Teknologi.id - Meski frekuensi jaringan 5G belum ditetapkan oleh pemerintah, setidaknya Kementrian Komunikasi dan Informatika telah mengantongi tiga perusahaan teknologi global yang siap jadi investor 5G di Indonesia.
Johnny G Plate, selaku Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) mengungkapkan tiga perusahaan teknologi global tersebut adalah Qualcomm, Huawei, dan ZTE.
“Saya secara khusus di World Economic Forum (WEF) 2020 di Davos, Swiss bertemu dengan presiden Qualcomm yang mempunyai chipset 5G. Tentu akan bekerjasama dengan konsorsiumnya yang saat ini sedang melakukan uji coba juga di Indonesia,” kata Menteri Komunikasi dan Informasi Indonesia Johnny Gerard Plate di Kantor Kominfo, Jakarta, Selasa (28/1/2020).
Baca juga: Peneliti Berhasil Rekonstruksi Suara Mumi Berusia 3000 Tahun
“Baik itu, Huawei atau ZTE, mereka juga menunjukkan minatnya yang besar untuk investasi. Karena mereka sudah ada di Indonesia cukup lama, dan sudah juga melakukan uji cobanya. Uji cobanya semuanya berhasil,” kata Johnny.
Meski punya banyak pilihan calon investor, Johnny menuturkan pemerintah tak mau terburu-buru dalam menentukan penyedia jaringan 5G di Indonesia.
Sebab, ada beberapa faktor-faktor yang menjadi pertimbangan Pemerintah. Faktor pertama yakni menentukan pilihan teknologi, yang nantinya akan berkaitan dengan kebijakan-kebijakan atau arah keputusan teknologi yang ditempuh.
Selanjutnya, faktor ekonomi, di mana akan dipilih teknologi mana yang lebih bermanfaat untuk Indonesia.
"Yang kedua, pemerintah pasti memperhatikan faktor ekonominya. Teknologi mana yang lebih bermanfaat bagi Indonesia. Apakah memilih satu atau beberapa provider," tuturnya lebih lanjut.
Baca Juga: Menkominfo Temui Presiden Qualcomm di Davos, Bahas Pengembangan 5G di Indonesia
Terakhir, pemerintah akan mempertimbangkan letak dan posisi geostrategis. Alasannya, Johnny mengatakan 5G juga terkait dengan geostrategis.
"Kita harus siap dalam infrastruktur, kita juga harus siapkan frekuensinya. Kita memilih untuk teknologi yang tepat," kata Johnny.
Kominfo belum menargetkan kapan internet 5G tersedia lantaran ingin memastikan dahulu bahwa ekosistem dalam jaringan tersebut telah siap di Indonesia, mengingat investasinya cukup mahal.
(mrp)