Teknologi.id - Saat ini, video telah menjadi media yang sangat populer dan disukai oleh banyak orang di seluruh dunia. Hal ini juga membawa keuntungan untuk beragam bidang yang memanfaatkan hal ini, termasuk dalam lingkup pemasaran. Jika berbicara marketing, tentunya ada banyak sekali strategi yang dapat digunakan untuk mempromosikan produk dan brand perusahaan, nah salah satunya ialah video marketing.
Dalam hal ini, video digunakan sebagai media yang strategis untuk mengkomunikasikan atau mempromosikan produk dan layanan kepada konsumen. Hal ini juga didasari karena banyak sekali orang lebih menyukai video (gambar bergerak) dibandingkan dengan hanya tulisan atau yang lainnya. Dengan menggunakan video marketing, para pemasar juga tentu akan dapat menjangkau lebih banyak calon potensial konsumen.
Hal ini, tentu saja, akan menguntungkan para pemasar di luar sana yang ingin memasarkan produknya. Oleh karena itu, dapat dimengerti mengapa banyak pemasar yang menggunakan video marketing sebagai bagian dari strategi pemasaran mereka. Selain itu, untuk platformnya sendiri ada beragam media seperti YouTube, TikTok, Instagram Reels, dan lainnya.
Baca Juga: Peringatkan Bahaya Teknologi AI, 'Godfather of AI' Geoffrey Hinton Tinggalkan Google
Survei Media Video sebagai Alat Pemasaran Mulai Digemari oleh Pemasar
Selain itu, penggunaan video juga dapat meningkatkan brand awareness dan pemahaman konsumen terhadap produk. Mengutip dari Databoks - Katadata, mereka menuliskan bahwa menurut laporan dari lembaga riset Wyzowl yang melibatkan 528 responden pada bulan November 2022, dengan partisipan yang termasuk pemasar profesional dan konsumen online (daring). Namun, sayangnya riet tersebut tidak menjelaskan lebih lanjut mengenai demografi atau wilayah risetnya.
Hasil tersebut juga menunjukkan adanya peningkatan tren penggunaan video dalam memasarkan produk. Sebelumnya, pada awal tahun 2023, menunjukan bahwa 91% responden memilih video sebagai alat pemasaran. Jumlah ini meningkat dari dua tahun berturut-turut sebelumnya dengan proporsi yang sama, yaitu 86%. Tentunya hal ini menunjukan bahwa para pemasar semakin meminati video marketing sebagai alat marketing "Ini capaian tertinggi sejak kami meneliti data (penggunaan video marketing) pada 2016," tulis tim riset dalam laporannya.
Video tersebut dapat berupa video animasi, video live action (laga hidup), rekaman, dan yang lainnnya. Di antara 91% pemasar yang memanfaatkan penggunaan pemasaran video untuk bisnis mereka, sekitar 96% mengatakan bahwa mereka menganggap video sebagai bagian penting dalam strategi pemasaran mereka. Dalam analisisnya, tim mengatakan bahwa video akan tetap menjadi alat yang banyak digunakan dan dipercaya untuk pemasaran, dengan sekitar 9 dari 10 perusahaan atau lini bisnis menggunakannya.
Wyzowl memperkirakan penggunaan video akan semakin meningkat lebih pada tahun 2023, dengan para pemasar yang saat ini berencana untuk melanjutkan pemasaran video selama tahun depan dengan suara bulat. Sebanyak 70% dari 'non-pemasar yang tidak menggunakan video' saat ini juga ingin memulai langkah tersebut.
Jenis-Jenis Video Marketing
Saat ini, tren konten video masih dan akan terus berkembang, hal ini juga yang menjadi tantangan bagi para pemasar, karena harus tetap mengikuti tren terjadi. Nah, sebelum mulai merekam video, lebih baik tentukan dahulu jenis video seperti apa yang akan dibuat. Berikut ini Teknologi.id telah merangkum beberapa jenis video marketing yang bisa dicoba jika kalian tertarik untuk membuat video marketing.
- Video Tutorial/Demo
Jenis video ini biasanya mendemonstrasikan bagaimana pengoperasian ataupun cara kerja dari produk. Video ini tentu akan menjadi pemandu bagi konsumen tentang cara menggunakan produk. Selain itu, konten ini juga dapat menyertakan nilai tambah produk di dalam video. Dengan demikian, konsumen akan tertarik untuk menggunakan atau membeli produk yang ditawarkan.
- Video Event (Acara)
Biasanya, video ini menampilkan rekaman atau dokumentasi dari sebuah acara yang diselenggarakan oleh pemasar. Beberapa contoh video event yang sering muncul antara lain video yang mengiklankan ulang tahun perusahaan, webinar, acara amal/kegiatan sosial, atau bahkan mendiskusikan produk. Tentu, hal ini bisa menjadi fitur informasi yang bagus untuk konsumen.
- Video Edukasi
Video ini bertujuan untuk memberikan informasi pengetahuan kepada konsumen berbagai hal yang berkaitan dengan produk serta membangun pemahaman mendasar yang dibutuhkan untuk memahami lebih lanjut tentang lini bisnis dan solusi yang ditawarkan oleh pemasar.
- Video Branding
Ini adalah teknik yang digunakan untuk memperkenalkan brand kepada konsumen agar membantu mereka lebih memahami lebih lanjut tentang produk yang dijual. Misalnya, saat membuat video branding, pemasar dapat menyertakan value dan solusi untuk kebutuhan konsumen dengan ajakan call-to-action agar konsumen mempertimbangkan untuk menggunakan produk atau layanan yang diiklankan.
- Video Testimonial
Tujuannya adalah untuk membangun sebuah kepercayaan dan meyakinkan konsumen untuk menggunakan produk yang diiklankan dengan menampilkan pendapat ataupun pengalaman yang diberikan oleh konsumen yang sudah menggunakan produk. Disini para pemasar bisa mendapatkan calon konsumen, karena video testimoni ini ialah pengalaman langsung konsumen sehingga calon konsumen bisa lebih yakin dalam menggunakan produk.
- Live Video
Dan yang terakhir ini akan sangat berguna bagi para pemasar, karena jenis video ini ialah berinteraksi dengan konsumen secara real-time. Saat ini, sebagian besar media sosial dan e-commerce telah menyediakan fitur untuk melakukan streaming video langsung, termasuk TikTok, Instagram, Shopee, dan Youtube. Oleh karena itu, tentu hal ini dapat dimanfaatkan untuk mempromosikan sekaligus membangun hubungan yang baik dengan konsumen.
Melihat pergeseran perilaku masyarakat di Indonesia dari yang menghabiskan waktu menonton televisi menjadi streaming video online, hal ini bisa menjadi peluang untuk para pemasar manfaatkan untuk membuat video pemasaran. Dengan mengikuti tren yang sedang berlangsung juga, para pemasar tentu tidak akan tertinggal dan dapat mencapai konsumen lebih jauh lagi.
Selain itu, perlu juga untuk menemukan gaya video yang sesuai, karena apabila salah memilih jenis video pesan bisa saja tidak tersampaikan dengan maksimal.
(raa)