Juan Intan Kanggrawan: Menumbuhkan Startup Teknologi di Tengah Era “Tech Winter”

Elysa Magrisia Herdiani . November 26, 2024
Juan Intan Kanggrawan
Foto: Medium/Juan Intan Kanggrawan


Teknologi.id - Dalam era teknologi yang penuh tantangan ini, banyak startup teknologi yang terperangkap dalam kondisi yang disebut sebagai "Tech Winter." Situasi ini ditandai dengan kesulitan mendapatkan pendanaan, persaingan yang semakin ketat, dan penurunan daya beli pasar. Namun, di tengah kesulitan ini, peluang untuk bertahan dan berkembang tetap ada, khususnya bagi startup yang mampu beradaptasi dengan cepat dan terus berinovasi. Salah satu tokoh yang memiliki pemahaman mendalam mengenai tantangan ini adalah Juan Intan Kanggrawan, seorang ahli dalam Data, Digital Product, dan Digital Transformation, yang telah memiliki pengalaman luas dalam berbagai peran strategis di perusahaan teknologi besar, baik di Indonesia maupun di luar negeri.

Baca juga: Brian Marshal: Visi di Balik Kesuksesan SIRCLO Mendorong Digitalisasi UKM Indonesia

Latar Belakang Juan Intan Kanggrawan

Juan Kanggrawan memiliki lebih dari 15 tahun pengalaman di dunia transformasi digital, bekerja di berbagai perusahaan besar di Indonesia dan luar negeri. Berikut adalah beberapa posisi penting yang pernah dijabat oleh Juan selama karirnya:

  1. ilmuOne Data (Singapore & Jakarta)
    Chief of Advisory (Transformation, Digital Solutions)
  2. GovTech Indonesia: Ministry of Education
    Head of Digital Products & Tribe/Operation
  3. Jakarta Smart City (Jakarta)
    Pre-sale Lead, Assistant VP (Analytics)
  4. Traveloka (Singapore)
    Assistant Director (Analytics Products)
  5. Sense Infosys (Singapore)
    Analytics Lead, Senior Data Product Manager
  6. Icon Business Solutions (Singapore)
    Head of Research & Data Analytics

Dengan pengalaman yang mencakup sektor publik dan swasta, Juan memiliki pandangan unik mengenai bagaimana teknologi dapat digunakan untuk memberikan solusi berbasis data, serta bagaimana startup dapat beradaptasi dengan cepat untuk bertahan di tengah krisis seperti Tech Winter.

Menghadapi Tantangan di Era Tech Winter

Menurut Juan, Tech Winter adalah fenomena yang muncul akibat berbagai faktor, di antaranya ketidaksesuaian antara ekspektasi investasi besar dari venture capital dan kenyataan di lapangan. Juan menekankan bahwa dalam periode ini, banyak startup menghadapi kesulitan dalam mendapatkan pendanaan, sehingga mereka terpaksa melakukan pemangkasan biaya, termasuk PHK massal dan pengurangan operasional.

Selain itu, kemunculan teknologi disruptif seperti kecerdasan buatan (AI) telah mengubah lanskap industri secara signifikan. Juan juga menyoroti kebutuhan akan efisiensi operasional yang semakin mendesak setelah fenomena "talent war", di mana gaji talenta teknologi melonjak tinggi dan menjadi tidak berkelanjutan bagi perusahaan startup.

Strategi Bertahan dan Tumbuh di Tech Winter

Meskipun tantangan besar menghantui startup di era ini, Juan meyakini bahwa peluang untuk bertahan dan berkembang masih ada. Ia menjelaskan pentingnya inovasi yang relevan dan bermanfaat. Startup yang mampu beradaptasi dengan kebutuhan pasar dan mengembangkan solusi yang memiliki nilai nyata akan selalu menemukan peluang. Ada tiga pilar utama yang harus dipahami oleh setiap startup untuk bertahan:

  1. What (Apa): Mengenali kebutuhan pasar dan pengguna. Startup harus mampu mengidentifikasi masalah yang belum terpecahkan dan menciptakan solusi yang relevan bagi konsumen.
  2. How (Bagaimana): Mengidentifikasi elemen pendukung yang diperlukan, seperti data, talenta, dan layanan yang dapat mempercepat inovasi. Proses ini harus didukung dengan perencanaan yang matang dan eksekusi yang tepat.
  3. Who (Siapa): Menentukan target pasar dengan jelas. Startup perlu memahami siapa audiens yang menjadi sasaran mereka, agar dapat menciptakan produk yang sesuai dan dapat diterima oleh pasar.

Juan memberikan contoh sukses dari Singapura, di mana inisiatif Smart Nation dan Digital Government berhasil mengintegrasikan teknologi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Kunci keberhasilan tersebut adalah pemahaman mendalam tentang pengguna, pembangunan infrastruktur teknologi yang kuat, dan eksekusi berbasis data serta kolaborasi lintas sektor.

Empati dalam Inovasi Produk Digital

Sebagai seorang ahli transformasi digital, Juan juga menekankan pentingnya empati dalam pengembangan produk digital. Ia mengutip contoh perusahaan seperti Tiket.com dan Traveloka, yang berhasil menciptakan platform digital dengan layanan terpadu yang memudahkan pengguna. Tiket.com, misalnya, mampu menggabungkan layanan transportasi, akomodasi, dan tiket acara dalam satu aplikasi, yang memberikan kenyamanan lebih bagi pengguna.

Tidak hanya itu, empati juga tercermin dalam desain produk yang memperhatikan berbagai demografis pengguna. Juan mencontohkan aplikasi MyBCA yang memahami tantangan pengguna senior, sehingga aplikasi tersebut dirancang dengan antarmuka yang mudah diakses dan tidak membingungkan pengguna lama.

Baca juga: Maria Regina Anggit: Hubungkan Pemilik dengan Pencari Kos Lewat Mamikos

Kesempatan di Asia Tenggara dan Digitalisasi Lintas Sektor

Sebagai ahli yang telah bekerja di banyak negara, Juan melihat Asia Tenggara, termasuk negara-negara seperti Indonesia, Filipina, dan Thailand, sebagai pasar yang sangat potensial untuk startup teknologi. Dengan ekonomi yang berkembang pesat dan populasi urban yang besar, pasar di kawasan ini menawarkan peluang besar bagi pengembangan perusahaan digital.

Namun, Juan juga menyoroti tantangan yang ada, seperti disparitas pendapatan dan ekspektasi pasar yang berbeda. Oleh karena itu, startup perlu memiliki strategi yang matang, seperti memahami karakteristik kota-kota besar dengan GDP tinggi dan menggunakan pendekatan yang disesuaikan dengan kondisi lokal.

Dalam konteks ini, Juan juga mengingatkan pentingnya digitalisasi lintas sektor, terutama di sektor-sektor yang masih memerlukan transformasi digital, seperti pendidikan, kesehatan, dan pemerintahan. Sektor-sektor ini menawarkan peluang besar bagi startup yang mampu menciptakan solusi inovatif.

Juan Intan Kanggrawan, dengan pengalaman luas dan pemahaman mendalam tentang dunia teknologi, memberikan pandangan yang sangat relevan bagi startup yang ingin bertahan dan berkembang di era Tech Winter. Ia menekankan bahwa untuk tetap relevan, startup perlu fokus pada inovasi yang bermanfaat, memahami kebutuhan pasar, dan mampu beradaptasi dengan cepat terhadap perubahan teknologi.

Bagi Juan, keberhasilan sebuah startup tidak hanya bergantung pada investasi besar, tetapi juga pada kemampuan untuk memahami pengguna, memanfaatkan teknologi yang ada, dan menciptakan produk yang memiliki dampak positif bagi masyarakat. Dengan mengikuti prinsip-prinsip tersebut, startup dapat menghadapi tantangan besar di era ini dan tumbuh dengan kokoh di masa depan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News

(emh)

Share :