Teknologi.id - Baru-baru ini, peneliti yang berasal dari Korea Selatan mengisyaratkan bahwa di masa depan, tentara dapat bergerak tanpa terlihat, bahkan suhu tubuh merekapun tidak dapat dilacak oleh sensor panas.
Hal ini diketahui setelah Advanced Functional Materials menerbitkan jurnal yang berisi tentang laporan pengembangan “Artificial Skin” atau kulit buatan.
Kulit jenis baru ini terbuat dari bagian yang dapat ditekuk serta patches atau tambalan yang terbuat dari piksel. Piksel tersebut mengandung kristal cair termokromik yang mampu berubah warna, tergantung pada suhu sekitarnya.
“Artificial Skin” ini bahkan dapat beralih dari satu mode ke mode lain dalam waktu sekitar lima detik. Sehingga memungkinkan pemakainya menyamarkan diri mereka sendiri secepat mungkin.
Selain itu, kulit buatan ini juga dilengkapi dengan kamera mikro yang dapat membantu perangkat secara mandiri berbaur dengan lingkungan.
Saat ini, tim peneliti yang dipimpin oleh Seung Whan Ko dari Seoul National University tersebut tengah mendemonstrasikan teknologi baru ini dengan menggunakan patches atau tambalan yang ditempatkan di tangan manusia. Tangan tersebut kemudian akan digerakkan di latar belakang yang memiliki warna dan suhu yang berbeda-beda.
“Ketika tangan tersebut digerakkan dan melintasi latar belakang yang berbeda, baik itu mode kasat mata atau inframerah, setiap piksel secara berurutan akan berubah sesuai dengan warna atau suhu dimana tergantung dari posisi relatifnya," tulis Seung dalam jurnal penelitian tersebut.
Baca juga: Setelah 2 Bulan, Google Akhirnya Update Aplikasi di iOS
Masih Perlu Penyempurnaan
Tim peneliti masih memiliki pekerjaan yang harus diselesaikan sebelum “Artificial Skin” itu benar-benar "melihat" semua warna di sekitarnya.
Selain itu, untuk menunjukkan keserbagunaan teknologi buatannya ini dalam pertempuran, Seung menambahkan dia dan timnya masih perlu meningkatkan perangkat dan menggunakan sumber daya yang lebih efisien. Terutama saat “Artificial Skin” ini nantinya digunakan di Kutub Utara atau gurun yang memiliki suhu ekstrem. Kondisi lingkungan ini dapat memengaruhi kemampuan penyelubungan perangkat.
"Masalah ini bisa diatasi dengan menambahkan insulator termal yang tepat. Yang berarti diperlukan lebih banyak eksperimen sebelum perangkat sepenuhnya siap untuk pertempuran langsung,” kata Seung
Seung mengatakan meskipun teknologinya masih jauh dari tentara tak terlihat dari film Sci-Fi seperti "Star Trek: Deep Space Nine", tidak ada keraguan bahwa teknologinya berada di ambang lompatan besar dalam kamuflase tentara.
Hal tersebut menandakan bahwa sebentar lagi, kita akan segera melihat tentara meninggalkan seragam konvensional yang biasa digunakan dan beralih menggunakan “Artificial Skin” ini.
(st)