Wajib Uninstall, Ini Dia 6 Aplikasi Penyebab HP Lemot!

Teknologi.id . September 08, 2020


Why Old Phone is Getting Slower - Tech Pantomath
Foto: Tech Pantomath


Teknologi.id - Para pengguna smartphone tentunya pernah mengalami perangkat yang tiba-tiba menjadi lemot selama beberapa waktu. Permasalahan smartphone yang lemot seperti ini pastinya akan menyusahkan kita terutama bila sedang ada keperluan mendesak, seperti membalas chat atasan, deadline tugas dan kerjaan yang harus dikumpulkan, atau pun hanya untuk mengejar flash sale toko online yang segera usai.

Umumnya kita akan menyalahkan memori penyimpanan, baik internal atau pun eksternal, sebagai biang kerok permasalahan smartphone lemot seperti ini.

Namun, selain itu ada juga penyebab lain yang berpotensi menjadi biang kerok utama sehingga membuat smartphone lemot. Penyebab lain tersebut yaitu aplikasi yang ter-install pada smartphone.

Aplikasi yang dimaksud bukan hanya aplikasi hasil unduhan dari toko aplikasi saja, namun juga termasuk aplikasi bawaan smartphone itu sendiri. Berikut ini 6 jenis aplikasi penyebab smartphone lemot:

Baca juga: Cara Mengaktifkan Balasan Pesan Otomatis di iPhone

6 Jenis Aplikasi Penyebab HP Lemot

1. Aplikasi Cuaca


A local weather Web app built with Vue.js
Foto: Vue.js


Aplikasi cuaca diketahui memakan memori proses yang cukup besar baik di smartphone Android atau pun iPhone. Jenis aplikasi ini akan terus menerus memperbarui data cuaca di latar belakang, seperti suhu, kelembaban, curah hujan, dan sebagainya.

2. Media Sosial


Foto: Unsplash


Aplikasi media sosial seperti Facebook, Instagram, dan Twitter memakan banyak ruang di memori internal maupun penggunaan RAM.

Untuk mengatasinya, pertimbangkan untuk menghapus salah satu atau bahkan ketiga media sosial tersebut dan cukup mengaksesnya via browser di PC/laptop agar smartphone tidak lemot.

3. Penghemat RAM


Foto: Fossbytes


Aplikasi yang berjalan di background smartphone pastinya memakan kapasitas RAM dan baterai. Banyak yang menyarankan untuk menghemat kapasitas RAM dengan memasang aplikasi penghemat RAM. Aplikasi ini biasanya memiliki nama dengan kandungan "Memory Optimizer" atau "Game Booster".

Namun pada prinsipnya, aplikasi yang menghemat RAM ini justru menutup proses kerja aplikasi-aplikasi lain. Hal ini dianggap bisa memperparah masalah, sebab dengan proses penutupan secara paksa, berbagai aplikasi yang berjalan di background justru harus memulai kembali prosesnya, dimana proses ini malah mengonsumsi RAM dan daya baterai yang lebih banyak.

4. Antivirus


Foto: Gizmodo


Smartphone Android dan iOS sebenarnya sudah memiliki sistem keamanan mereka sendiri. Misalnya untuk perlindungan dari kehilangan, kalian tinggal menggunakan Android Device Manager tanpa perlu aplikasi tambahan.

Sementara, untuk perlindungan pada aplikasi yang mengandung malware, Google akan mengeceknya secara otomatis di Play Store. Oleh karena itu, aplikasi antivirus sebenarnya hanya berguna jika kalian sering mengunduh aplikasi yang sumbernya bukan dari toko aplikasi resmi.

5. Pembersih Smartphone


Foto: Dafunda


Aplikasi pembersih smartphone seperti Clean Master dan lainnya banyak dipakai pengguna untuk meningkatkan kinerja Android mereka. Memang benar, setelah menghapus sebuah aplikasi, kadang masih menyisahkan data dalam cache. Namun, kalian sebenarnya tak perlu mengunduh aplikasi pembersih smartphone semacam itu.

Cara membereskan data yang tertinggal itu cukup mudah, kalian hanya perlu membuka menu "Setting" kemudian pilih menu "Storage" dan pilih "Clear cache" dan OK untuk membersihkan data yang tak penting. Sedangkan untuk menghapus cache masing-masing aplikasi, masuk ke "Setting", lalu "Apps" dan kemudian "Downloaded" dan tap salah satu aplikasi, kemudian di halaman selanjutnya, tinggal pilih "Clear Cache".

6. Bloatware


Foto: Nextpit


Aplikasi bawaan pabrik (bloatware) di sebuah smartphone terkadang justru banyak yang tidak benar-benar dibutuhkan oleh penggunanya. Aplikasi bloatware semacam ini justru hanya memenuhi memori penyimpanan yang harusnya bisa memberikan ruang untuk file/aplikasi lain.

Sayangnya, bloatware tidak bisa langsung di-uninstall layaknya aplikasi biasa, ia membutuhkan aplikasi tambahan, misalnya CCleaner. Berikut ini cara menghapus bloatware menggunakan CCleaner:

- Install aplikasi CCleaner dari Google Play Store.

- Buka aplikasi dan tap garis tiga di pojok kiri atas aplikasi untuk munculkan opsi menu, dan pilih App Manager

- Pilih tab System dan tap aplikasi bloatware yang ingin dihapus dari smartphone

- Klik tombol Uninstall untuk melanjutkan.

Ingat, menghapus aplikasi bawaan kemungkinan bisa menyebabkan beberapa masalah terhadap sistem Android. Pastikan juga kalian meng-uninstall kembali aplikasi CCleaner setelah digunakan, karena aplikasi tersebut termasuk aplikasi poin nomor 6.

(dwk)

Share :