Warga Indonesia Termasuk Pengguna Internet Terlama tapi Literasi Digitalnya Rendah

literasi digital

Foto: The Jakarta Post

Teknologi.id - Perubahan zaman yang semakin digital membuat hampir seluruh umat manusia memiliki ponsel, laptop, tablet, hingga PC. Mayoritas dari mereka mampu mengakses internet dan menjelajahnya selama berjam-jam. Indonesia termasuk salah satu negara dengan jumlah masyarakat yang aktif bermain internet terlama di dunia.

Namun miris, ternyata literasi digital masyarakat Indonesia cukup rendah yang membuat mereka mudah terjebak berita hoaks, penipuan maupun phising, dan kejahatan digital lainnya saat menggunakan internet.

Indonesia Tempati Peringkat 11

Masyarakat Indonesia memiliki durasi penggunaan internet sekitar tujuh jam sehari. Informasi ini diperoleh melalui data Januari 2023 dari laman We Are Social.

Diketahui bahwa 212,9 juta masyarakat Indonesia menggunakan internet dengan waktu harian yang dihabiskan untuk berinternet adalah 7 jam 42 menit.

Foto: We Are Social 2023

Jumlah yang tinggi ini membuat Indonesia menjadi negara peringkat ke-11 sebagai pengguna internet dengan durasi terlama pada berbagai perangkat digital di rentang umur 16 sampai dengan 64 tahun.

Baca Juga: Riset Ungkap Durasi Main HP Orang Indonesia Tertinggi di Dunia, Sampai 5,7 Jam Sehari

Indeks Literasi Digital Indonesia Cukup Rendah

Literasi digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi melalui peralatan digital, seperti ponsel, PC, dan tablet dengan efektif untuk menyebarkan, menganalisis validitas informasi, serta mengenali dan mengatasi masalah yang terkait dengan keamanan dan privasi online.

Berdasarkan indeks literasi digital Indonesia pada 2023 yang dilakukan oleh Kominfo dan KIC, Indonesia berada di level 3.65 dari skala 1-5 poin. 

Foto: Katadata

Jumlah 3.65 merupakan total indeks dari keempat pilar yang dihitung. Variabel tersebut adalah digital skills, digital safety, digital ethics, dan digital culture.

Digital skills mengukur kemampuan pengguna internet dalam menggunakan komputer atau ponsel, mengunggah atau mengunduh data, mengecek ulang informasi dari internet, dan lainnya.

Digital safety mengukur kemampuan pengguna internet dalam mengidentifikasi berbagai ancaman internet di komputer atau gawai pribadi, kebiasaan mencadangkan data, pelindungan data pribadi, dan lainnya.

Digital ethics mengukur kepekaan pengguna internet dalam mengunggah konten tanpa izin, berkomentar kasar di media sosial, hingga menghargai privasi di media sosial.

Digital culture mengukur kebiasaan pengguna internet dalam mencantumkan nama pengunggah asli saat mengunggah ulang konten, membuat unggahan dengan mempertimbangkan perasaan pembaca, menikmati dan berbagi konten seni budaya Indonesia di ruang digital, dan lainnya.

Walaupun meningkat dari tahun sebelumnya, angka 3.65 ini masih tergolong sedang dan belum mencapai status literasi yang baik.

Literasi digital Indonesia yang rendah berdampak pada aktivitas sehari-hari masyarakat seperti maraknya penyebaran berita tidak benar atau hoaks, penipuan daring, perundungan siber, ujaran kebencian, dan radikalisme berbasis digital.

Berbagai dampak ini perlu diwaspadai karena akan merugikan negara dalam jangka panjang dengan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

Baca Berita dan Artikel Lain di Google News

(kar)

Share :