Foto: Subspace
Teknologi.id – Jika Anda bertanya-tanya seputar metaverse dan sepertinya tidak
mengerti, jangan khawatir, Anda tidak sendirian.
Anda mungkin seperti 49 persen orang Amerika yang baru-baru ini disurvei dan sama-sama tidak tahu
apa-apa tentang hal itu.
Dalam pidato utamanya, saat
mengumumkan perubahan nama perusahaan, Zuckerberg
mengatakan bahwa ruang 3D di metaverse akan memungkinkan orang bersosialisasi,
belajar, bermain, dan berkolaborasi dengan cara yang belum pernah kita lihat
sebelumnya.
Perusahaan mengungkapkan salah
satu dunia realitas virtualnya di akhir tahun kepada semua orang yang memiliki
akses ke headset miliknya.
Perusahaan teknologi lain seperti
Microsoft atau Baidu di China belum terlalu terbuka tentang rencana jangka panjang
mereka tentang versi metaverse mereka tetapi melihat diri mereka sebagai bagian
dari dunia baru yang terus berkembang setiap hari.
Selain metaverse, ada istilah
seperti token non-fungible (NFT),
cryptocurrency (kripto) yang telah muncul dan juga ditampilkan dalam
rencana metaverse yang sedang dibangun perusahaan.
Jadi, platform pemasaran, Klaviyo, memutuskan untuk melakukan
survei untuk melihat seberapa banyak pelanggan benar-benar tahu tentang semua
ini dan seberapa tertarik mereka untuk berpartisipasi.
Hasil survei
Baca juga: Jumlah Transaksi NFT di Dunia sedang Turun, Apa Sebabnya?
Dilansir dari Interesting
Engineering, survei yang dilakukan pada Februari tahun ini melibatkan 1.000
warga di AS dan menemukan bahwa 49 persen peserta tidak tahu apa itu metaverse.
Menariknya, survei itu mencakup
orang-orang yang masih muda yaitu anak-anak berusia 18-24 tahun yang tertarik
untuk mengadopsi teknologi baru.
Namun, seperti yang diungkapkan
survei, kelompok usia ini menjawab bahwa mereka tidak tertarik berbelanja di
metaverse dengan sekitar 65 persen responden menyatakan bahwa mereka sama
sekali tidak tertarik.
Bukan hanya metaverse yang tidak
disukai responden. Tanggapan serupa diterima sehubungan dengan NFT dan kripto dengan hampir 60 persen
menyatakan bahwa mereka tidak akan berinvestasi dalam NFT dan 30 persen dengan
tegas menolak kripto juga.
(fpk)