Teknologi.id - Industri mobilitas perkotaan telah muncul sebagai salah satu target terbesar bagi para investor. Dan kini Aviation melihat peningkatan dalam aktivitas transportasi. Mereka bercita-cita untuk memasarkan transportasi kendaraan yang modern di tengah zaman yang sudah serba mudah ini. Volocopter, yang telah mengumpulkan dana sebesar $ 30 juta dari nama-nama besar seperti Intel dan Daimler. Mengumumkan langkah selanjutnya dalam misinya untuk mendorong kendaraan lepas landas dan pendaratan listrik (eVTOL) ke ruang publik.
Startup Jerman, yang didirikan kembali pada tahun 2012 ini telah bermitra dengan Skyports dan agensi desain Brandlab. Demi membuat hub pendaratan prototipe untuk menguji coba taksi terbang dan menunjukkan seperti apa layanan yang lebih luas itu dapat berjalan di tengah masyarakan perkotaan. Skyports adalah perusahaan yang berinvestasi di
real estate dan termasuk atap rumah dan lokasi pusat lainnya. Yang akan diperlukan untuk membangun
vertiport demi persiapan untuk mengantisipasi peningkatan kebutuhan infrastruktur pendaratan taksi terbang di perkotaan. Kemitraannya dengan Volocopter akan menghasilkan
vertiport atau fasilitas taksi udara pertama di dunia yang dibangun di Singapura.
Fasilitas taksi terbang ini nantinya akan terlihat seperti ruang tunggu bandara. Penuh dengan meja layanan pelanggan dan akan memiliki landasan pendaratan kecil di mana taksi terbang dapat mengantar dan menjemput penumpang kemanapun. Perusahaan membayangkan suatu hari kendaraannya dapat digunakan untuk mengantar penumpang ke tujuannya dengan cepat, tanpa perlu khawatir soal kemacetan. Namun meski terlihat sebagai rencana yang hebat, tetap terdapat hambatan yakni regulasi pemerintah setempat.
Untuk mendapat persetujuan dari pemerintah, Volocopter tentunya memerlukan banyak pengujian dan tes keselamatan. Pada akhirnya, ini tentang menghidupkan konsep Volocopter dengan landasan pendaratan di dunia nyata yang dapat dikunjungi oleh otoritas dan regulator dan memberikan
feedback sebelum desain akhir.
(FM)