Foto: gettyimages
Teknologi.id - Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi Susianto mengatakan kamera pengawas (CCTV) di rumah Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo rusak sejak dua minggu sebelum insiden baku tembak di rumah pejabat Polri yang melibatkan Brigadir J dan Bharada E pada Jumat (8/7). Peristiwa itu menewaskan Brigadir J.
"Perlu ada penelusuran lebih lanjut terkait klaim kerusakan CCTV. Untuk memastikan ada tidaknya potensi kesengajaan menghilangkan bukti rekaman CCTV atas kejadian ini," ujar Institute for Criminal Justice Reform (ICJR), Iftitahsasi.
Apa itu CCTV?
CCTV adalah sistem video yang terdiri dari beberapa kamera ditempatkan untuk merekam video di beberapa area. Rekaman yang ditangkap oleh kamera ini kemudian ditransmisikan ke monitor yang menampilkannya secara real time.
Closed Circuit Television atau kamera CCTV semakin populer dan banyak dipasang di rumah, kantor, atau area penting lainnya untuk memantau situasi. Perannya juga sangat penting sebagai “saksi” dalam suatu kasus kejahatan.
Dengan definisi tersebut, CCTV mengacu pada semua aspek dan komponen yang membentuk sistem, seperti kamera, kabel, penyimpanan rekaman video (melalui cloud atau hard disk), monitor, akses kontrol, serta manajemen umum sistem.
Dilansir dari Safety Trolley, kamera CCTV dapat terdiri dari banyak jenis tergantung pada lokasi dan fungsinya, termasuk untuk deteksi atau pencegahan kejahatan, penggunaan industri, penggunaan sekolah, untuk transportasi dan untuk pengawasan pekerja.
Alat ini mencakup setidaknya satu kamera, lensa, monitor, dan perekam. Sistem CCTV dapat diperbesar atau diperkecil tergantung pada ukuran area yang ingin dipantau.
Kamera CCTV menangkap rangkaian gambar yang kemudian ditransmisikan dengan kabel atau nirkabel ke alat perekam dan kemudian ke layar tampilan, yang memungkinkannya untuk dilihat sebagai rekaman video.
Selain melihat video secara real time, pengguna juga dapat melihat gambar yang direkam saat perangkat perekaman terhubung ke sistem penyimpanan, baik cloud maupun hard disk.
Kemudian, jika sistem CCTV yang digunakan terhubung ke internet, pengguna juga dapat menonton video secara real-time melalui PC atau smartphone mereka di mana saja dan kapan saja.
Selain itu, kamera CCTV juga memiliki beberapa kemampuan tergantung pada jenis kamera yang digunakan, kamera CCTV mungkin memiliki kemampuan untuk memperbesar dan memperkecil gambar, bahkan ada yang bisa berputar 360 derajat, seperti dikutip dari Business Watch.
Teknologi CCTV Terbaru
Berikut adalah beberapa teknologi CCTV saat ini. Berikut adalah beberapa teknologi CCTV yang dapat dicermati.
1. Internet of Things (IoT)
Berdasarkan jurnal yang terbit pada tahun 2021, sistem kontrol CCTV berbasis Internet of Things (IoT) adalah trik terbaru yang dapat mengatur kamera CCTV melalui smartphone secara jarak jauh. Hal ini dapat membuat perangkat virtual di CCTV memiliki identitas dan sifat fisik dengan menggunakan fitur antarmuka yang terhubung ke sistem jaringan.
Selain itu, teknologi IoT berpotensi untuk memudahkan pemantauan suatu ruangan, baik dalam keadaan aktif atau menyala seperti lampu, kipas angin, dll, sehingga dapat dimatikan secara otomatis melalui sistem.
Mengutip vmukti.com, kamera dengan IoT juga dapat mencegah kejahatan karena sering dilengkapi dengan notifikasi dan peringatan. Jenis CCTV ini akan mencakup mode otomatis dan mode keamanan.
2. Teknologi 5G
Menurut vmukti.com, teknologi 5G digunakan untuk menghubungkan beberapa perangkat ke dalam satu kamera CCTV. Manfaat lain yang didapat adalah pengguna dapat mengelola streaming video bebas distorsi pada kamera CCTV yang digunakan. Dengan cara ini, teknologi 5G membuat kenyamanan melalui konektivitas yang mudah menjadi lebih terjangkau.
Secara umum, teknologi 5G diperlukan pengguna untuk menggunakannya di daerah terpencil, seperti gurun, ngarai, tambang batu bara, dll. Ini karena 5G lebih cepat dan memiliki jangkauan yang lebih luas.
Baca juga : Kominfo Bikin Super Apps Gabungkan 24.700 Aplikasi, Semakin Efektifkah?
3. Kamera Termal
Mulai dari hikvisionpati.com, kamera berbasis termal memiliki keunggulan dalam menghasilkan gambar inframerah hingga 120 meter. Teknologi tersebut juga akan mudah beradaptasi dengan lingkungannya, baik dalam kondisi panas maupun dingin. Oleh karena itu, sangat cocok untuk ditempatkan di pelabuhan, bandara, dan area pertambangan yang memiliki suhu dinamis.
Dalam situs clearview-communications.com dijelaskan bahwa kamera termal akan mendeteksi perubahan suhu sekecil apa pun. Teknologi ini dapat menangkap dan mengubah energi panas menjadi gambar visual. Selain itu, kamera termal tidak memerlukan cahaya karena dapat merekam dalam gelap.
4. Pendeteksi wajah
Melansir dari viseum.co.uk, identifikasi otomatis dapat diverifikasi menggunakan teknologi CCTV ini. Bahkan dapat ditautkan ke media sosial untuk melihat daftar pantauan.
Oleh karena itu, kamera seperti ini sering digunakan oleh Intelijen Keamanan Nasional untuk mendeteksi orang yang dicari. Sedangkan menurut cnet.com, kecerdasan teknologi ini akan mengenali dan membedakan antara manusia, hewan, bahkan kendaraan.
5. Mampu merekam suara
Kamera CCTV yang biasanya merekam video digital dapat menampilkan gambar dan menyimpan beberapa rekaman sekaligus dalam sebuah ruangan menggunakan sinyal dan video di monitor. Namun sebab zaman yang semakin canggih, ada juga kamera CCTV yang mampu merekam audio.
Umumnya ada dua jenis kamera CCTV yaitu perekam internal telah dibangun ke dalam kamera sedangkan eksternal memiliki mikrofon di luar kamera untuk merekam suara.
(aka)