Rusia Buat ATGM untuk Hancurkan Kendaraan Udara Tak Berawak

Fabian Pratama Kusumah . February 10, 2021

Foto: Airforce Technology

Teknologi.id - Konglomerat asal Rusia, Rostec, telah mengumumkan rencana untuk mengembangkan sistem peluru kendali anti-tank (anti-tank guided missile/ATGM) serbaguna yang akan mampu menetralkan kendaraan udara tak berawak (unmanned aerial vehicles/UAV).

Biro Desain Instrumen (Pada bahasa Rusia disingkat KBP), bagian dari perusahaan induk senjata presisi tinggi Rostec, telah memprakarsai pengembangan ATGM. Rostec mengklaim bahwa saat ini tidak ada sistem senjata anti-tank aktif di dunia yang mampu menembak jatuh UAV berukuran kecil.

Baca juga: Tentara Inggris Gunakan Drone Peluncur Granat Kecil di Mali

Direktur industri Rostec Bekkhan Ozdoev berkata: “KBP telah mulai mengembangkan ATGM baru. Desain baru tidak lagi semata-mata senjata anti-tank yang sangat terspesialisasi, tetapi senjata pertahanan dan multiguna yang mampu secara efektif mengenai target tradisional seperti tank atau kendaraan lapis baja, selain itu juga mampu menyasar berbagai macam target yang sebelumnya tidak dapat dicapai seperti kendaraan udara tak berawak,"

Sistem rudal baru akan memanfaatkan teknologi termal dan optik untuk mengidentifikasi ancaman udara dan akan beroperasi dengan prinsip "tembak dan lupakan".

Baca juga: Gertak Rusia, AS Kirimkan 4 Pesawat Pengebom B-1

Artinya rudal tidak membutuhkan perintah lebih lanjut setelah diluncurkan dan tetap dapat mengenai target selama masih berada dalam jangkauan.

Namun, untuk penamaan sistem persenjataan baru ini tidak ditentukan oleh perusahaan. Kemungkinan akan dinamai oleh negara saat sudah tahap final.

Tidak hanya itu, KBP juga sedang bekerja untuk meningkatkan teknologi pembuatan hulu ledak untuk rudal ATGM. Pekerjaan ini akan membantu dalam menghasilkan komposisi bahan peledak yang lebih baik.

Baca juga: 4 Senjata Angkatan Darat Rusia yang Punya Kekuatan Besar

Baru-baru ini, kementerian pertahanan Rusia menandatangani perjanjian dengan mitranya di Myanmar untuk mengirimkan sejumlah sistem rudal dan sistem pertahanan udara Pantsir-S1. Sistem ini dapat menghancurkan pesawat, helikopter, rudal balistik dan jelajah, amunisi berpemandu presisi, dan UAV kecil.

Sistem baseline Pantsir-S1 terdiri dari 12 peluru kendali darat ke udara yang bernama 57E6 dan dua meriam 30mm 2A38M. Setiap sistem Pantsir-S1 mampu menembakkan hingga empat rudal sekaligus.

Berdasarkan perjanjian tersebut, Myanmar juga akan menerima kendaraan udara tak berawak (UAV) Orlan-10E dan stasiun radar.

(fpk)

Share :