Dalam artikel ini, teknologi.id akan membahas penjelasan dari Sang Yup Lee, Profesor terhormat di Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) dan
co-chair dari Global Future Council on Biotechnologies tentang
definisi bioteknologi dan bagaimana hal tersebut dapat mempengaruhi kehidupan manusia. Artikel ini pertama kali tayang dalam bahasa inggris di
world economic forum.
Apa itu Bioteknologi Bagi kita yang masih belum familiar dengan istilah ini tentu belum paham apa maksud dari istilah tersebut. Jadi bioteknologi adalah teknologi yang menggunakan organisme hidup untuk membuat suatu produk seperti senyawa nutrisi, bahan kimia dan bahan ramah lingkungan, produk pembersih rumah tangga, obat-obatan dan terapi, organ transplantasi dan biofuel. Bioteknologi terdiri dari bioteknologi medis, bioteknologi pertanian dan bioteknologi industri.
Manfaat Bioteknologi dapat membantu mengatasi banyak permasalahan global, salah satunya adalah perubahan iklim, penuaan masyarakat, ketahanan pangan, keamanan energi dan penyakit menular. Namun seperti teknologi lainnya, bioteknologi tidak hanya memberikan manfaat namun juga memiliki risiko potensial. Salah satu contohnya adalah melalui biologi sintetik, pengembangan sistem biologis sudah banyak berkontribusi dengan munculnya berbagai macam obat-obatan, bahan kimia dan bahan bakar tanpa menggunakan sumber daya fosil. Tetapi, apabila hal tersebut disalahgunakan, biologi sintetik dapat menghasilkan bahan biologi dan kimia yang berbahaya. The Global Future Council on Biotechnology melalui dialog nya bersama dengan anggota dewan yang memiliki beragam keahlian akan memetakan risiko dan solusi dari bioteknologi agar dapat memaksimalkan manfaatnya bagi kehidupan manusia di masa yang akan datang. Untuk memajukan dan mempercepat perkembangannya diperlukan penelitian yang lebih lanjut dan mendalam tentang organisme, sel, multi-sel, jaringan dan organ agar para peneliti maupun pengembang bioteknologi memiliki pemahaman yang lebih baik sehingga dapat mengembangkan pemanfaatan tersebut. Selain itu perlu adanya dukungan dari segi regulasi, melalui regulasi kita dapat memastikan keselamatan dan keamanan. Profesor Sang Yup Lee menyebutkan satu-satunya cara untuk memastikan rintangan yang ada tidak menghambat kemajuan adalah dengan dialog yang kuat antara semua pemangku kepentingan.
Tren Menurut Profesor Sang Yup Lee, ada banyak hal menarik yang terjadi berkat kemajuan pesat dari bioteknologi. Editan genom organisme hidup, termasuk mikroorganisme, tanaman dan hewan memiliki banyak aplikasi potensial. Kemajuan tersebut dapat meningkatkan produksi bahan kimia berbasis bio, meningkatkan produksi makanan dan mempertahankan nilai gizi yang lebih baik, atau dapat memproduksi organ untuk transplantasi. Banyaknya produksi bahan kimia, bahan bakar dan bahan dari biomassa terbarukan yang tidak bergantung kepada sumber daya fosil merupakan hasil dari kemajuan yang pesat atas rekayasa metabolik dan biologi sintetik. Perkembangan yang luar biasa pun muncul dari sektor medis, senyawa alami yang sangat kompleks dari sumber-bio cocok untuk keperluan farmasi. Terapi sel induk, bioteknologi yang terintegrasi dengan TIK membantu mengatasi tantangan kesehatan yang ditimbulkan dari populasi yang menua.
Masa Depan Profesor Sang Yup Lee memaparkan bahwa bioteknologi akan menjadi sama seperti tren ponsel dan digital, di tahun 2030 akan banyak bermunculan perusahaan biotek. Desa-desa kecil dan di rumah menggunakan bioteknologi untuk memproduksi bahan kimia rumah tangga yang dibutuhkan serta adanya pengonversi sampah biotek yang dapat membuang limbah. Selain itu dapat membantu mengatasi masalah nasional berkaitan dengan kesehatan, seperti pencegahan penyakit yang efisien dan program kesejahteraan, pengobatan presisi, pengeditan genom, produksi organ dan terapi sel induk. Jadi, sangat realistis bahwa nantinya akan menjadi bagian dari kehidupan kita.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Cara Ubah Kotoran Manusia Menjadi Makanan Bergizi, Bagaimana Caranya?