Gak Kaku Lagi! Kini Gaya ChatGPT Bisa Diatur Jadi Lebih Ramah atau Super serious

Algis Akbar . December 23, 2025

Foto: sekawanmedia.co.id

Teknologi.id – Jawaban pertanyaan dari kecerdasan buatan atau AI sering terasa terlalu robotik, datar, atau bahkan terlalu bertele-tele saat Anda sedang terburu-buru. Kendala klasik dalam interaksi manusia dengan mesin ini tampaknya mulai menemui titik terang. OpenAI, raksasa di balik ChatGPT, baru saja meluncurkan fitur kustomisasi kepribadian yang memungkinkan pengguna untuk mengatur suasana hati sang asisten virtual. Kini, teknologi chatbot yang sudah menjadi bagian dari keseharian jutaan orang ini tidak lagi harus tampil kaku, melainkan bisa menyesuaikan diri menjadi lebih ramah, hangat, atau tetap profesional dan super serius sesuai kebutuhan penggunanya.

Kehadiran fitur ini memulai babak baru dalam personalisasi teknologi digital. Jika sebelumnya pengguna harus memberikan instruksi panjang atau prompting yang rumit untuk mendapatkan gaya bahasa tertentu, sekarang kendali tersebut berada langsung pada pengaturan sistem yang lebih mendalam. Langkah ini diambil seiring dengan semakin tingginya ekspektasi masyarakat terhadap AI yang tidak hanya pintar secara logika, tetapi juga memiliki kecerdasan emosional yang dapat disesuaikan dengan konteks komunikasi yang sedang berlangsung. 

Baca juga: Gebrakan Baru dari Open AI! Bisa Belanja di ChatGPT Pakai Fitur Instant Checkout

Inovasi Gaya Komunikasi Personal pada Platform ChatGPT

Foto: tangkapanlayarchatgpt

Pembaruan besar ini fokus untuk menyoroti OpenAI pada aspek fleksibilitas interaksi. Pengguna kini diberikan akses untuk mengatur tingkat kehangatan dan antusiasme ChatGPT melalui menu kustomisasi yang lebih mendalam. Artinya, seorang pelajar yang ingin belajar dengan suasana santai bisa mengatur ChatGPT agar berbicara seperti teman sebaya yang suportif. Sebaliknya, seorang profesional yang sedang menyusun laporan bisnis dapat mengatur AI tersebut agar memberikan jawaban yang sangat formal, ringkas, dan tanpa basa-basi.

Inti dari fitur baru ini bukan sekadar mengubah pilihan kata, tetapi menyesuaikan bobot gaya bahasa yang dihasilkan oleh model bahasa besar atau Large Language Model (LLM). Dengan adanya fitur ini, OpenAI memberikan kebebasan bagi penggunanya untuk mendefinisikan identitas asisten digital mereka secara mandiri.

Detail Kustomisasi Kepribadian AI 

Ditinjau dari detail pengembangannya, fitur kustomisasi kepribadian ini bekerja melalui pengaturan preferensi yang memungkinkan pengguna menggeser skala intensitas gaya bicara. Fitur ini mencakup beberapa parameter utama, seperti tingkat keramahan (warmth) dan tingkat semangat atau antusiasme (enthusiasm). Secara teknis, sistem akan memodifikasi cara model memilih probabilitas kata agar sesuai dengan profil kepribadian yang diinginkan pengguna tanpa mengurangi akurasi informasi yang diberikan.

Selain pengaturan gaya bicara, pembaruan ini juga mencakup kustomisasi terhadap tingkat kedetailan jawaban. Pengguna bisa menentukan apakah mereka lebih menyukai jawaban yang bersifat eksploratif dan panjang lebar, atau jawaban yang langsung pada pokok permasalahan. Integrasi fitur ini dibuat sedemikian rupa agar tetap mudah diakses oleh pengguna umum tanpa memerlukan latar belakang teknis di bidang pemrograman. Personalisasi ini akan tersimpan secara otomatis sehingga setiap kali sesi obrolan dimulai, ChatGPT sudah tahu bagaimana gaya bahasa yang disukai oleh pemilik akun tersebut.

Fitur ini juga memberikan kendali lebih besar terhadap keamanan dan etika berkomunikasi. Dengan mengatur kepribadian sejak awal, risiko AI memberikan respons yang tidak sesuai dengan konteks budaya atau kebutuhan profesional tertentu dapat dikurangi. Pihak OpenAI secara konsisten memantau bagaimana fitur kustomisasi ini digunakan untuk memastikan bahwa meskipun kepribadian AI dapat diubah, sistem tetap berpegang pada koridor keamanan informasi dan kebijakan penggunaan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Baca juga: Bye Loading! ChatGPT Kini Bikin Gambar 4x Lebih Cepat & Saingi Google Nano Banana

Evolusi Interaksi Manusia dan AI

Secara keseluruhan, pembaruan fitur pada ChatGPT ini merupakan langkah cerdas dalam memanusiakan teknologi. Kemampuan untuk mengatur tingkat keramahan dan keseriusan AI membuktikan bahwa kecerdasan buatan kini sudah jauh melampaui sekadar mesin pencari data. Teknologi ini telah berevolusi menjadi mitra komunikasi yang fleksibel dan adaptif terhadap kebutuhan emosional maupun profesional penggunanya.

Ke depannya, tren personalisasi ini diprediksi akan terus berkembang menjadi lebih kompleks. Namun, dengan apa yang tersedia saat ini, pengguna sudah bisa merasakan pengalaman yang lebih menyenangkan dan produktif. ChatGPT bukan lagi sekadar robot pintar di dalam layar, melainkan asisten yang bisa Anda atur untuk menjadi teman bicara yang hangat atau rekan kerja yang sangat profesional. Perubahan ini menjadi bukti bahwa di masa depan, teknologi yang paling sukses adalah teknologi yang mampu menyesuaikan diri dengan manusia, bukan sebaliknya.

Baca Berita dan Artikel lainnya di Google News.

(AA/ZA)

Share :