Media Sosial Bisa "Dengar" Pembicaraan Kita? Ini Bukti Terbarunya

Teknologi.id . September 09, 2024
media sosial bisa mendengar percakapan pengguna
Foto: Business Today


Teknologi.id - Pernahkah Anda merasa bingung setelah membahas topik tertentu, seperti menu makanan, produk skincare, atau gadget, lalu tiba-tiba muncul iklan yang menawarkan produk serupa di media sosial Anda? Jika iya, Anda tidak sendirian. Fenomena ini ternyata bukan kebetulan semata. Laporan terbaru dari 404 Media mengungkapkan bahwa ponsel kita mungkin benar-benar dapat "mendengar" percakapan kita. Temuan ini merujuk pada penggunaan teknologi canggih yang disebut 'Active Listening' oleh salah satu mitra periklanan Facebook, Cox Media Group (CMG).

Baca juga: 5 Cara Meningkatkan Penjualan di TikTok Shop

Teknologi 'Active Listening' dan Cara Kerjanya

media sosial dengar pembicaraan kita

Menurut laporan 404 Media, CMG menggunakan perangkat lunak berbasis kecerdasan buatan (AI) yang dikenal dengan nama 'Active Listening' untuk mendengarkan percakapan pengguna melalui mikrofon ponsel secara real-time. Dengan teknologi ini, data suara dapat ditangkap dan dianalisis untuk menyesuaikan iklan dengan kebiasaan serta preferensi konsumen. Hal ini dilakukan agar iklan yang ditampilkan bisa lebih relevan dengan audiens yang ditargetkan.

Reaksi dari Raksasa Teknologi: Google, Meta, dan Amazon

Laporan ini mengungkapkan bahwa para pengiklan dapat membandingkan data suara yang mereka peroleh dengan kebiasaan konsumen untuk memastikan iklan yang ditampilkan lebih sesuai dengan kebutuhan audiens. CMG, sebagai salah satu mitra periklanan besar, bekerja dengan klien-klien besar seperti Facebook, Google, dan Amazon. Namun, tanggapan dari perusahaan-perusahaan besar ini menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap temuan tersebut.

  • Google: Google menyatakan bahwa mereka telah memutuskan hubungan kemitraan dengan CMG setelah mendengar laporan tersebut. Juru bicara Google mengonfirmasi bahwa CMG tidak lagi menjadi mitra iklan mereka.

  • Meta: Meta, induk dari Facebook, mengakui bahwa CMG adalah mitra umum mereka, tetapi tidak terlibat langsung dalam desk periklanan. Juru bicara Meta menegaskan bahwa mereka tidak menggunakan mikrofon pengguna untuk menargetkan iklan, dan mereka telah menyatakan hal ini secara terbuka selama bertahun-tahun. Namun, setelah mengetahui bahwa Google memutuskan hubungan dengan CMG, Meta dilaporkan sedang meninjau kembali hubungan mereka dengan perusahaan tersebut untuk memastikan tidak ada pelanggaran terhadap syarat dan ketentuan layanan.

  • Amazon: Amazon juga turut memberikan tanggapan. Juru bicara Amazon menegaskan bahwa perusahaan mereka tidak pernah dan tidak berencana untuk bekerja sama dengan CMG dalam hal iklan. Pernyataan ini sejalan dengan upaya Amazon untuk menjaga transparansi dan kepercayaan publik terhadap praktik periklanannya.

Baca juga: Cara Melacak Lokasi Pemilik Nomor HP Lewat Google Maps dan WA

Kontroversi dan Tanggapan dari CMG

Ini bukan pertama kalinya 404 Media mengungkapkan bahwa media sosial mungkin memiliki kemampuan untuk "menguping" percakapan pengguna. Pada Desember 2023, 404 Media pernah memicu kontroversi dengan artikel dan podcast mereka yang mengklaim bahwa perusahaan pemasaran menggunakan teknik serupa. Beberapa perusahaan pemasaran merasa tersinggung oleh klaim tersebut, menganggapnya sebagai tuduhan yang tidak berdasar.

Menariknya, CMG sempat mengeluarkan pernyataan yang kemudian dihapus pada November 2023. Pernyataan tersebut menyebutkan bahwa mendengarkan percakapan pengguna melalui ponsel dianggap legal, asalkan pengguna menyetujui perjanjian saat mengunduh atau memperbarui aplikasi. Meskipun pernyataan ini telah dihapus, pernyataan tersebut memberikan indikasi bahwa ada kemungkinan bahwa smartphone dan perangkat lain mungkin memang memiliki kemampuan untuk mendengarkan percakapan pengguna.

Baca juga: HP Samsung-mu Sering Muncul Iklan? Begini Cara Menghilangkannya

Implikasi dan Peringatan untuk Pengguna

CMG juga sempat mengklaim bahwa mereka dapat mengidentifikasi audiens yang siap membeli produk dan menargetkan iklan sesuai dengan minat mereka. Klaim ini menunjukkan betapa canggihnya teknologi yang digunakan dalam periklanan saat ini dan menggarisbawahi pentingnya transparansi dalam penggunaan data pengguna.

Temuan ini menjadi peringatan penting bagi pengguna untuk lebih waspada terhadap bagaimana data pribadi mereka digunakan. Meskipun teknologi seperti 'Active Listening' bisa meningkatkan relevansi iklan, hal ini juga menimbulkan pertanyaan etis dan privasi yang harus diperhatikan. Dengan semakin canggihnya teknologi, penting bagi pengguna untuk memahami bagaimana informasi pribadi mereka dikumpulkan dan digunakan, serta untuk memastikan bahwa mereka memiliki kendali penuh atas data yang mereka bagikan.

Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.

(dwk)

Share :