Teknologi.id - Dunia keuangan terus mengalami transformasi pesat seiring dengan perkembangan teknologi. Salah satu inovasi yang muncul adalah platform pinjaman peer-to-peer (P2P) yang mempertemukan pemberi pinjaman dan peminjam secara online. Di Indonesia, salah satu platform P2P yang sukses adalah Investree.
Dalam artikel ini, kita akan membahas perjalanan Adrian Gunadi, Co-Founder & CEO Investree, serta bagaimana Investree mampu mengubah paradigma pinjaman di Indonesia.
Latar Belakang Adrian Gunadi
Adrian Gunadi, lahir pada 3 Januari 1976 di Jakarta, merupakan seorang yang memiliki latar belakang yang kuat dalam dunia perbankan. Dia menyelesaikan gelar sarjana di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dan meraih gelar master dari Rotterdam School of Management, Erasmus University.
Sebelum memulai Investree, Adrian telah bekerja di berbagai institusi keuangan ternama, seperti Citibank, Standard Chartered, Saadiq di Dubai, dan Bank Permata. Karirnya meroket ketika dia menjadi Managing Director - Retail Banking di Bank Muamalat.
Adrian telah menghabiskan sekitar 20 tahun berkarir di dunia perbankan lokal dan internasional. Selama masa ini, dia terlibat dalam membangun model bisnis perusahaan perbankan, termasuk jaringan konvensional dalam syariah dan platform UKM, pembiayaan mikro, dan e-banking di sektor ritel.
Pengalamannya bekerja di berbagai lembaga keuangan terkemuka membuat Adrian melihat secara langsung betapa sulitnya sebagian besar orang Indonesia untuk memperoleh akses pembiayaan. Dari sinilah muncul ide Adrian untuk membangun platform digital yang menghubungkan pemberi pinjaman dan peminjam, yakni Investree.
Baca Juga: Kaskus Berulang Tahun ke-24, Ini Sosok Dibalik Situs Komunitas Nomor 1 di Indonesia
Investree: Transformasi dalam Pinjaman Peer-to-Peer
Investree adalah platform P2P pertama di Indonesia yang memfasilitasi pinjaman secara online tanpa melibatkan bank atau lembaga keuangan lainnya. Investree bertindak sebagai penghubung antara pemberi pinjaman dan peminjam melalui wadah yang disebut sebagai marketplace. Seperti pasar barang atau bursa mobil, marketplace Investree adalah tempat di mana orang-orang yang membutuhkan pinjaman dapat bertemu dengan orang-orang yang bersedia memberikan pinjaman.
Investree menyediakan solusi pembiayaan untuk berbagai segmen UMKM. Misalnya, Investree menawarkan invoice financing untuk UMKM yang memberikan layanan kepada perusahaan besar dengan faktur pembayaran, working capital term loan (WCTL) untuk UMKM dengan model bisnis unik, buyer financing untuk UMKM sebagai pembeli ritel di pengecer besar, dan pinjaman usaha mikro untuk pengusaha ultra mikro dari ekosistem mitra Investree.
Dengan demikian, Investree berperan sebagai solusi modal kerja jangka pendek dan juga sebagai instrumen investasi bagi mereka yang memiliki dana dan mencari alternatif investasi di luar deposito dengan return yang menarik.
Nilai Unik Investree
Apa yang membuat Investree berbeda dari perusahaan serupa lainnya? Adrian menjelaskan bahwa Investree memiliki tiga kombinasi yang penting. Pertama, Investree didirikan oleh para pendiri yang memiliki pengalaman luas di dunia perbankan.
Adrian sendiri telah bekerja di industri keuangan selama hampir 20 tahun, sehingga dia memahami dengan baik industri keuangan di Indonesia. Kedua, Investree menggabungkan pengalaman dan kemampuan dengan teknologi. Kombinasi ini membuat Investree terus berkembang hingga saat ini.
Investree juga memiliki kebijakan yang selektif dan terorganisir dengan baik dalam mengelola risiko. Hal ini terlihat dari fakta bahwa hingga saat ini, Investree berhasil menjaga pertumbuhan aset dengan kualitas yang baik dan memiliki tingkat pinjaman macet (Non Performing Loan/NPL) yang masih nol.
Investree juga menjalankan berbagai langkah mitigasi risiko, seperti melakukan penagihan dan monitoring serta menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi risiko lebih awal. Investree juga bekerja sama dengan asuransi penjaminan untuk melindungi pemberi pinjaman dari risiko yang tidak diinginkan.
Perkembangan Investree
Investree telah mencatat pertumbuhan yang pesat sejak didirikan pada tahun 2015. Hingga Oktober 2023, Investree Indonesia telah berhasil menyalurkan pinjaman senilai Rp13,97 triliun. Investree Indonesia merupakan anak perusahaan Investree Group yang berbasis di Singapura. Investree Group juga memiliki Investree Thailand dan Investree Filipina dalam ekosistemnya.
Pendanaan Seri D Investree
Investree baru-baru ini berhasil meraih pendanaan seri D senilai 220 juta euro atau setara dengan Rp3,61 triliun. Pendanaan ini dipimpin oleh JTA International Holding, dengan partisipasi dari SBI Holdings yang telah memberikan pendanaan pada putaran seri B dan C sebelumnya. Pendanaan seri D akan digunakan untuk memperluas produk dan layanan Investree, serta meningkatkan kolaborasi dengan mitra untuk memberikan solusi digital yang mudah, cepat, dan nyaman bagi UMKM.
Sebagai bagian dari kesepakatan pendanaan seri D, Investree dan JTA International Holding telah mendirikan perusahaan patungan bernama JTA Investree Doha Consultancy di Doha, Qatar. Perusahaan ini akan menjadi pusat Investree di Timur Tengah untuk menyediakan solusi teknologi pinjaman digital kepada UMKM. Investree menawarkan layanan penilaian kredit berbasis kecerdasan buatan (AI) sebagai salah satu solusinya.
Baca Juga: Andy F. Noya, Wartawan Senior yang Bangun Startup Crowdfunding: BenihBaik.com
Pada kesimpulannya, Investree telah membawa transformasi dalam industri pinjaman di Indonesia dengan memperkenalkan platform P2P yang menghubungkan pemberi pinjaman dan peminjam secara online.
Dengan pendanaan seri D yang baru saja diraih, Investree semakin memperluas produk dan layanannya untuk memberikan solusi pembiayaan yang mudah, cepat, dan nyaman bagi UMKM. Dengan visi untuk semakin memperluas teknologi pinjaman UMKM digital, Investree terus berinovasi dan berkolaborasi dengan mitra strategis.
Melalui inovasi dan komitmen Investree, diharapkan pembiayaan yang lebih inklusif akan semakin mudah diakses oleh UMKM di Indonesia, mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)