Generasi Z Rela Turun Gaji Demi Lebih Sejahtera Mental

Tiara Qonita Hayashi Fazrin . December 26, 2023
Foto: Inc. Magazine


Teknologi.id - Dalam era perkembangan karier yang dinamis ini, Generasi Z menunjukkan sikap yang unik terkait kesejahteraan di tempat kerja. Riset terbaru dari HP Work Relationship Index dan Lifesum mengungkapkan bahwa sebagian besar Generasi Z lebih memilih untuk turun gaji di tempat kerja baru daripada menetap di kantor yang memiliki budaya kerja toxic.

 

Kesediaan Gen Z untuk Rela Kurang Gaji

Menurut HP Work Relationship Index, 91 persen pekerja intelektual, terutama dari kalangan Generasi Z dan milenial, bersedia mengorbankan sebagian gaji untuk menciptakan hubungan kerja yang lebih sehat. Hal ini sejalan dengan temuan Lifesum, yang menunjukkan bahwa budaya kerja yang toxic dapat menjadi pemicu bagi Generasi Z untuk meninggalkan pekerjaan mereka, dengan 48 persen dari mereka menyatakan kesiapan untuk meninggalkan pekerjaan saat ini demi mendapatkan lingkungan yang lebih mendukung kesejahteraan mereka.

Seiring dengan tren ini, data menunjukkan bahwa Generasi Z memiliki sikap yang luar biasa dalam menghadapi pengorbanan finansial demi kesejahteraan dan kebahagiaan di tempat kerja. Sebanyak 55 persen dari Generasi Z menyatakan kesiapan mereka untuk menerima gaji yang lebih rendah jika itu berarti bekerja di lingkungan yang lebih sehat dan mendukung.

 Baca juga: Riset Terbaru Ungkap Gen Z Rela Digaji Kecil Demi Bisa WFA dan Sehat Mental

Pentingnya Keseimbangan WFH-WFO

Pentingnya keseimbangan antara bekerja dari rumah (WFH) dan bekerja dari kantor (WFO) menjadi sorotan kunci dalam menciptakan lingkungan kerja yang memadai. HP menerapkan model kerja hybrid dengan setidaknya 2 hari kerja dari kantor untuk memastikan keterhubungan antar karyawan dan efektivitas tetap terjaga.

Hal ini memberikan keleluasaan kepada karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan pribadi dan profesional, sesuai dengan kebijakan perusahaan yang mendukung keseimbangan tersebut.

 

Reward untuk Karyawan Adalah Hal yang Baik

Terkait reward, Lifesum menekankan bahwa pengakuan atas kinerja karyawan memiliki dampak positif pada kesejahteraan mereka. Merayakan pencapaian tim atau individu, baik dalam meraih kesepakatan atau mendapatkan penghargaan eksternal, dapat menjadi motivasi besar bagi Generasi Z. 

Wesleigh Roeca, Direktur Kesejahteraan Kerja Lifesum, menyarankan bahwa reward tidak hanya terkait dengan pencapaian bisnis, tetapi juga mencakup dukungan terhadap aspek kesejahteraan karyawan.

Memberikan waktu ekstra untuk beristirahat atau menyelesaikan urusan pribadi menjadi bentuk reward yang dapat meningkatkan kepuasan dan motivasi karyawan.

Oleh karena itu, perusahaan diharapkan untuk lebih memahami nilai-nilai dan prioritas Generasi Z, termasuk keinginan mereka untuk menghindari lingkungan kerja yang toxic. Dengan menciptakan budaya kerja yang mendukung kesejahteraan, memperhatikan keseimbangan antara WFH dan WFO, serta memberikan reward yang holistik, perusahaan dapat membangun lingkungan kerja yang tidak hanya produktif tetapi juga mendukung pertumbuhan dan kepuasan karyawan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.


(tqhf)


Share :