Ruang Seni Raup Rezeki Dengan Kehadiran NFT

Teknologi.id . March 16, 2022

Foto: Unsplash

Teknologi.id X IDNFT (Afifah Fais) - Kehadiran NFT atau Non-Fungible Tokens cukup menjadi bukti berkembang pesatnya dunia digital.

Peluang baru untuk mereka para pelaku seni berekspresi dan meraup rezeki. Ribuan karya seni laris di pasar NFT, hingga seniman meraih popularitas tinggi.

Gelombang NFT juga menjadi salah satu kunci besarnya minat publik terhadap seni. Terlebih dengan meningkatnya jumlah member pada komunitas terbesar NFT di Indonesia, IDNFT, yang mendukung kreator kreatif untuk belajar, berjejaring, dan berkarya pada ekosistem NFT. Lantas, apa itu NFT?

Non-Fungible Tokens (NFT) sendiri merupakan sebuah aset digital yang memiliki nilai tinggi, dan bersifat tidak punya nilai ganti atau diubah.

Yang artinya setiap aset NFT mempunyai hak kepemilikan atas karya seni itu sendiri. Kepemilikan ini bisa digunakan untuk melacak riwayat transaksi, mendapatkan pembayaran dari hasil penjualan dan juga menerima royalti dari penjualan-penjualan berikutnya dari karya tersebut.

Saat ini NFT terbesar berada pada jaringan blockchain Ethereum. Selain itu, ada juga blockchain lain seperti Solana, Tezos, Algorand, Near, Binance dan lain-lain yang memiliki keunggulan masing-masing.

Karena masing dari rupa NFT memiliki daya tarik tersendiri dan berkategori aset yang berharga.

Bicara tentang rupa NFT, lalu berupa apa saja NFT itu? Kreativitas para seniman membuat NFT dalam beberapa bentuk. Secara menyeluruh, NFT berbentuk gambar, musik, video, meme, hingga GIF.

Dan format untuk NFT ini bisa berupa GIF, JPG, mp4, hingga 3D desain, VR, dan juga Ai. Format ini biasanya tergantung pada suatu platform yang digunakan.

Dalam garis besar juga terdapat kategori NFT yang sangat populer, yang dikenal sebagai NFT Projects.

Seperti namanya Projects, NFT ini berisi beberapa koleksi dari beberapa aset NFT, yakni bisa berupa profile picture, karakter, dan game.

Meski setiap karakternya terbilang mirip, tetapi NFT ini memiliki keunikan dan ciri khasnya tersendiri. Sebut saja Crypto Punks yang berhasil menyentuh angka milyaran rupiah.

Tidak hanya itu, ketenaran NFT juga baru-baru ini mengguncang sosial media Indonesia. Pasalnya, beberapa karya dari para kreator atau seniman Indonesia juga mencapai milyaran rupiah.

Penjualan tinggi sebuah aset juga tidak lepas dari dukungan pasar digital yang ikut andil di dalamnya. Pasar digital sebagai platform yang umumnya berperan sebagai tempat transaksi NFT berlangsung menggunakan dompet digital, seperti MetaMask.

Terdapat beberapa pasar digital atau yang lebih dikenal sebagai NFT Marketplace yang mempunyai nama yang cukup besar.

Marketplace ini cukup mempunyai banyak fungsi di dalamnya, tidak hanya untuk menjual atau membeli, pasar ini juga bisa menjadi wadah untuk membuat NFT.

Mungkin ini sudah tidak asing lagi ditelinga pengguna NFT, marketplace OpenSea menduduki salah satu pasar digital NFT yang namanya meraih popularitas tinggi.

Terlebih pasca salah satu NFT Artist Indonesia sukses menjual karyanya pada platform tersebut.

Namun, marketplace SuperRare, Rarible, Foundation, dan beberapa marketplace lainnya juga menoreh kesuksesan dengan banyak nya pengguna yang menggunakan platform ini.

Tidak hanya itu, terdapat juga beberapa pasar digital lokal NFT yang juga memudahkan para seniman untuk menjual NFT mereka, seperti TokoMall.

Jika sudah berbicara mengenai sebuah marketplace, lantas bagaimana cara membuat NFT? NFT sebagai sebuah ruang seniman untuk berekspresi,menjadi wadah atas segala emosi dan pemikiran.

NFT tidak secara spesifik memiliki tema tertentu, hal itu menjadi kebebasan untuk para pelaku seni membuat karyanya seperti apa. Dan bagaimana dengan aplikasinya?

Terdapat deretan aplikasi atau software untuk membuat NFT, aplikasi ini cukup membantu para seniman.

Yang paling populer software yang sudah lebih dulu dikenal oleh banyak pengguna untuk mendesain, yaitu Photoshop, Illustrator, Blender, Cinnema4D, Procreate, dll.

Tidak berhenti disitu, maraknya pengguna ponsel juga menjadi tolak ukur banyaknya aplikasi yang mendukung pada android maupun iOS. Seperti SuperMe, GoArt, dan Nomad Sculpt yang bisa digunakan hanya melalui ponsel.

Membuat NFT tidak melulu karena tuntutan pasar, para seniman dituntut untuk lebih kreatif untuk menghasilkan karya yang bersifat orisinil, punya keunikan, dan tidak terdapat unsur plagiriasme.

Penjualan tinggi NFT umumnya juga berdasar pada karya yang memiliki pesonanya tersendiri, atau terdapat cerita tersendiri didalamnya.

Para seniman juga harus dihadapkan dengan promosi untuk memasarkan karya mereka. Lalu bagaimana?

Promosi yang dilakukan acap kali melibatkan penggunaan sosial media, seperti personal branding yang dilakukan dengan memamerkan suatu karya di platform tertentu dengan menggunakan hastag atau mengikuti sebuah trend.

Para seniman juga kerap mengikuti komunitas NFT untuk melakukan shilling atau pamer karya, salah satunya IDNFT, komunitas NFT terbesar di Indonesia.

Yang mana, salah satu perannya sebagai ruang edukasi dan juga promosi untuk para pelaku seni, melalui saluran Discord dan beberapa sosial media lainnya, seperti artist of the week di Instagram.

Hal ini cukup membantu dan berdampak positif untuk para pelaku seni. Tidak hanya soal promosi, tetapi juga dengan terbentuknya ekosistem yang saling mendukung antar seniman NFT di Indonesia.

Share :