Foto: The Drive
Teknologi.id - Badan Proyek Penelitian Canggih Pertahanan (DARPA) milik Amerika Serikat (AS) ingin membuat drone yang diluncurkan dari udara dan membawa persenjataan yang lebih kecil.
Konsep ini mirip seperti boneka Matryoshka yaitu boneka khas Rusia yang dapat diisi dengan bentuk boneka-boneka yang lebih kecil. Namun drone ini mematikan karena berisi rudal.
Drone baru yang dinamai LongShot itu memungkinkan mengincar target yang berupa pesawat berawak seperti jet tempur atau target lainnya menggunakan senjata yang diluncurkan sendiri.
Baca juga: 10 Drone Tempur Terkuat di Dunia Tahun 2020, AS Nomor Satu
DARPA mengumumkan pada 8 Februari 2021 bahwa mereka telah memberikan kontrak kepada General Atomics, Lockheed Martin dan Northrop Grumman untuk tahap pertama program itu, saat tiga perusahaan itu akan membuat desain awal.
"Program LongShot mengubah paradigma operasi pertempuran udara dengan mendemonstrasikan kendaraan tak berawak yang diluncurkan dari udara yang mampu menggunakan senjata udara-ke-udara terkini dan canggih," ungkap Letnan Kolonel Paul Calhoun, manajer program Kantor Teknologi Taktis DARPA, dikutip dari Sindonews hari Senin 15 Februari 2021.
"LongShot akan mengganggu pengembangan senjata tradisional dengan menyediakan cara alternatif untuk menghasilkan kemampuan tempur," lanjutnya.
Baca juga: Raiders B-21: Pesawat Pengebom “Terkeren” Abad Ini
Adanya proyek LongShot, DARPA berencana mendorong dan memperluas multimodal, yang dianggap sebagai kunci untuk konsep operasi drone.
"Sistem udara yang menggunakan propulsi multi-moda dapat memanfaatkan kecepatan yang lebih lambat, kendaraan udara yang lebih hemat bahan bakar, sambil mempertahankan rudal udara-ke-udara yang sangat energik untuk permainan akhir," ungkap Departemen Pertahanan AS dalam materi anggaran tahun fiskal 2021.
Dengan adanya konsep tersebut, drone ini mampu memiliki jarak tempuh yang lebih jauh daripada drone standar lainnya serta tingkat kesuksesan menghancurkan target lawan lebih tinggi.
Baca juga: 10 Eksperimen Militer yang Tidak Dilanjutkan karena Gagal
DARPA memulai program LongShot pada tahun fiskal 2021, memakan biaya sekitar USD22 juta atau sekitar Rp305 miliar untuk memulai pekerjaan desain konseptual.
Menurut dokumen anggaran, LongShot dapat diluncurkan dari bagian bawah pesawat tempur atau teluk internal pada pesawat pengebom.
Drone ini dapat digunakan oleh angkatan udara dan angkatan laut karena bisa menjadi senjata baru yang potensial di masa depan.
(fpk)