Sebentar lagi transformasi teknologi akan terjadi. Teknologi Internet of Things (IoT) akan menjadi salah satu tren teknologi yang membuat perubahan besar dalam transformasi tersebut. Tren IoT akan membuat kemungkinan internet yang terhubung satu sama lain di dalam kehidupan manusia.
Ternyata bawah laut juga memungkinkan terjadinya teknologi IoT tersebut. Organisasi teknologi dan sains NATO, Center for Maritime Research and Experimentation (CMRE), menetapkan standar komunikasi bawah laut secara digital yang pertama di dunia, dalam penelitian terbarunya.
Sekutu NATO, telah menggunakan alternatif digital baru yang diberi nama Janus, pada awal tahun 2017. Hal tersebut adalah pertama kalinya terdapat protokol komunikasi digital bawah laut yang dibangun dalam tingkat global. Karena lebih dari 70% keadaan di dunia ditutupi oleh laut.
Komunikasi di bawah laut pun sangat berperan penting. Hal ini akan memungkinkan terciptanya jaringan bawah air yang bisa membiarkan robot bawah laut bekerja sama dengan mandiri serta melaporkan apa yang ditemukan. Manfaat lain dari komunikasi bawah laut adalah memungkinkan untuk mendeteksi kebocoran air dari rig minyak serta perlindungan pelabuhan sampai pendeteksian dan arkeologi bawah laut.
Janus akan bekerja dengan menentukan frekuensi umum 15,5 Khz. Dengan itu perangkat yang terdapat pada bawah air akan bisa berkomunikasi. Ketika sudah terhubung, perangkat-perangkat tersebut akan memiliki pilihan untuk pindah frekuensi atau protokol lain. Hal ini ditujukkan untuk memaksimalkan kemampuan komunikasi bawah air perangkat tersebut. Meski Janus sudah termasuk canggih di masanya, teknologi ini masih terus dikembangkan untuk mengikuti aliran teknologi yang semakin meningkat.
Sumber: okezone.com
Baca juga: Teknologi Internet of Things Akan Mendominasi di Masa Depan.