Ilmuwan Temukan Cara Ubah Kotoran Manusia Menjadi Makanan Bergizi, Bagaimana Caranya?

Teknologi.id . February 06, 2018

Kita setiap harinya sudah terbiasa dengan makanan segar yang bersumber dari tumbuhan atau binatang. Ilmuwan telah bekerja keras menyeleksi tanaman yang produktif serta hewan berkualitas baik untuk diambil dagingnya. Namun ada cara lain yang terdengar menjijikkan bagi sebagian orang.

Daur ulang makanan dari kotoran manusia. Tim ilmuwan dari Penn State University menemukan cara efektif untuk mengubah feses padat menjadi sesuatu yang layak dimakan, bahkan menjadi makanan bergizi.

Pihaknya mengharapkan penelitian ini dapat menjadi solusi bagi astronot yang akan melakukan perjalanan panjang mengarungi angkasa. Misalnya misi berawak ke Mars akan butuh waktu berbulan-bulan. Menyimpan makanan dalam jumlah besar hanya akan membebani bobot roket. Untuk itu, diperlukan langkah lain yang lebih relevan.

Menurut Profesor Christopher House, salah satu peneliti dalam proyek tersebut, mengatakan kotoran astronot akan diproses oleh mikroba sehingga menghasilkan sesuatu yang bisa dimakan baik secara langsung maupun tidak langsung.


Astronot ISS diketahui sudah terbiasa meminum kembali air seni mereka, tentunya setelah dijernihkan (Foto: NASA).

Sebagai informasi, saat ini daur ulang ekskresi sudah dilakukan oleh astronot ISS, secara khusus untuk air seni yang diproses sehingga dapat diminum kembali. Sementara sistem penjernih air sudah ditemukan, tetapi mendaur ulang limbah padat punya tantangan berbeda.

Secara sederhana, mikroba akan ditambahkan pada kotoran. Selama proses itu, akan tercipta gas tertentu yang akan membantu menumbuhkan mikroba jenis lain bernama Methylococcus Capsulatus. Mikroba ini, menurut peneliti, memiliki 52 persen protein dan 36 persen lemak yang mana cukup untuk kebutuhan astronot selama perjalanan jangka panjang.

Selain itu daur ulang kotoran menjadi makanan hanya berlangsung selama 13 jam. Sedangkan mikroba pencerna dapat ditempatkan dalam wadah khusus yang relatif tidak memakan banyak ruang.

Saat ini peneliti sudah menggandeng NASA untuk terus mengembangkan potensi tersebut supaya dapat digunakan dalam misi berawak manusia ke planet lain dan astronot dapat tetap mendapatkan asupan makanan bergizi.

Artikel ini sudah pernah tayang di Sefsed. Baca artikel sumber.

 
author0
teknologi id bookmark icon

Tinggalkan Komentar

0 Komentar