Teknologi.id - Baru-baru ini, beredar kabar bahwa platform kripto Indodax mengalami peretasan yang mengakibatkan kerugian hingga ratusan miliar rupiah. Sebagai salah satu platform pertukaran aset kripto terbesar di Indonesia, berita ini tentu mengejutkan banyak pihak.
CEO Indodax, Oscar Darmawan, belum memberikan konfirmasi resmi apakah benar terjadi peretasan. Dalam pernyataannya pada Rabu (11/9), Oscar hanya menjelaskan bahwa saat ini situs web dan aplikasi Indodax sedang dalam tahap pemeliharaan atau maintenance. Menurutnya, saldo milik pengguna Indodax, baik dalam bentuk kripto maupun rupiah, aman 100%.
“Kami bisa mengkonfirmasi bahwa saldo member aman. Kami sedang melakukan maintenance untuk memastikan keamanan sistem secara keseluruhan. Investigasi masih berlangsung, dan kami akan memberikan pembaruan setelah penyelidikan selesai,” ujar Oscar.
Baca juga: Daftar Kelebihan dan Kekurangan Blockchain yang Wajib Kamu Tahu!
Namun, ketika ditanya lebih lanjut apakah maintenance ini berkaitan dengan dugaan peretasan, Oscar tidak memberikan jawaban yang pasti. Hal ini menimbulkan spekulasi di kalangan pengguna dan pengamat industri kripto.
Kabar peretasan ini pertama kali diungkapkan oleh perusahaan keamanan siber, Cyvers Alerts, melalui akun X (Twitter) mereka. Pada Rabu (11/9), mereka mengklaim telah mendeteksi transaksi mencurigakan yang melibatkan dompet digital Indodax. Menurut Cyvers Alerts, transaksi mencurigakan tersebut melibatkan aset senilai sekitar USD 14,4 juta yang kemudian ditukar menjadi Ether (ETH).
🚨ALERT📷Hey @indodax , Our system has detected multiple suspicious transactions involving your wallets on different networks. Suspicious address already holds 14.4 million USD and swapping the tokens to Ether.
Want to keep your company off our alerts radar? Learn how to secure… pic.twitter.com/Lzpi5uthXS
Tak lama setelah pengumuman tersebut, Cyvers Alerts menemukan lebih dari 150 transaksi mencurigakan lainnya. Dengan demikian, total kerugian akibat dugaan peretasan ini diperkirakan mencapai USD 18,2 juta atau sekitar Rp 280 miliar.
We have detected more than 150 transactions and total loss of $18.2 million, @indodax please take an action.
Sejauh ini, pihak Indodax belum memberikan klarifikasi lebih lanjut mengenai dugaan peretasan ini, dan investigasi terus dilakukan. Pengguna diharapkan untuk tetap tenang sambil menunggu informasi resmi dari pihak Indodax.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(dwk)