Foto: Breaking News
Teknologi.id - Badan POM kembali mengeluarkan izin penggunaan
darurat atau emergency use authorization (EUA) untuk vaksin Covid-19, terbaru
vaksin Pfizer.
Kepala BPOM, Penny Lukito menjelaskan
jika efikasi pada vaksin ini untuk kelompok usia 16 tahun ke atas 95,5 persen.
Sementara usia 12-15 tahun memiliki efikasi 100 persen.
Sedangkan penelitian dari
University of Hong Kong, mereka yang disuntik vaksin Covid-19 buatan
Pfizer-BioNTech memiliki antibodi sepuluh kali lipat dari vaksin Sinovac.
Penelitian ini berdasarkan hasil pemantauan dari 1.442 tenaga kesehatan Hong Kong. Hasil penelitian ini telah diterbitkan di jurnal ilmiah Lancet pada pekan lalu, seperti dikutip CNBC Indonesia dari AFP, Senin (19/7/2021).
Baca juga: Berbagai Negara Campurkan Vaksin Covid-19, Indonesia Juga?
Para peneliti mengatakan antibodi
bukan satu-satunya ukuran keberhasilan vaksin dalam memerangi penyakit
tertentu.
Akan tetapi mereka memperingatkan
"perbedaan konsentrasi antibodi penetralisir yang diidentifikasi dalam
penelitian kami dapat diterjemahkan menjadi perbedaan substansial dalam efektivitas
vaksin," tulis para peneliti University of Hong Kong.
Dalam penelitian tersebut
disebutkan mereka yang menerima vaksin Sinovac memiliki tingkat antibodi yang
"mirip atau lebih rendah" dari pasien yang sembuh dari Covid-19.
Studi ini menambah semakin banyak bukti bahwa vaksin yang menggunakan teknologi mRNA perintis - seperti BioNTech dan Moderna - menawarkan perlindungan yang lebih baik terhadap virus corona Covid-19 dan variannya.
Baca juga: Resmi Dapat Izin BPOM, ini Efek Samping Vaksin Pfizer
Dibandingkan dengan metode yang
lebih tradisional seperti menggunakan bagian virus yang tidak aktif
(inactivated virus).
Vaksin mRNA adalah jenis vaksin
baru untuk melindungi dari penyakit menular. Untuk memicu respons kekebalan,
banyak vaksin memasukkan kuman yang dilemahkan atau tidak aktif ke dalam tubuh.
Namun vaksin mRNA berbeda, vaksin
ini mengajari sel tubuh untuk membuat protein yang memicu respons imun dalam tubuh.
Respons imun itulah yang akan menghasilkan antibodi yang melindungi tubuh dari
infeksi virus.
Vaksin Pfizer sendiri diberikan
secara injeksi intramuskular dengan dosis 0,3 ml. Penyuntikan dilakukan dua
dosis berselang tiga minggu.
(fpk)