Teknologi.id - Sebuah perusahaan teknologi imersif asal Los Angeles memberikan pengalaman yang sangat inovatif untuk para penggemar seni global. Mereka menyuguhkan pameran seni dengan bentuk yang berbeda dari pameran pada umumnya. Pameran ini adalah Pameran Seni Virtual Reality, di mana para penikmat seni bisa berkeliling pameran tanpa perlu datang sama sekali ke pameran aslinya.
Baca juga: Perbedaan Augmented Reality, Virtual Reality, dan Mixed Reality VRt Ventures, dalam kerja samanya dengan Shepard Fairey dan Juxtapoz Magazine, mengumumkan peluncuran "DAMAGED". Yang akan memberikan pengalaman VR/AR yang memungkinkan penggemar untuk masuk ke dalam pameran tunggal terbesar Shepard Fairey tanpa perlu ke Los Angeles sama sekali. Shepard Fairey menggunakan teknologi VR dengan tujuan agar karyanya dapat dinikmati oleh para penikmat tanpa lekang oleh waktu. Untuk merasakan pengalaman pameran VR ini, telah tersedia 5 platform utama, dengan platform utama
Oculus, Samsung Gear dan
Steam VR. Serta tersedia di App Store dan Google Play bagi para pengguna mobile.
Baca juga: Wali Kota Bandung Mencoba Virtual Reality di Bandung Planning Gallery Berkeliling Pameran Seni Virtual Reality Dengan Hanya Menggunakan Ponsel
Dalam pembuatannya, VRt Ventures menggunakan
Scanner laser dan teknologi volumetrik fotogrametri. Untuk memindai seluruh ruang pameran secara akurat, sehingga dapat memberikan pengguna sensasi petualangan seni otentik yang mendalam. Dan tentunya, dilengkapi dengan narasi Shepard dengan durasi lebih dari 100 menit. Serta, fitur AR yang memungkinkan pengguna untuk memanfaatkan ponsel mereka untuk berkeliling di sekitar pameran seni virtual reality ini. Sebagai seorang seniman, Shepard Fairey mengerti bahwa tidak peduli berapa banyak waktu yang dihabiskan untuk pameran tunggal. Pameran tersebut hanya tersedia dalam waktu yang sangat terbatas, sehingga tidak semua orang bisa menikmatinya sebelum hilang selamanya. Dalam kerjasamanya dengan VRt Ventures, Shepard Fairey senang mengetahui bahwa penggemar seni di seluruh dunia akan dapat menikmati pameran tunggal terbesarnya pada 2017. Membuat seni dapat diakses oleh siapapun, dimanapun, dan kapanpun hanya lewat platform
Virtual Reality, atau bahkan hanya lewat ponsel seluler.
(FM)