Foto: Andrew Darwis Via KasKus
Teknologi.id - Kaskus, situs komunitas online terbesar di Indonesia, telah menjadi trending topic di media sosial belakangan ini. Situs ini memperingati ulang tahunnya yang ke-24, dan kesuksesannya tak lepas dari peran pendirinya, Andrew Darwis.
Dalam artikel ini, kita akan mengupas lebih dalam tentang Andrew Darwis, perjalanan pendirian Kaskus, serta kunci keberhasilan yang membuatnya menjadi fenomena di dunia digital Indonesia.
Latar Belakang Pendiri Kaskus
Andrew Darwis, lahir pada 20 Juli 1979, adalah sosok di balik berdirinya Kaskus. Sejak kecil, Andrew sudah memiliki banyak teman dan terkenal sedikit nakal. Namun, pada kelas 6, dia mengalami perubahan menjadi anak yang pendiam dan minder.
Ketertarikannya pada dunia internet dimulai pada tahun 1997 ketika dia mulai membuat situs web pribadi. Namun, karena tagihan internet yang membengkak, dia memutuskan untuk menahan minatnya dan memfokuskan diri pada kuliah di jurusan Sistem Informasi di Universitas Bina Nusantara pada tahun 1998.
Setahun setelah kuliah, Andrew pindah ke Seattle, Amerika Serikat, untuk melanjutkan studi di bidang Multimedia and Web Design di Art Institute. Kemudian, dia melanjutkan pendidikannya di Seattle University, mengambil jurusan Master of Computer Science dari tahun 2004 hingga 2006. Sebelum membangun Kaskus, Andrew memiliki pengalaman bekerja paruh waktu sebagai web desainer di beberapa perusahaan di Amerika Serikat.
Awal Berdirinya Kaskus
Foto: Kaskus
Pada tahun 1999, ketika Andrew masih berada di Amerika Serikat, dia dan dua rekannya, Ronald dan Budi, mendirikan Kaskus dengan tujuan memenuhi tugas kuliah mereka. Awalnya, Kaskus hanya sebagai platform untuk mengobati kerinduan mahasiswa Indonesia di luar negeri dengan berita-berita Indonesia yang diterjemahkan. Nama "Kaskus" sendiri diambil dari kata "Kasak-Kusuk" yang bermakna bergosip.
Dengan modal awal sebesar US$3 (sekitar Rp 30.000,-), Andrew dan dua rekannya membeli server dan membangun Kaskus. Namun, perjalanan Kaskus tidak selalu mulus. Pada tahun 2006, situs ini terkena virus Brontok yang menyerang situs-situs besar di Indonesia, termasuk Kaskus. Akibatnya, Kaskus terpaksa mengubah domainnya dari .com menjadi .us.
Namun, pada tahun 2012, Kaskus kembali menggunakan alamat situs resmi kaskus.com dan kaskus.co.id, untuk memperkuat citra Kaskus sebagai situs dengan visi global namun tetap memiliki identitas Indonesia.
Baca Juga: Andy F. Noya, Wartawan Senior yang Bangun Startup Crowdfunding: BenihBaik.com
Perjalanan Kaskus di Indonesia
Foto: Liputan6
Setelah menyelesaikan studinya di Amerika Serikat, Andrew dan Ken Dean Lawadinata memutuskan untuk mengelola Kaskus secara profesional di Indonesia. Mereka memboyong situs Kaskus, personel, dan infrastruktur yang terkait ke Indonesia. Kantor Kaskus pertama di Indonesia berada di Mangga Besar di bawah naungan PT Darta Media Indonesia.
Langkah pertama yang diambil Kaskus adalah melakukan rebranding. Mereka mematuhi Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik yang berlaku dan mendorong perilaku berinternet sehat. Kaskus melakukan langkah serius dengan menutup dua forum kontroversial, yaitu BB17 (Buka-Bukaan 17 Tahun) dan Fight Club. Langkah ini membawa pengguna Kaskus melesat hingga 300 persen dengan jumlah member mencapai 10 juta.
Kesuksesan dan Penghargaan
Kaskus berhasil meraih berbagai penghargaan seiring dengan kesuksesannya. Situs ini dianugerahi "The Best Innovation in Marketing" dan "The Best Market Driving Company" oleh Marketing Magazine. Selain itu, Kaskus juga meraih gelar "The Greatest Brand of the Decade" (2009-2010) oleh Mark Plus Inc.
Dalam kategori situs komunitas, Kaskus menduduki peringkat pertama dan merupakan situs lokal nomor satu di Indonesia menurut peringkat Alexa.
Kunci Keberhasilan Andrew Darwis dan Kaskus
Keberhasilan Andrew Darwis dalam membangun Kaskus tidak terlepas dari beberapa faktor kunci. Pertama, fokus yang kuat menjadi salah satu poin penting. Selama 10 tahun di Amerika Serikat, Andrew benar-benar fokus pada bidang komputer dan internet, bahkan mengabaikan masalah percintaan. Waktu luangnya dihabiskan dengan menonton, bercerita dengan teman, atau bermain komputer lagi.
Selain itu, kegigihan dan kerja keras juga menjadi kunci keberhasilan Andrew. Dia selalu bekerja dengan sungguh-sungguh dalam mengembangkan Kaskus. Meskipun menghadapi berbagai hambatan, Andrew tidak pernah menyerah dan terus berusaha memperbaiki situsnya. Itulah yang membuat Kaskus menjadi fenomena di dunia digital Indonesia.
Baca Juga: Kisah Tomy Yunus Dirikan Cakap demi Bantu Anak Bangsa Fasih Berbahasa Asing
Pada kesimpulannya, Kaskus, situs komunitas online terbesar di Indonesia, dikenal karena kontribusi besar dari pendirinya, Andrew Darwis. Kisah sukses Andrew dalam membangun Kaskus dimulai dari awal yang sederhana hingga menjadi situs yang mendapatkan penghargaan dan memiliki jutaan member.
Keberhasilan ini tak lepas dari fokus, kerja keras, dan kegigihan Andrew dalam mengembangkan Kaskus. Kisah Andrew dan Kaskus menjadi inspirasi bagi banyak orang di dunia digital Indonesia.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(anta)
Tinggalkan Komentar