui infrastruktur pemancar digital TVRI yang kini telah menjangkau wilayah terluar, terdepan, dan tertinggal (3T), siaran pertandingan dipastikan akan menembus pelosok nusantara yang selama ini mungkin sulit mengakses layanan televisi berbayar atau internet kabel berkecepatan tinggi.
Masyarakat cukup menggunakan antena biasa (UHF) untuk menangkap siaran digital TVRI Nasional dan TVRI Sport dalam kualitas definisi tinggi (HD). Langkah ini dianggap sebagai pencapaian besar dalam demokratisasi konten olahraga, di mana setiap warga negara, tanpa memandang status ekonomi atau letak geografis, memiliki kesempatan yang sama untuk menyaksikan pesta sepak bola dunia. TVRI berkomitmen untuk menjaga stabilitas sinyal dan kualitas siaran selama turnamen berlangsung guna memberikan pengalaman menonton yang maksimal bagi pemirsa di rumah.
Detail Teknis Penayangan 104 Pertandingan Secara Utuh
Edisi Piala Dunia 2026 akan memperkenalkan format baru dengan jumlah peserta yang membengkak menjadi 48 negara. Hal ini secara otomatis meningkatkan jumlah total pertandingan menjadi 104 laga. TVRI telah mengonfirmasi akan menyiarkan seluruh pertandingan tersebut secara utuh, mulai dari babak penyisihan grup yang sangat padat hingga partai final yang akan menentukan juara dunia baru. Turnamen ini dijadwalkan berlangsung selama 39 hari, mulai dari 11 Juni hingga 19 Juli 2026.
Mengingat perbedaan waktu yang cukup signifikan antara kawasan Amerika Utara dengan Indonesia, TVRI telah menyusun strategi jadwal siaran yang komprehensif. Pertandingan-pertandingan diprediksi akan disiarkan secara simultan dan back-to-back mulai pukul 23.00 WIB hingga 11.00 WIB setiap harinya. Selain siaran langsung (live), TVRI juga menyiapkan slot untuk siaran ulang (re-run) dan tayangan tunda (live delay) bagi pemirsa yang melewatkan laga di jam-jam dini hari. Hal ini dilakukan agar antusiasme masyarakat tetap terjaga di jam-jam produktif.
Ketentuan Mengenai Nonton Bareng (Nobar)
Salah satu poin penting yang ditegaskan dalam pengumuman tersebut adalah mengenai izin penyelenggaraan nonton bareng atau nobar. Pihak TVRI menyatakan bahwa untuk kegiatan nonton bareng yang bersifat non-komersial dan dilakukan oleh komunitas masyarakat, izin tidak akan dikenakan biaya sama sekali. Kebijakan ini diambil untuk mendorong kebersamaan masyarakat dalam merayakan euforia Piala Dunia. Namun, penyelenggara tetap diwajibkan melakukan koordinasi atau pemberitahuan resmi kepada TVRI untuk mematuhi protokol penyiaran yang ditetapkan FIFA.
Di sisi lain, untuk kegiatan nonton bareng yang bersifat komersial—seperti yang dilakukan di hotel, restoran, kafe, atau tempat yang memungut biaya tiket masuk—TVRI menetapkan persyaratan dan ketentuan khusus. Aspek komersial ini memerlukan lisensi resmi guna menghormati kontrak hak siar yang telah disepakati dengan pemegang lisensi global. TVRI mengimbau seluruh pelaku usaha untuk mengikuti prosedur legal agar terhindar dari konsekuensi hukum pelanggaran hak cipta di kemudian hari.

Foto: Shutterstock
Baca juga: Tak Boleh Nonton TV Terlalu Dekat, Mitos atau Fakta? Ini Panduan Jarak Idealnya
Peran Strategis TVRI dalam Diseminasi Program Pemerintah
Selain menyajikan hiburan olahraga, TVRI berencana memanfaatkan momentum Piala Dunia 2026 sebagai sarana diseminasi program-program pemerintah yang bersifat edukatif. Di sela-sela jeda pertandingan atau dalam program pendukung, TVRI akan menyisipkan konten-konten informasi publik yang bermanfaat. Hal ini sejalan dengan fungsi TVRI sebagai Lembaga Penyiaran Publik (LPP) yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan nilai tambah bagi pemirsanya melalui konten-konten informatif.
Penayangan Piala Dunia 2026 juga diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal. Dengan adanya siaran gratis, UMKM yang bergerak di bidang kuliner atau cendera mata olahraga biasanya akan mengalami peningkatan aktivitas selama masa turnamen. TVRI berharap bahwa kegembiraan ini dapat dirasakan secara nyata oleh ekonomi kerakyatan melalui berbagai aktivitas komunitas yang muncul di sekitar momentum pertandingan.
Baca juga: Ini Beda STB dan Android TV Box, Sama-sama Bisa Nonton TV Digital
Menanti Sejarah Baru di Tanah Amerika Utara
Sebagai informasi tambahan, laga pembuka Piala Dunia 2026 dijadwalkan akan mempertemukan tuan rumah Meksiko melawan Afrika Selatan pada 11 Juni 2026 di Mexico City Stadium. Perjalanan panjang selama satu bulan lebih tersebut akan menjadi ujian bagi kesiapan teknis TVRI dalam mengelola aliran data siaran internasional yang masif. Namun, dengan pengalaman puluhan tahun menyiarkan ajang olahraga akbar, TVRI optimistis dapat memberikan layanan penyiaran terbaik sepanjang sejarah televisi Indonesia.
Keberhasilan mengamankan hak siar ini merupakan bukti bahwa lembaga penyiaran negara masih memiliki peran sentral dalam menyatukan bangsa melalui tayangan yang berkualitas dan gratis. Kini, seluruh rakyat Indonesia tinggal menghitung mundur hari menuju pesta bola terbesar, dengan kepastian bahwa layar TVRI akan menjadi saksi lahirnya legenda-legenda baru sepak bola dunia di tahun 2026 mendatang.
Baca berita dan artikel lainnya di Google News.
(WN/ZA)