Foto: Airspace
Teknologi.id – Indonesia dalam waktu dekat berencana untuk mendatangkan alat utama sistem persenjataan (alutsista). Alutsista yang akan dihadirkan merupakan peralatan mutakhir guna melengkapi koleksi persenjataan yang dimiliki TNI Angkatan Udara atau TNI AU.
Terdapat dua alutsista yang akan segera diakuisisi oleh Indonesia dalam waktu dekat. Kedua alutsista ini adalah pesawat tempur F-15 EX yang merupakan buatan Boeing dan Dassault Rafale yang merupakan buatan Aviation dari Perancis.
Selain hal tersebut, Indonesia juga menargetkan untuk dapat mendapat mendatangkan pesawat multi-role, tanker transport, pesawat angkut C-130J, dan pesawat tanpa awak atau unmanned combat AERIAL vehicle (UCAV) dengan kemampuan medium altitude long endurance (MALE).
Mengutip Anadolu Agency, merujuk pada dokumen Rapim TNI 2021 beberapa waktu lalu, Indonesia juga rencananya akan memboyong 36 unit pesawat rafale dan 8 unit pesawat F-15 EX. Diharapkan, 6 unit F-15 EX sudah tiba di Tanah Air di tahun ini.
Baca juga: Kebiasaan Ini Sering Tak Disadari Akan Hambat Kesuksesanmu
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU)
Marsekal TNI Fadjar Prasetyo menyebut, rencana akuisisi alutsista canggih itu
akan dilakukan secara bertahap. Mulai dari tahun ini hingga tahun 2024, Indonesia
akan segera merealisasikan akuisisi berbagai alutsista modern secara bertahap.
KSAU menyebut, Menteri Pertahanan
(Menhan) Prabowo Subianto sebelumnya telah berupaya melaksanakan diplomasi
pertahanan dengan sejumlah negara sahabat.
Diplomasi ini digelar guna
mempercepat proses pembangunan kekuatan TNI, salah satunya yakni belanja
alutsista mutakhir. Selain membangun kekuatan TNI dalam menjaga kedaulatan
negara, kata dia, pengadaan alutsista sebagai salah satu bentuk diplomasi
pertahanan yang bernilai strategis terhadap konstelasi politik global.
Namun demikian, ia mengakui, bahwa upaya pengadaan alutsista sempat mengalami sedikit hambatan karena kondisi global dan kemampuan negara. Meskipun Indonesia memiliki pedoman postur, renstra, maupun MEF, namun dalam pelaksanaannya sangat bergantung sekali pada berbagai faktor dan kondisi yang terus berubah secara dinamis.
(MIM)