Johnny G. Plate dalam kegiatan "Lebaran Virtual bersama Kominfo". Foto: Dokumentasi Kemkominfo
Teknologi.id - Perlindungan data pribadi belakangan menjadi isu hangat karena berturut-turut data masyarakat terus mengalami kebocoran.
Dimulai dari bocornya data pengguna Tokopedia awal bulan ini, disusul dengan data pengguna Bukalapak yang bocor tahun lalu disebut kembali dijual di forum hacker, dan pertengahan bulan ini, e-commerce Bhinneka ikut menjadi korban. Puncaknya, hacker yang mengaku memiliki 2,3 juta data penduduk Indonesia dari website KPU.
Baca juga: Jelang New Normal, Kominfo Pantau Kualitas Layanan Telekomunikasi
Hal ini memicu demand masyarakat terhadap pemerintah untuk meningkatkan keamanan data penduduk Indonesia.
Sebelumnya, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate menyebutkan bahwa Indonesia akan memiliki Pusat Data Nasional Pemerintah yang akan mengintegrasikan data pemerintah dengan sistem keamanan berlapis, tentunya disesuaikan dengan standar keamanan.
Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Semuel Abrijani Pangerapan, melalui streaming "Lebaran Virtual bersama Kominfo" pada Minggu (24/5) lalu, mengungkapkan bahwa Data Center Nasional sedang dipersiapkan dan diharapkan bisa selesai tahun ini.
Baca juga: Jutaan Data KPU Diduga Bocor, Dijual di Forum Hacker
Dengan adanya pusat data ini, Johnny berharap keamanan keamanan data dan informasi negara dapat ditingkatkan dengan mencegah perpindahan data antar lembaga.
Ditjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kemkominfo bersama Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) juga akan bekerja sama untuk menjaga data pada aplikasi pendeteksi kontak Covid-19, PeduliLindungi. Fitur baru yang ada di aplikasi tersebut akan melalui proses assessment dari BSSN sampai bisa dipastikan data penggunanya tidak akan bocor.
(im)