Foto: Pertamina
Teknologi.id – Nama PT Pertamina
(Persero) kembali masuk pada daftar 500 perusahaan global dengan pendapatan
terbesar atau Fortune Global 500 tahun 2021.
Memperoleh pendapatan sebesar 41,47
miliar dollar AS pada 2020, Pertamina menjadi satu-satunya perusahaan asal Indonesia
yang berhasil masuk ke daftar Fortune 500 tahun 2021. Pertamina menduduki
posisi ke 287 dari total 500 perusahaan.
Bahkan, Pertamina berhasil menyalip perusahaan-perusahaan
top global lain seperti Coca-Cola (370), Repsol (381), Tesla (392), dan Danone (454).
"Ini merupakan pengakuan dunia
internasional bahwa Pertamina sejajar dengan world class company lainnya,"
ucap Nicke Widyawati, Direktur Utama Pertamina.
Kendati begitu, sejumlah perusahaan minyak dan gas atau migas raksasa lainnya masih membukukan pendapatan yang lebih besar dibandingPertamina, walaupun perusahaan tersebut mengalami kerugian di 2020.
Baca juga: Pertamina & Gojek Uji 5 Stasiun Tukar Baterai Motor Listrik
Merujuk ke daftar Fortune 500, BP
menjadi perusahaan migas yang memiliki pendapatan terbesar dan berhasil menempatkan
mereka di posisi 18. Lalu ada Royal Dutch Shell di posisi 19, Exxon Mobile di
posisi 23, Chevron peringkat 75, dan Petronas di peringkat 277.
Nicke menerangkan bahwa semenjak adanya
pandemi Covid-19, Pertamina mengalami triple shock yang membuat Pertamina mengalami
penurunan pendapatan yang cukup drastis.
Namun, dengan berbagai langkah
efisiensi dan inovasi, serta transformasi organisasi yang saat ini digarap,
Pertamina berhasil meningkatkan pendapatan perusahaan mencapai 41,47 miliar
dollar AS serta berhasil mencetak laba 1,05 miliar dollar AS pada 2020.
Nilai ini dari Pertamina saat ini hampir
menyentuh angka Rp 200 triliun. Ini didapatkan melalui setoran pajak, deviden,
dan penerimaan negara bukan pajak (PNBP) senilai Rp 126,7 triliun, serta
penerimaan negara dari minyak mentah dan kondensat bagian negara (MMKBN) dari
blok-blok migas Pertamina sebesar Rp 73,1 triliun.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada seluruh stakeholder karena capaian Pertamina ini tidak lepas dari dukungan positif berbagai pihak, baik Direksi, Dewan Komisaris dan seluruh pekerja Pertamina Group, serta pemegang saham, pemerintah, masyarakat dan juga stakeholder lainnya," ucap Nicke.
(MIM)