
Foto: 9to5Mac
Teknologi.id - Di era digital ketika isu privasi semakin menjadi perhatian utama, pilihan browser bukan lagi sekadar soal kecepatan atau tampilannya saja. Pengguna kini dihadapkan pada pertimbangan mengenai aplikasi yang digunakan. Aplikasi ini benar-benar melindungi data pribadi atau justru diam-diam mengumpulkannya. Apple kembali menegaskan komitmennya terhadap privasi dengan mengeluarkan imbauan tegas kepada pengguna iPhone dan Mac untuk hindari menggunakan Google Chrome serta aplikasi Google lainnya jika ingin menjaga keamanan data pribadi. Peringatan ini bukan tanpa alasan. Di tahun 2025, metode pelacakan digital seperti fingerprinting kembali marak digunakan dan Google disebut menjadi pihak yang paling banyak memanfaatkannya.
Ancaman Fingerprinting terhadap Data Pengguna
Berbeda dengan cookie yang masih memberikan opsi “opt-out”, fingerprinting bekerja dengan cara memanen karakteristik perangkat agar bisa membuat sidik jari digital. Hal inilah yang membuat mereka dapat melacak pengguna secara permanen. Menurut Apple, Google telah mencabut larangan terhadap metode pelacakan yang sulit atau tidak bisa dinonaktifkan dan dideteksi termasuk penggunaan fingerprinting. Akibatnya, Chrome semakin rentan menjadi sarana pengumpulan data yang sulit dipantau.
Sementara itu, Apple menegaskan bahwa Safari dirancang khusus untuk mengurangi jejak identitas perangkat dengan membuat konfigurasi sistem tampak lebih sederhana. Upaya ini bertujuan mencegah perusahaan iklan memanfaatkan kombinasi karakteristik perangkat untuk melacak pengguna. “Safari bekerja untuk mencegah pengiklan dan situs web membuat 'sidik jari' menggunakan kombinasi karaktersitik perangkat guna melacak Anda,” ujar Apple.
Baca juga: Apple Dikabarkan Gandeng Intel untuk Produksi Chip iPhone Mulai 2028
Safari Tawarkan Perlindungan yang Lebih Ketat


Foto: Apple
Selain meminimalkan jejak digital, Safari dibekali dengan teknologi keamanan tingkat lanjut yang tidak ditemukan pada Chrome. Beberapa fitur unggulan tersebut meliputi:
- Teknologi proteksi lanjutan sebagai upaya dalam pencegahan pelacakan berbasis AI
- True private browsing untuk mencegah aktivitas direkam atau dipulihkan kembali.
- Perlindungan terhadap panen data lokasi pengguna.
Apple menyebut bahwa kombinasi fitur-fitur ini membuat Safari lebih unggul dalam hal privasi dibanding Chrome dan aplikasi Google lainnya.
Aplikasi Google Dinilai Berbahaya
Peringatan Apple tidak hanya tertuju pada Chrome. Perusahaan tersebut menyoroti strategi Google yang dinilai menjerumuskan pengguna Safari untuk berpindah ke aplikasi mereka. Salah satu contoh adalah tombol “Coba aplikasi” berwarna biru yang sering muncul di bagian bawah hasil pencarian Google saat dibuka lewat Safari. Ketika pengguna mengetuk tombol tersebut dan masuk ke aplikasi Google Search atau Chrome, data yang dikumpulkan langsung ditautkan ke identitas penggunanya. Apple menegaskan, jika pengguna ingin tetap menjaga privasi, hindari tombol tersebut dan tetaplah berada di Safari.
Selain isu privasi, kekhawatiran Apple juga berkaitan dengan perkembangan browser berbasis AI. Chrome saat ini semakin terintegrasi dengan AI Google Gemini, yang menurut Gartner dapat membuka celah risiko baru, seperti:
- Potensi otomatisasi tindakan sensitif seperti transaksi online,
- Celah keamanan yang dapat muncul dari situs web berbahaya, iframe pihak ketiga, maupun komentar atau ulasan pengguna.
Google mengaku sudah membangun “pertahanan berlapis” untuk meminimalkan ancaman tersebut, tetapi banyak analis menilai teknologi ini masih dalam tahap awal dan belum cukup matang.Walaupun menurut laporan dari The Register,Google sedang menyiapkan model Gemini kedua untuk memperbaiki risiko keamanan yang muncul dari model pertama. Namun,situasi ini justru menambah keraguan pengguna Apple terhadap keamanan Chrome.
Menurut laporan Surfshark dan berbagai pakar keamanan, keberadaan AI justru memperkuat praktik pengumpulan data dan pelacakan yang sulit dideteksi. Hal inilah yang membuat Apple semakin gencar mengingatkan pengguna untuk lebih selektif dalam memilih browser. Dengan Chrome yang kini digunakan lebih dari 3 miliar pengguna di seluruh dunia, Apple menilai keputusan menggunakan browser tersebut harus benar-benar berdasarkan pertimbangan matang.
Baca juga: SmartTube di Android TV Disusupi Malware! Google Langsung Tindak
Safari, Pilihan Aman untuk Pengguna iPhone dan Mac
Pada akhirnya, Apple ingin menekankan bahwa privasi bukan sekadar fitur tambahan, tetapi fondasi pengalaman pengguna. Jika keamanan data menjadi prioritas, Safari adalah pilihan yang paling aman di perangkat Apple. Di tenngah kepopuleran Chrome, ancaman pelacakan digital, terutama dari fingerprinting dan AI membuat Apple merasa perlu memperingatkan penggunanya sejak dini untuk tetap menggunakan Safari agar data dan privasi tetap aman terjaga.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(ir/sa)