Menurut laporan tahunan dari CheckPoint, pada pertengahan 2022 ancaman kejahatan siber meningkat sebesar 32% dibandingkan pada tahun 2021. Lebih dari seribu serangan terjadi setiap minggu dan paling banyak menyerang pada industri Pendidikan/Penelitian, Pemerintah/Militer, Kesehatan, Keuangan/Perbankan, Utilitas, dan Manufaktur. Dalam laporan CheckPoint, setiap minggu terdapat 1 dari 40 organisasi yang terkena dampak ransomware - meningkat 59% dibandingkan tahun 2021 yang hanya 1 dari 62 organisasi.
Serangan siber berkembang dan semakin canggih sehingga setiap organisasi perlu melindungi diri. Akan tetapi, jika organisasi tersebut menggunakan teknologi yang ketinggalan jaman dan terlalu banyak jumlahnya maka (disebut model frankencloud) akan memberikan tantangan tersendiri.
Model Frankencloud dan risikonya
Istilah “Frankencloud” diambil dari cerita Frankenstein karena cara perakitannya yang mirip. Tim keamanan siber terpaksa menggunakan dan mengandalkan lusinan vendor cybersecurity yang tidak terhubung (disconnected). Menurut Techcrunch, rata-rata menggunakan 25-49 software dari 10 vendor yang berbeda. Hal ini menimbulkan blind spot pada sistem keamanan karena tidak terdapat pandangan yang menyeluruh tentang ancaman yang akan diterima.
Saat ini pula banyak perusahaan yang beralih dari metode tradisional untuk menyimpan data ke dalam cloud. Akibatnya, perusahaan mengadopsi lebih banyak software untuk melindungi cloud dan aset digital lainnya. Cara seperti ini telah menciptakan banyak celah dalam struktur keamanan dan dapat meningkatkan pengeluaran untuk memberikan perlindungan ekstra.
Cloud computing telah membawa banyak manfaat dan inovasi, namun serangan pada SolarWinds pada tahun 2020 telah mengajarkan kita bahwa ketergantungan pada berbagai alat teknologi berbeda dapat menjadi titik lemah pada sebuah perusahaan.
SolarWinds adalah perusahaan besar asal Oklahoma yang menyediakan aplikasi bagi jaringan komputer untuk bisa terkoneksi dengan lainnya. Tool SolarWinds banyak digunakan oleh para administrator jaringan untuk mengatur jaringan secara berkala. SolarWinds dapat memonitoring, melayani, menyimpan data, dan mengontrol segala aktifitas yang melintasi jaringan komputer Salah satu produk mereka bernama Orion memiliki akses ke berbagai sistem TI.
Lebih dari 30.000 organisasi publik dan swasta, termasuk lembaga lokal, negara bagian/federal menggunakan jaringan Orion. Pada saat terjadi serangan pada SolarWinds, para hackers ini berhasil mengakses data dan jaringan pelanggan Orion ini. Serangan terhadap SolarWinds ini disebut sebagai yang terbesar pada abad ke-21 karena memanfaatkan rantai pasokan teknologi yang luas dan saling bercampur.
Manfaat Platform Cybersecurity All-in-One
Platform keamanan siber dirancang agar setiap organisasi dapat mengintegrasikan visibilitas, analisis, dan kontrol keamanan di berbagai lapisan keamanannya. Platform bertujuan untuk menyederhanakan dan mengotomatiskan alur kerja di seluruh endpoint (titik akhir), cloud, jaringan, dan aplikasi. Oleh karena itu, platform cybersecurity yang lengkap dirancang untuk menyatukan alat keamanan berbeda tanpa mengorbankan kinerja, perlindungan, skalabilitas, dan inovasi.
Setidaknya ada 5 manfaat platform all-in-one yaitu:
1. Memastikan kontrol keamanan di seluruh organisasi terpadu
Pendekatan desentralisasi dalam infrastruktur keamanan menjadikan kurangnya visibilitas karena terdapat berbagai vendor. Namun dengan platform all-in-one akan mengurangi kerumitan dan kompleksitas perlindungan keamanan siber. Studi dari IBM menunjukkan jumlah alat keamanan yang digunakan organisasi menunjukkan dampak negatif bagi organisasi mereka. Organisasi atau perusahaan yang menggunakan lebih dari 50 software keamanan akan menempatkan diri mereka 8% lebih rendah dalam kemampuan untuk mendeteksi ancaman siber dan 7% lebih rendah dalam kemampuan untuk menanggapi serangan daripada mereka yang menggunakan alat lebih sedikit.
2. Memberikan interaksi tanpa batas antar berbagai solusi
Menggunakan satu platform akan memungkinkan bagi perusahaan Anda untuk menerapkan alat keamanan yang dijalankan oleh satu vendor. Hal ini akan membantu team cybersecurity untuk memantau data secara menyeluruh pada perusahaan. Tidak perlu lagi berurusan dengan alat keamanan siber yang tidak saling berhubungan, tidak ada lagi redudansi, missed alert, dan kerumitan lainnya karena semua berjalan melalui satu platform.
3. Hemat biaya dan waktu
Penggunaan satu platform akan menghilangkan biaya besar untuk penggunaan berbagai alat keamanan siber dan biaya operasional lain yang tidak perlu. Selain itu, dapat membantu mengoptimalkan efisiensi operasional dan mempercepat respon terhadap perubahan keamanan atau jika terjadi serangan.
4. Teknologi cyber security yang selalu diperbarui
Dengan platform all-in-one, pengguna dapat mudah mendapatkan pembaruan keamanan siber dan patch management terbaru yang dapat diterapkan dengan untuk memastikan Anda menerima perangkat lunak versi terbaru. Tidak ada lagi software yang tidak update.
5. Memberikan respons terhadap ancaman yang lebih cepat
Peningkatan adopsi platform digital dan komputasi awan telah mengembangkan serangan dunia maya. Oleh karena itu, bisnis memerlukan solusi keamanan siber yang lengkap dan disederhanakan yang melindungi aset dan data rentan organisasi mereka dari ancaman siber yang canggih. Semua dalam satu platform layanan akan membantu konsolidasi perlindungan, pelaporan, pemantauan, deteksi, dan penghentian pelanggaran lebih cepat.
(Fanny Fajarianti, Digital Marketing ArmourZero)
