Jumlah UMKM di Indonesia terus meningkat dari tahun ketahun. Hingga 2019 saja, jumlah UMKM di Indonesia sudah menginjak angka 65.47 juta unit. Jumlah UMKM juga mendominasi usaha di Indonesia, yaitu 99,99% dari total pelaku usaha yang ada di Indonesia. Selain itu meningkatnya jumlah UMKM bisa dikatakan sebagai angin segar bagi perekonomian Indonesia sebab UMKM menyumbang 61,1% produk domestik bruto (PDB) di Indonesia.
Mayoritas UMKM di Indonesia, sebesar 46,27% bergerak dibidang perdagangan besar dan eceran. Diikuti dengan bidang penyediaan akomodasi serta penyediaan makanan dan minuman sebesar 16,93%. Tidak berbeda jauh dengan bidang penyediaan akomodasi, bidang industri pengolahan berkontribusi sebanyak 16,65% dari total keseluruhan UMKM. Banyak hal yang menjadi pemicu meningkatnya UMKM di Indonesia, salah satunya adalah bantuan-bantuan yang diberikan oleh pemerintah pada UMKM. Bantuan-bantuan yang hadir seperti, pemberian subsidi bunga, penjaminan kredit modal kerja, insentif PPh Final UMKM yang ditanggung pemerintah.
Tingkat keberhasilan suatu UMKM dapat dilihat dari aspek penjualan yang semakin meningkat, modal yang kian bertambah, tingkat pendapatan dan laba yang semakin tinggi, jumlah tenaga kerja yang bertambah, serta pangsa pasar (market) penjualan juga turut mengalami perluasan. Untuk menilai seluruh aspek tersebut dapat dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal UMKM. Realita di lapangan menunjukkan bahwa terdapat kesulitan untuk mengukur keberhasilan suatu UMKM disebabkan seringkali UMKM sangat berhati-hati dan merahasiakan informasi terkait keuangan dan bisnis yang mereka jalankan. Selain itu, berdasarkan penelitian oleh Isnaeni Rokhayati, didapati bahwa UMKM juga biasanya tidak memiliki laporan keuangan yang lengkap bahkan mayoritas tidak memiliki laporan keuangan, atau jika ada biasanya laporan keuangan dibuat untuk tujuan tertentu sehingga sulit untuk menginterpretasikan hasil laporan tersebut.
Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan suatu UMKM adalah kemampuan UMKM untuk mempertahankan kelangsungan hidup jangka panjang perusahaan serta kemampuan manajerial untuk mengatasi berbagai hambatan yang dialami oleh UMKM selama proses bisnis mereka berlangsung. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, UMKM yang sukses harus terus mengalami perluasan target pasar yang akan mereka jangkau. Hal tersebut dapat dicapai dengan menggunakan strategi pemasaran yang tepat dan efektif. Strategi pemasaran yang efektif juga membantu UMKM yang biasanya tidak memiliki banyak alokasi dana untuk melakukan kegiatan marketing secara terstruktur dan sistematis.
UMKM dapat meningkatkan kinerja dalam mengembangkan produk yang berkelanjutan dan keunggulan bisnis melalui kemampuan inovasi. Salah satu aspek yang dapat menambah kemampuan inovasi adalah kemampuan marketing. Berdasarkan penelitian yang dilakukan Wahyono dan Hutahayan (2021) pada UMKM bidang tekstil di Jawa dan Bali, UMKM saat ini diekspektasikan perlu untuk memperoleh dukungan dari pemerintah berupa pengembangan kemampuan marketing. Fakta bahwa UMKM masih perlu diberi pengembangan kemampuan marketing dapat didukung kembali oleh pernyataan Direktur Utama PT Bahana Artha Ventura (BAV) M. Sidik Heruwibowo pada tahun 2019, mengenai promosi yang ditempuh UMKM cenderung konvensional, yakni dari mulut ke mulut atau sekadar memajang produknya di toko-toko.
Jenis marketing yang sedang menjadi perhatian berbagai industri saat ini adalah internet marketing. Sebanyak 54% UMKM sudah mulai menggunakan media sosial sebagai salah satu media dalam melakukan internet marketing. Banyak dari mereka menjadikan media sosial sebagai media marketing dari bisnisnya untuk meningkatkan penjualan terutama sejak pandemi. Dari banyaknya jenis internet marketing, hanya marketing menggunakan media sosial yang sering diterapkan. Padahal kita tahu, tidak semua bidang UMKM cocok menggunakan media sosial dalam pemasaran produknya. Hal ini sejalan dengan fakta yang didapatkan dari penelitian yang dilakukan Yuldinawati, Deursen dan Dijk terhadap pengusaha UMKM yang tergabung dalam Telkom Community Development Center (CDC), dari 45 partisipan, hanya 3 dari mereka yang merasa sudah memiliki kemampuan internet marketing yang memadai.
Melihat masalah tersebut, Teknologi.id sebagai perusahaan media online teknologi terbesar di Indonesia dapat mengambil peluang untuk menghasilkan solusi dari permasalahan yang dihadapi banyak UMKM. Teknologi.id memiliki beberapa marketing service yang sejalan dengan yang sedang berkembang saat ini, yaitu internet marketing. Beberapa diantaranya seperti media distribution, media publication, native advertising, social media ads, serta event activation. Namun, seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, media sosial selalu menjadi fokus utama dari pengusaha UMKM. Padahal, tidak selamanya media sosial meningkatkan penjualan usaha secara signifikan. Walaupun penerapan media sosial dirasa cukup bersahabat dengan alokasi dana marketing UMKM, jika dilakukan tanpa memperhatikan kebutuhan bisnis, penggunaan biaya sekecil apapun akan tetap berpotensi pada menurunnya profit bisnis. Karena kenyataanya, tiap bidang UMKM, metode marketingnya tidak bisa disamaratakan untuk menggunakan media sosial.
Di sini, peran Teknologi.id dapat terlibat. Teknologi.id dapat memberikan suatu layanan baru yang tidak berbayar berupa pemberian rekomendasi metode marketing apa yang cocok bagi suatu UMKM. Layanan ini akan menjadi daya tarik UMKM agar UMKM memutuskan untuk menggunakan marketing service dari Teknologi.id. Layanan ini berupa suatu fitur pada website Teknologi.id yang menerima input berupa data-data mengenai bentuk bisnis, target market, dan produk yang ditawarkan. Kemudian fitur ini akan memberikan output berupa rekomendasi bentuk marketing yang cocok untuk digunakan oleh UMKM tersebut dengan memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan. Selanjutnya, Teknologi.id juga dapat memberikan rekomendasi produk mereka yang sejalan dengan hasil analisis sebelumnya. Dengan begitu, UMKM tidak perlu ragu untuk memilih bentuk marketing apa yang optimal mereka pilih dan menghindarkan diri dari risiko ketidaksesuaian bentuk marketing dan target market. Di sisi lain, Teknologi.id bisa menjadikan fitur ini sebagai suatu platform marketing tidak langsung dari marketing service yang Teknologi.id tawarkan.
Fitur ini diharapkan dapat menarik banyak UMKM untuk menggunakannya sebab penggunaan fitur ini tidak mematok biaya apapun. Saran yang diberikan juga cukup kredibel sebab fitur ini akan membandingkan kasus yang dimiliki suatu bisnis dengan data kasus-kasus bisnis lainnya yang dimiliki oleh Teknologi.id. Selain itu, fitur ini akan merekomendasikan produk layanan marketing dari Teknologi.id yang cocok dan dinilai efektif untuk diterapkan dalam usaha tersebut.