Teknologi.id - Dalam era pesatnya kemajuan teknologi saat ini, ChatGPT oleh Open AI menjadi salah satu inovasi yang populer. Kehadirannya diharapkan dapat membantu manusia dalam menyelesaikan tugas yang sulit dan meningkatkan produktivitas kerja. Namun, pertanyaan yang sering diajukan adalah, apakah ChatGPT akan mengambil pekerjaan manusia secara seutuhnya?
Sebagai contoh mari kita lihat teknologi pesawat terkini yang telah dilengkapi oleh autopilot. Mungkin sebagian orang akan berpikir, mungkin saja pesawat dapat terbang sendiri tanpa memerlukan pilot. Nyatanya, pilot tetap dibutuhkan untuk memantau dan menyesuaikan kontrol pesawat saat adanya perubahan kondisi penerbangan.
Mungkin saja dimasa yang akan datang teknologi dapat benar benar menggantikan beberapa pekerjaan yang saat ini kita lakukan. Tapi jangan terlalu khawatir, kemungkinan ini tidak akan terjadi dalam waktu dekat. Berkaitan dengan hal itu, artikel ini akan membantu kamu mengetahui apa saja pekerjaan yang terancam oleh terciptanya ChatGPT. Disi pun akan tersedia skor 1 - 10 yang menandakan tingkat bahayanya, dimana skor yang rendah menandakan bahwa pekerjaan itu aman. Namun bila skor tersebut tinggi, kamu harus menyiapkan skill baru agar dapat bersaing dalam dunia pekerjaanmu.
Baca Juga : Sukses Bikin Buku Cerita Anak dari AI ChatGPT, Pria Ini Malah Dituduh Pencuri
1. SEO (Search Engine Optimization) Professional
Selamat, bila kamu memiliki profesi yang berkecimpung dibidang ini, ChatGPT tidak akan menggantikanmu dalam waktu dekat ini. Mengapa? pertama, sistem AI dari ChatGPT perlu selalu dilatih oleh manusia karena memiliki pengetahuan terbatas atas peristiwa terkini. Karena itu, ChatGPT masih sangat bergantung pada manusia. Sehingga alih-alih menggantikan pekerjaanmu, chatbot ini akan membantu pekerjaanmu menjadi lebih efektif agar kamu dapat menyimpan tenagamu pada pekerjaan lainnya.
Selain itu perlu kamu ketahui, Google saat ini menganggap konten AI adalah suatu hal yang bertolak belakang dengan guidelinesnya. Sehingga sekarang banyak perusahaan yang tetap mempekerjakan SEO professional untuk menghindari risiko ditandai sebagai spam oleh Google.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 2/10
2. Programmers
ChatGPT juga memiliki kemampuan untuk menggenerasikan code. Bahkan, ChatGPT mampu mendapatkan skor bagus pada ujian sertifikasi.
OpenAI ChatGPT is now an AWS Certified Cloud Practitioner!
This is crazy🤯
It attempted 20 questions of my AWS Certified Cloud Practitioner practice exams.
The results are bluffing!!!
Final score: 800/1000; a pass is 720 pic.twitter.com/G7ECxIwC8j
Namun jangan khawatir, saat ini ChatGPT hanya bisa menggenerasikan code yang sederhana. Menurut pakar industri, chatbot ini belum mampu memproses code rumit dalam pembuatan aplikasi. Selain itu, faktanya Stack Overflow saat ini telah mem banned ChatGPT semenjak chat bot ini terbukti salah saat menjawab pertanyaan. ChatGPT dapat membantu programmer dalam pengkodingan seperti membuat kode boilerplate seperti fungsi umum, melakukan evaluasi kualitas, dan men-debug kode yang ada.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 4/10
3. Spesialis Pay-Per-Click
Sebenarnya, pada dasarnya kampanye PPC dibuat berdasarkan AI. Sehingga, ChatGPT akan berperan sebagai AI yang mengotomatiskan proses bidding atau penawaran berdasarkan statistik secara realtime. Jadi seperti SEO professional, peran manusia dalam PPC pun sangat dibutuhkan. manusia akan menjadi 'penggerak kapal' dengan memahami pelanggan, brand, serta values dari perusahaan. Sehingga sudah pasti, kamu tidak perlu tergantikan oleh mesin karena manusia tetap menjadi otak utama dalam memetakan arah yang logis dalam suatu bisnis.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 2/10
Baca Juga : ChatGPT Lulus Ujian Sekolah Kedokteran! Sistem Penilaian Dipikirkan Kembali
4. Penulis
Perlu diakui chatbot seperti ChatGPT merupakan sebuah ancaman bagi para penulis. Apa yang akan dilakukan penulis ketika ChatGPT dapat menciptakan judul yang lebih baik, lebih cepat, dan lebih efektif dalam waktu yang lebih singkat?
Namun, meskipun AI tampak akan mengambil alih beberapa peran dari penulis profesional, saat ini ChatGPT masih belum bisa mengambil alih profesi penulis seratus persen. Karena pada dasarnya, AI mengambil informasi berdasarkan apa yang ada di internet, dan hasil penulisannya pun tidak akan jauh berbeda dari yang sistem peroleh. Karena itu, penulis masih memiliki perannya untuk menghasilkan ide yang kreatif dan original. Terutama profesi seperti penulis buku ataupun produser film.
Jadi, kreativitas merupakan sebuah bentuk perlindungan bagi penulis pada saat ini. Tetapi bagaimana dengan nasip profesi seseorang yang bergelut di bidang penulisan non-kreatif, jurnalisme, whitepaper, dll? Tentu saja ChatGPT merupakan ancaman besar karena sistemnya dapat membuat konten jenis tersebut secara efektif.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 4/10
5. Sales Professional
Faktanya data besar dan AI selalu digunakan oleh perusahaan untuk merevolusi proses penjualan mereka. Kamu mungkin sudah mengetahui bahwa perusahaan selalu mengumpulkan dan menganalisis kebiasaan belanjamu untuk membuat prediksi perilaku dalam tujuan penjualan. Contohnya saja,event diskon yang terjadi tiap tanggal cantik dilakukan untuk mengumpulkan data kita untuk dianalisis.
Namun, legislator di Eropa saat ini sedang mengejar teknologi besar yang menggunakan algoritma dan AI dengan undang-undang yang berfokus pada privasi dan perlindungan konsumen. Artinya, kemajuan AI dalam penjualan dan pemasaran akan terbatas untuk waktu yang lama. Selain itu, hubungan pribadi antara sales dan kostumer adalah hal yang penting dalam penjualan dan tidak mungkin dapat digantikan oleh mesin. Jadi, kedepannya ChatGPT akan digunakan untuk mengautomasi pekerjaan administratif dalam proses penjualan.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 1/10
6. Tenaga Pendidik
Meskipun teknologi saat ini sudah canggih, tetap saja mesin tidak akan bisa menggantikan peran guru kepada murid muridnya. Seperti yang kamu ketahui, mesin tidak memiliki perasaan serta sifat sifat kemurahan hati, kesabaran, ketrampilan disiplin, kebaikan, dan keselamatan bagi para siswanya. Namun, teknologi dapat digunakan untuk membantu guru dalam melakukan tugas-tugas seperti mengevaluasi, mengikuti perkembangan, membuat rencana pembelajaran yang dapat disesuaikan, dan meningkatkan aksesibilitas.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 1/10
7. Pengacara
Walaupun ChatGPT dapat digunakan untuk analisa dokumen hukum, keputusan, dan contoh-contoh sebelumnya, tetap saja mesin chat bot tidak akan bisa menggantikan peran manusia dalam bidang hukum. Mengapa? karena setiap kasus hukum itu unik dan berbeda-beda, dan karena itu ChatGPT tidak bisa mengantisipasi semua situasi yang mungkin terjadi. Meskipun ChatGPT bisa bermanfaat untuk penelitian, kontrak otomatis, dan pengurangan waktu pengadilan, mesin AI tidak bisa memberikan putusan hukum. Selain itu, ChatGPT tidak bebas dari bias, sehingga peran hakim dan pengacara tetap tidak dapat digantikan oleh komputer.
Risiko tergantikan oleh ChatGPT : 1/10
Baca Juga : OpenAI Berencana Hadirkan ChatGPT Versi Berbayar, Ini Keunggulannya
(ak)