Foto: Freepik
Teknologi.id – Perkembangan teknologi informasi semakin maju dan tidak dapat dipungkiri jika perkembangan tersebut telah menyediakan berbagai fitur yang memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dan mencari informasi. Hampir setiap orang di masa kini memiliki gadget atau smartphone yang tidak bisa lepas dari genggaman tangan. Hal itu juga didukung dengan adanya media sosial yang memberikan kemudahan berinteraksi serta menggali informasi terbaru.
Dengan demikian, kemajuan teknologi menghadirkan tantangan baru untuk para orangtua dalam menentukan waktu yang ideal mengenalkan HP maupun media sosial kepada anaknya. Banyak hal yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan seorang anak boleh memilki HP dan memainkan media sosial.
Pada umumnya, anak-anak cenderung mudah menirukan orang dewasa serta memiliki ketertarikan dengan hal-hal yang menyenangkan. Terkait hal tersebut, mereka kerap kali terpapar penggunaan HP yang tidak tepat di sekitar mereka, apalagi dengan maraknya penggunaan media sosial saat ini. Kedua kombinasi tadi, bisa berdampak buruk bagi tumbuh kembang sang anak di masa mendatang.
Dampak negatif dari penggunaan HP yang tidak tepat salah satunya mengakibatkan kecanduan pada anak dengan game online sehingga lupa waktu, selanjutnya adanya media sosial berdampak pada gangguan kesehatan sang anak. Media sosial bisa menurunkan tingkat konsentrasi pada anak, kemudian anak juga dapat mengalami gangguan kesehatan mental karena banyaknya informasi yang mereka serap di media sosial.
Tak hanya itu, masih ada bahaya yang mengintai anak-anak dalam bermedia sosial seperti, predator anak, sexting, serta yang paling sering ditemui yaitu cyber bullying.
Baca Juga: Google Bikin AI yang Bisa Kasih Nasihat Seperti Teman Curhat
Saat Ideal Mengenalkan HP dan Bermain Media Sosial
Mengutip dari Kumparan Tech, usia untuk mengenalkan HP bisa dimulai ketika usia 6-10 tahun dengan pengawasan ketat dari orang dewasa. Terelebih pada saat itu merupakan usia memasuki sekolah yang mungkin membutuhkan penggunaan gadget untuk menunjang produktivitas namun tetap diatur batas pemakaiannya tidak lebih dari satu jam sehari.
Kemudian, mengenai batasan usia memiliki media sosial sendiri pada anak belum dipastikan kapan usia dalam tahap perkembangan yang tepat, sang anak diperbolehkan untuk mengakses media sosialnya. Meskipun demikian, beberapa platform media sosial memiliki batasan usia minimal 13 tahun. Usia tersebut memang merupakan usia anak saat memasuki tahapan perkembangan yang melatih tanggung jawab mereka.
Namun, peran orangtua dalam mengawasi juga tidak boleh lepas begitu saja. Orangtua tetap harus memperhatikan apa yang anak mereka lakukan saat bermedia sosial untuk menghindari hal yang tidak diinginkan. Tak sedikit pula, anak dengan usia lebih dari 13 tahun belum memiliki kesiapan yang matang dalam menggunakan media sosial secara bijak.
Bahkan, usia memiliki akun media sosial yang dianjurkan oleh Kementrian Komunikasi dan Informatika, dalam Rancangan Undang-Undang Data Pribadi (RUU PDP) lebih lama lagi, yakni 17 tahun. Dimana anak-anak sudah memasuki usia cukup dewasa dan memiliki identitas diri berupa KTP.
Baca Juga: Antivirus untuk Pengguna Android, Apakah Wajib?
Menentukan Platform Media Sosial Untuk Anak
Mulai dari waktu yang tepat untuk mengenalkan HP kepada anak hingga media sosial yang dimiliki pertama kali oleh anak saat berusia dibawah 17 tahun, sebagai orangtua harus sangat berhati-hati dalam setiap aktivitas yang anak mereka lakukan bersama ponselnya. Baik game online, maupun platform media sosial seperti Twitter, Instagram, dan TikTok sama-sama memiliki risiko tersendiri.
Risiko yang dapat dialami dari penggunaan tersebut, diantaranya:
· Cyber Bullying.
· Paparan konten yang tidak sesuai umur atau berbahaya.
· Rentan melakukan penyebaran informasi palsu.
· Kehilangan waktu dan produktivitas karena banyaknya waktu yang dibuang saat bermain HP.
· Kecanduan dan gangguan kesehatan mental.
· Kekurangan kemampuan sosial yang disebabkan minimnya interaksi langsung secara fisik.
· Serta ketidak sengajaan penyebaran data pribadi.
Melihat besarnya risiko yang mengintai pada anak terkait penggunaan HP dan media sosial, menandakan sebagai orang tua juga harus lebih baik dalam mengenal karakter anaknya sebelum diberikan tanggung jawab untuk memilki hal tersebut.
Sebagian besar anak di bawah umur belum mempunyai pola pikir matang sehingga mudah terbawa arus. Mereka belum bisa memahami baik-buruk dan salah-benar tindakan yang mereka lakukan.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)