Teknologi.id - Saat ini, kehadiran HP (handphone) telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Menurut data yang dibagikan oleh Populix dalam laporan Omnichannel Digital Consumption Report 2023, bahwa sebagian besar orang Indonesia menggunakan HP (handphone) mereka antara 4-10 jam dan sekitar 8 jam sehari, kemudian digunakan secara intens setelah setelah jam kerja. Tentunya, dengan memahami hal ini pengusaha bisa memanfaatkannya untuk mengembangkan produk bisnis mereka.
HP (handphone) ini juga tentu telah mengubah cara berkomunikasi, mencari informasi, mengonsumsi hiburan, sampai mengerjakan bisnis. Mengingat saat ini Indonesia masih dalam tahap pertumbuhan dalam mengadopsi teknologi dan digitalisasi. Serta salah satu alasan meningkatnya kepemilikan HP (handphone) adalah karena kemudahan penggunannya dan meningkatnya penggunaan internet, serta semakin banyaknya aplikasi yang tersedia.
Berdasarkan data dari survei Populix dalam Omnichannel Digital Consumption Report 2023, yaitu menunjukkan bagaimana masyarakat di Indonesia menggunakan HP (handphone), dimana mayoritas waktu yang paling banyak diluangkan adalah antara 4-10 jam dan sekitar 8 jam setiap hari dengan penggunaan yang intens terutama setelah jam kerja. Sementara itu, waktu yang paling sering digunakan adalah dari jam 6 sore hingga 9 malam, disusul kedua dari jam 9 pagi hingga 12 malam, dan ketiga dari jam 12 malam hingga jam 3 sore.
Baca Juga: Peringkat 2 di Dunia, TikTok jadi Aplikasi Pengguna Terbanyak di Indonesia pada 2023
Platform Video Pendek terus Berkembang dan Lebih Sering Digunakan Setahun Terakhir
Selain tentang rata-rata waktu yang dihabiskan bermain HP (handphone), adapun Lembaga Riset Pasar Global Ipsos menerbitkan laporan survei dalam laporan Indonesia Short Video White Paper 2023 pada hari Selasa (07/03/2023). Laporan ini menyoroti akses masyarakat Indonesia terhadap media dan menunjukkan kebangkitan platform video pendek menjadi menonjol di sektor industri.
Pada tahun 2022, dikatakan bahwa video berdurasi pendek akan memasuki fase diferensiasi, di mana platform akan mulai merangkul keunikan dan komersialisme. “Pasar video pendek telah meledak dalam tiga tahun terakhir dengan total pengguna aktif bulanan mencapai 110 juta dengan tingkat pertumbuhan tahunan gabungan atau Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 55%,” ditulis dalam situs resmi Ipsos.
Manfaatkan Fenomena ini Untuk Mengembangkan Bisnis
Hal ini tentu saja menjadi situasi yang dapat dimanfaatkan oleh para pengusaha dan pebisnis untuk mengembangkan bisnis mereka. Dengan memanfaatkan popularitas dari video pendek, pengusaha bisa menggunakan media sosial seperti TikTok, Instagram, Facebook, dan Twitter untuk memperkenalkan layanan dan produk yang dijual.
Dengan populasi pengguna HP (handphone) yang sangat besar di Indonesia, seperti yang dilaporkan oleh Data Indonesia berdasarkan laporan Newzoo, bahwa jumlah pengguna di Indonesia yang menggunakan ponsel mencapai 192,15 juta pada tahun lalu, menjadikannya nomor empat di dunia pada tahun 2022. Selain itu, pengusaha juga dapat memanfaatkan waktu yang dihabiskan pengguna ponsel dalam membuat konten yang menarik dan bernilai.
Saat mengembangkan konten, pengusaha juga dapat mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan dari pengguna HP (handphone), seperti seberapa lama durasi konten, penggunaan gambar dan video yang menarik, serta menggunakan bahasa yang dimengerti. Dengan memanfaatkan waktu yang dihabiskan oleh pengguna HP (handphone), pengusaha dapat menemukan konten yang menarik, sehingga brand atau merek dapat dikenal oleh banyak orang.
Baca Juga: Survei BPS: 41,5 Persen Jual Makanan dan Minuman di E-commerce! Ini 6 Langkahnya
Ide Konten yang Bisa Digunakan
Lebih lanjut, Ipsos juga melaporkan bahwa pengguna Indonesia dalam mengonsumsi video pendek menghabiskan sebanyak 2,1 jam per hari dan adapun alasan mengapa mengonsumsi video pendek setiap hari yaitu untuk meluangkan waktu (56%), sumber hiburan dan bersantai (53), memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang baru (41%), menjelajahi dunia (40%), mendapatkan berita dan informasi terkini (36%), sarana ekspresi diri (34%), menjalin pertemanan (30%), menjembatani komunikasi (26%), berintegrasi ke dalam lingkungan sosial sehari-hari (25%), dan berbelanja (22%).
Sebagai hasilnya, seorang pengusaha dapat memanfaatkan popularitas dari video pendek dalam menciptakan konten menarik yang sesuai dengan kebutuhan calon pelanggan mereka. Misalnya, setelah mengetahui bahwa sebagian besar menggunakannya untuk menghabiskan waktu luang dan untuk hiburan, pengusaha dapat membuat video pendek yang interaktif dan menghibur untuk mendorong pengguna agar meningkatkan kepercayaan dan hubungan baik, dapat juga membuat konten yang informatif dan edukatif tentang produk atau layanan, untuk memberikan pengetahuan lebih akan produk.
Secara keseluruhan, setelah mengetahui waktu rata-rata penggunaan HP (handphone) di Indonesia, hal ini dapat membantu para pengusaha untuk mengembangkan bisnis menjadi lebih besar dengan memanfaatkan popularitas video pendek. Selain itu, dengan memahami beberapa alasan mengapa mengonsumsi video pendek teresebut, pengusaha dapat membuat strategi yang lebih efektif agar dapat menjangkau pelanggan lebih luas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(raa)