OJK Klaim Yogyakarta Jadi Sarangnya Hacker

Alfryan Irgie . December 26, 2022

Teknologi.id - OJK memberi klaim bahwa kota Yogyakarta dan wilayah Sulawesi menjadi sumber maraknya terjadi kasus kejahatan keuangan secara digital.

Klaim ini disampaikan oleh Agus Fajri Zam selaku Kepala Departemen Perlindungan Konsumen OJK melalui acara media briefing yang diselanggarakan di Jakarta, Senin (26/12) waktu setempat. 

Dalam kesempatna ini, Agus mengungkapkan bahwa Yogyakarta menjadi pusatnya hacker.

"Sekarang juga berkembang daerah baru ada Yogyakarta pusat hacker," ujar Agus seperti yang dikutip dari CNBC Indonesia.

Bukan hanya Yogyakarta, namun wilayah Sulawesi tanpa disebutkan kota spesifik juga menjadi sarang terjadinya kejahatan digital seperti fishing, skimming, maupun social engineering

Baca juga: Jadi Hacker Digaji? Ini Nominalnya!

"Oleh karena itu perlu diberikan penekanan ke konsumen untuk tidak gegabah menerima WA, telepon, ataupun e-mail yang masuk," lanjut Agus.

OJK juga membeberkan data terkait layanan konsumen yang mereka terima. Tercatat, terdapat total 304.890 kasus layanan konsumen di mana 14.088 (4.26%) di antarnya merupakan pengaduan, 269.509 (88,4%) di antaranya merupakan pertanyaan, dan 21.293 (6,98%) di antaranya merupakan informasi.

Dari ratusan ribu layanan konsumen tersebut, pihak OJK sedang memproses 13.998 pengaduan untuk diselesaikan melalui proses IDR oleh PUHK yang termasuk ke dalam sengketa sedang.

Saat ini, OJK telah menyelesaikan 12.680 atau 90,58% aduan dan sedang memproses 1.318 atau 9,42% aduan tersisa.

Baca juga: Tertarik Jadi Hacker? Inilah Tips dan Rekomendasi Belajar Jadi Hacker

Bukan hanya itu, Agus pun memperlihatkan topik yang paling banyak diterima oleh OJK di berbagai sektor.

Dalam ranah Perbankan, yakni: Restrukturisasi kredit, Sistem Layanan Informasi Keyangan (SLIK), penipuan, hingga perilaku petugas penagihan. Lalu dalam ranah Pasar Modal, yakni: Permasalahan imbal hasil investasi, transaksi tanpa persetujaun nasabah, kegagalan atau keterlambatan transaksi, hingga kesulitan pencairan dana investasi.

(ai)

Share :