Teknologi.id - Setelah puluhan tahun sejak pendaratan manusia pertama kali di Bulan, baru kali ini diketahui bahwa debu yang ada di Bulan ternyata berbahaya bagi manusia. Temuan baru tersebut terbongkar setelah diketahui melalui observasi yang dilakukan terhadap sampel debu di Bulan yang dibawa saat misi Apollo oleh NASA dilakukan. Diketahui bahwa mineral-mineral yang terkandung di dalamnya ternyata dengan cepat dapat membentuk senyawa radikal hidroksil. Ini adalah senyawa kimia yang dikenal dapat menyebabkan efek seperti penyakit kanker paru-paru pada manusia.
Debu di Bulan Dapat Merusak DNA
Selain itu, debu di Bulan itu juga diprediksi dapat merusak DNA pada manusia dan binatang. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, sekitar 90% dari neuron tikus dan sel paru-paru manusia mati setelah melakukan kontak secara langsung dengan debu yang ada di Bulan. "Ini adalah faktor kesehatan yang harus menjadi perhatian untuk astronot di masa depan," ujar Donald Hendrix yang memimpin penelitian ini, sebagaimana dilansir dari laman
detikINET, Rabu (19/12/2018).
Baca juga: Bukan NASA, Pendaratan Bulan Selanjutnya Oleh Perusahaan Swasta AS Hal tersebut pun diamini oleh John Young, seorang astronot yang juga terlibat di dalam misi Apollo. Menurutnya, debu-debu di Bulan telah menjadi salah satu perhatian utama mereka untuk berencana kembali ke satelit alami Bumi tersebut. Ini kemudian menjadi alarm penting bagi para badan maupun perusahaan antariksa di luar sana. Hal tersebut tentunya berkaitan dengan keselamatan diri para astronot yang akan menyambangi Bulan nantinya, seperti yang disampaikan oleh Hendrix dan Young. NASA, Badan antariksa Amerika Serikat ini diketahui tengah didorong oleh Gedung Putih untuk kembali mendaratkan angkasawan mereka di Bulan. Selain itu, ada juga SpaceX yang merupakan besutan Elon Musk. SpaceX berencana akan memboyong seorang miliuner asal Jepang yang bernama Yusaku Maezawa. Nantinya, Yusaku bersama sejumlah seniman yang diboyongnya akan mengelilingi sekitar bumi dan bulan. Rencana tersebut diperkirakan bakal menghabiskan waktu selama 4 sampai 5 hari lamanya.
(DWK)