Ahli Saraf Sebut Bermain Game Bisa Tingkatkan Aktivitas Otak

Aprilia Khairul Amalia . July 29, 2022

Foto: Freepik (watchwater)

Teknologi.id - Hingga saat ini, bermain game masih dianggap sebagai aktivitas negatif yang tidak bermanfaat. Bahkan banyak yang beranggapan sering bermain game dapat berdampak buruk bagi kesehatan mental dan fisik seseorang. 

Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa ada banyak manfaat yang bisa didapat dari bermain game. Bermain game selama berjam-jam seminggu dikatakan dapat meningkatkan aktivitas otak. 

Para peneliti di balik penelitian baru ini mengklaim bahwa game dapat melatih dan meningkatkan proses pengambilan keputusan yang cepat bagi otak yang mengalami kerusakan syaraf. Selain itu, dapat meningkatkan keterampilan kognitif seseorang, seperti dilansir dari Science Alert.

“Sebagian besar remaja kita bermain game selama lebih dari tiga jam seminggu, tetapi sejauh ini belum melihat efek menguntungkan dari aktivitas ini,” kata ahli saraf Mukesh Dhamala dari Georgia State University. 

"Tidak diketahui secara pasti apakah bermain game dapat meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan. Pekerjaan kami memberikan beberapa jawaban tentang hal itu," lanjutnya. 

Penelitian dilakukan dengan menggunakan pencitraan resonansi magnetik fungsional (fMRI) untuk mengukur aktivitas saraf pada 47 peserta remaja yang berpartisipasi, 28 peserta di antaranya rutin bermain game dan 19 peserta lainnya tidak bermain game. 

Baca juga : Kamu Pengguna Aplikasi MOD? Mungkin Kamu Harus Pikirkan Kembali!

Mereka yang sering bermain game sebagian besar terlibat dalam game real time yang sangat aktif, seperti strategi real time, game bergenre first person shooter, dan game-game yang kembutuhkan kecepatan lainnya. 


Para sukarelawan ini diminta untuk menekan tombol sebagai respons terhadap arah gerakan serangkaian titik pada layar di depan mereka. Pemain game biasa merespons lebih cepat dan lebih akurat, dan hasil pemindaian fMRI menunjukkan peningkatan aktivitas di bagian tertentu dari otak mereka. 


Bagian yang mengalami peningkatan aktivitas meliputi gyrus lingual kanan, talamus kiri, dan area motorik tambahan kanan. Semuanya adalah bagian otak yang terlibat dalam pemrosesan kognitif dan menghasilkan respons motorik terhadap input visual. 


"Hasil ini menunjukkan bahwa bermain game memiliki potensi untuk meningkatkan beberapa subproses untuk sensasi, persepsi dan pemetaan tindakan untuk meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan," terang Dhamala. 

Baca juga: Game-game Terbaik yang Bisa Bikin Belajar Coding Jadi Menyenangkan!

Meskipun hubungan antara game dan peningkatan kognitif bukanlah hal baru, tetapi dengan setiap penelitian yang dilakukan, maka akan semakin dekat untuk memahaminya.


Dengan begitu, masyarakat akan lebih tahu tahu bagaimana memanfaatkan game untuk memetik dampak positif, alih-alih hanya menganggap bermain game sebagai kegiatan tidak bermanfaat. 


“Video game dapat digunakan secara efektif untuk pelatihan – misalnya, pelatihan dalam pengambilan keputusan dan intervensi terapeutik yang efektif ketika jaringan otak yang relevan diidentifikasi,” Dhamala menyimpulkan


(aka)

Share :