Foto: CareerAddict
Teknologi.id - Berbagai peluang pekerjaan di dunia teknologi terbuka luas dikarenakan kebutuhan dari perusahaan rintisan digital atau startup yang baru dibangun. Perusahaan startup yang sudah mempunyai nama dan besar pun juga masih membutuhkan tenaga-tenaga ahli di bidang teknologi.
Baca Juga: Manfaat Aplikasi Sister untuk Perguruan Tinggi di Indonesia
Tak hanya startup digital, perusahaan konvensional juga berlomba mencari sumber daya manusia yang ahli dalam bidang teknologi demi mengoptimalkan operasional perusahaan mereka.
Burning Glass Technologies, sebuah penyedia layanan analisis pasar kerja, baru-baru ini mempublikasi hasil studi mengenai keterampilan yang paling banyak dibutuhkan di dunia teknologi informasi (IT) di masa sekarang. Laporan ini bernama Skills of Mass Disruption: Pinpointing the 10 Most Disruptive Skills in Tech.
Laporan tersebut merupakan hasil dari amatan terhadap lebih dari 1,7 juta lowongan pekerjaan di Amerika Serikat. Dari situ, penulis studi terkait mengelompokkan keterampilan teknologi yang serupa ke dalam bidang keterampilan terkait di AS serta menilai prospek pertumbuhan dari setiap bidang keterampilan selama lima tahun ke depan.
Sebagian jenis pekerjaan yang terdata pada hasil studi tersebut bisa dibilang baru ada di lima tahun terakhir dan sebanyak sepuluh skill masuk dalam kategori disruptor, atau bisa dibilang sebagai keterampilan yang paling di cari.
Hal tersebut dikarenakan kesepuluh skill tersebut diprediksi memiliki prospek yang bagus lima tahun mendatang, di antaranya adalah skill yang melibatkan DevOps dan kecerdasan buatan (artificial intelligence atau AI).
"Bidang keterampilan ini tersebar di banyak pekerjaan dan industri yang berbeda, salah satu yang paling banyak ialah di perusahaan rintisan (startup)," ujar Burning Glass, tertulis pada laporan resmi mereka.
Tak hanya paling banyak dicari, daftar skill tersebut memiliki prospek gaji yang besar. Salah satu skill seperti ahli teknologi yang mampu merancang otomatisasi operasional menggunakan teknologi, bisa digaji hampir 25.000 dollar AS per tahun (sekitar Rp 352 juta) untuk para profesional. Bagi mereka yang memiliki kemampuan di bidang AI dan Machine Learning, perusahaan bisa rela memberikan tambahan 14.000 dollar AS (sekitar Rp 197 juta) setahun.
Skill-skill tersebut, berdasarkan hasil studi dari Burning Glass, ialah:
1. Quantum computing, adalah sebuah skill yang berkaitan dengan membangun dan memanfaaatkan computer kuantum serta aplikasinya
2. Connected technologies, adalah skill yang berkaitan dengan Internet of Things (IoT) dan alat fisik yang terhubung, serta infrastruktur telekomunikasi yang diperlukan untuk mengaktifkannya, contohnya koneksi 5G.
3. Fintech, ialah sebuah skill yang berkaitan dengan teknologi blockchain, dengan ujuan untuk membuat transaksi keuangan lebih aman dan efisien
4. AI dan Machine Learning, ialah sebuah skill yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan program, alat, dan solusi, serta penggunaan algoritma dan teknologi lain
5. IT automation, adalah skill yang berkaitan dengan kegiatan mengotomatisasi dan mengatur proses dan alur kerja digital.
6. Natural language processing, merupakan skill yang berkaitan dengan pengembangan solusi dan teknologi, dibangun di atas pemrosesan bahasa alami yang diaktifkan mesin.
7. Proactive security, merupakan skill yang berkaitan dengan mengamankan dan melindungi infrastruktur digital secara proaktif dari cybercriminal, serta mencegah serangan di internet.
8. Software development methodologies, adalah skill yang berkaitan dengan pendekatan Agile, DevOps, dan pendekatan lain untuk mengembangkan software yang lebih cepat, efektif, dan aman.
Baca Juga: 3 Trik dalam Menonton Netflix, Sudah Coba yang Mana?
9. Cloud, ialah skill yang berkaitan dengan pengembangan, penerapan, dan pengamanan infrastruktur dan strategi komputasi awan.
10. Parallel computing, merupakan skill yang berkaitan dengan pelaksanaan proses komputasi di mana prosesnya dilakukan secara bersamaan.
(rf)