Baca juga: Cara Matikan Pemutar Video Otomatis Saat Browsing di Chrome dan Firefox
Standar yang dimaksud telah dipublikasikan pada Maret 2017 lalu, setelah melalui riset yang melibatkan lebih dari 60.000 pengguna. Berdasarkan standar ini, ada 12 tipe iklan yang dikategorikan sebagai intrusive ads dan bakal diblokir oleh Chrome, baik di situs desktop maupun mobile.
Kedua belas iklan tersebut di antaranya iklan pop-up, video iklan auto-play dengan suara, stiker iklan yang memenuhi layar, flash, dan sebagainya. Definisi selengkapnya bisa dilihat di tautan berikut. Fitur pemblokir iklan Chrome tak serta merta akan menghilangkan semua iklan di situs, namun hanya akan menyaringnya sesuai standar tersebut. Bagi para webmaster yang memajang iklan di situs, bisa menggunakan alat Ad Experience Report untuk mengetahui apakah iklannya sudah sesuai dengan 12 standar yang dimaksud atau belum.Baca juga: Break Timer, Ekstensi Google Chrome Bantu Kamu Atur Waktu Istirahat
Seperti dikutip dari KompasTekno, tool pemblokiran instrusive ads di Chrome akan dirilis global mulai 9 Juli mendatang. Sebelumnya, pihak Google telah lebih dulu melakukan uji coba dengan tool terkait di wilayah Amerika Utara dan Eropa. Uji coba ini dinilai sukses memberikan pengalaman lebih positif untuk para pengunjung situs web di kedua wilayah tersebut. "Tujuan akhir kami bukanlah mem-filter iklan, tapi menghadirkan web yang lebih baik untuk semua orang di semua tempat," ujar Senior Director Product Chrome, Ben Galbraith, dalam sebuah postingan di blog Chromium. (DWK)