Digital Talent dalam Kontribusi di Indonesia

Nurul Afifah . March 22, 2022

Foto: piqsels

Teknologi id – Penambahan talenta digital sangat diperlukan bagi Indonesia untuk pertumbuhan ekonomi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menyebutkan, Indonesia kini tengah menghadapi kebutuhan sumber daya manusia (SDM) yang andal di bidang teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Tenaga kerja digital yang dimaksud ini adalah sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni di bidang teknologi informasi dan komunikasi, dengan penguasaan teknologi digital terkini, seperti cloud, kecerdasan buatan, analitik big data, 5G, sampai internet of things (IoT).


Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mencatat, mengacu pada riset McKinsey dan Bank Dunia, Indonesia membutuhkan sekitar sembilan juta talenta digital selama 2015 hingga 2030. Ini berarti ada kebutuhan 600 ribu tenaga ahli di bidang siber per tahunnya. Johnny menjelaskan, data Bank Dunia menyebutkan bahwa Indonesia tengah mengalami digital talent gap (kesenjangan talenta digital).


Baca juga: Rekomendasi Perusahaan di Bidang Teknologi di Indonesia


“Indonesia membutuhkan sembilan juta talenta digital dalam 15 tahun atau rata-rata 600.000 talenta digital per tahun,” keterangan resmi oleh Johnny yang dikutip dari Kompas.com, Sabtu (17/4/2021).

Daftar Isi

Pembangunan Infrastruktur Digital

Tingkatan kecakapan digital

Tingkat Lanjutan (Level Advanced)

Tingkat Menengah (Level Intermediate)

Tingkat Dasar (Level Basic)


Berikut ini upaya - upaya yang dilakukan pemerintah dalam mengatasi permasalahan ini:

Pembangunan Infrastruktur Digital

Kemkominfo bersama ekosistem terkait tengah melakukan percepatan pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Tujuannya, untuk menjangkau daerah-daerah yang belum memiliki akses internet memadai. 


Selain itu, Johnny mengatakan, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga dibarengi pengembangan sumber daya manusia yang akan memanfaatkan layanan internet tersebut. 


Tanpa sumber daya manusia yang cakap, imbuh Johnny, ruang digital berpotensi disalahgunakan untuk tujuan penyebaran konten negatif.

Tingkatan kecakapan digital 

Pemerintah dalam upaya menciptakan sumber daya manusia yang handal pada bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), Kemkominfo menggunakan pendekatan komprehensif yang mencakup tiga tingkatan kecakapan digital. Dikutip pada kompas.com tingkatan tersebut yaitu:

Tingkat Lanjutan (Level Advanced)

Pada level advanced atau tingkat lanjutan, diadakan program Digital Leadership Academy (DLA). Program ini diinisiasi dengan tujuan untuk meningkatkan kapasitas pembuat kebijakan digital (digital decision maker), baik di sektor publik maupun privat.


Program Digital Leadership Academy (DLA) ditujukan untuk 300 pemimpin yang dilakukan secara daring. Dalam pelaksanaannya, Kemkominfo menggandeng pusat pengembangan ekosistem digital global asal Tiongkok, India, Singapura, Estonia, hingga Amerika Serikat. 

Tingkat Menengah (Level Intermediate)

Pada tingkat menengah (intermediate digital skill) diadakannya program Digital Talent Scholarship (DTS). Menurut Johnny program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan teknis bagi para angkatan kerja muda, lulusan baru, profesional, dan elemen masyarakat lainnya.


Johnny menambahkan, program DTS mengajarkan berbagai kecakapan era digital. Mulai dari artificial intelligence, machine learning, cloud computing, cybersecurity, digital entrepreneurship, dan digital communication. Pada 2021, lanjut Johnny, pihaknya memberikan 100.000 beasiswa DTS untuk masyarakat Indonesia dengan tema-tema seperti disebutkan di atas.


Baca juga: Apa itu Teknologi Parkir Vertikal yang berada di Nasdem Tower

Tingkat Dasar (Level Basic)

Pada tingkat kecakapan digital yang dasar (basic digital skill), pengembangan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi akan terus digencarkan agar mencapai 12,4 juta masyarakat pada 2021. 


“Program yang begitu masif dikerjakan secara kolaboratif bersama dengan 34 pemerintah provinsi dan 514 pemerintah kabupaten atau kota bersama dengan Project Implementation Unit (PIU) di Kementerian Kominfo,” jelas Johnny.


Dan nantinya program tersebut akan diimplementasikan melalui lebih dari 20.000 kegiatan pada 2021. Johnny berpikir jika program ini dimulai pemerintah pada 2021 bulan April lalu, maka akan diselenggarakan sekitar 100 kegiatan per hari secara serempak di berbagai pelosok negeri sampai akhir tahun lalu.


Kalian dapat melihat informasi secara lengkap tentang Digital Talent Scholarship (DTS) pada laman website Digital Kominfo.


Dikutip dari katadata.co.id, riset Amazon Web Services (AWS) dan AlphaBeta pada 2021 lalu juga menunjukkan, hanya 19% dari seluruh angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai keahlian di bidang digital.


(na)

Share :