Teknologi.id – Semenjak kemunculannya, teknologi kode QR memang telah memberikan berbagai kemudahan untuk masyarakat. Apalagi ketika teknologi ini berkembang sangat pesat, dapat digunakan secara luas untuk bermacam-macam kebutuhan, seperti pengisian survei dengan cepat, mengunduh materi yang bermanfaat, mengunjungi situs web, memperpendek link URL, hingga yang paling sering dipakai saat ini, yakni untuk transaksi pembayaran.
QR atau singkatan dari Quick Response menjadi sesuatu yang sangat lazim saat ini, terutama dalam hal bertransaksi jual beli saat ini hampir tidak bisa lepas dari teknologi tersebut. Ketika berbelanja baik di dalam mall maupun warung kecil yang ditemukan dipinggir jalan, hampir semuanya memakai teknologi kode QR. Pembeli hanya melakukan scan barcode dan pembayaran pun selesai dilakukan. Dengan QR, transaksi menjadi cashless dan kegiatan jual-beli lebih praktis untuk dilakukan.
Tak hanya dalam hal bertransaksi, kode QR juga banyak dimanfaatkan oleh pihak restoran dalam memberikan informasi menu restoran tersebut. Nantinya, pihak restoran tidak perlu mencetak atau memberikan menu pada pelanggan. Hal ini juga dapat menambah kepraktisan baik untuk pelanggan maupun restoran itu sendiri.
Selanjutnya, kode QR sering digunakan oleh para pengembang aplikasi ketika melakukan pemasaran terhadap aplikasi tersebut. Biasanya kode QR akan disematkan pada media iklan atau promosi agar calon pengguna dengan mudah menemukan aplikasi tersebut serta mengunduhnya.
Baca Juga: Kominfo Ingin Ajak Wulan Guritno dalam Kampanye Anti Judi Online
Meskipun penggunaan kode QR dinilai sangat bermanfaat untuk memberikan efisiensi dan kemudahan pada masyarakat, sayangnya teknologi ini juga tak lepas dari kemungkinan tindakan cybercrime yang terjadi. Dibalik kecangghian teknologi tersebut, masih terdapat segelintir oknum nakal yang menyalahgunakan penggunaan teknologi itu.
Beberapa Kasus Mengenai Kode QR Palsu
1. Kasus Kode QR Palsu Terhadap Kotak Amal
Selain dipakai untuk bertransaksi jual-beli di pasar maupun warung makan, penggunaan kode QR juga marak digunakan oleh tempat ibadah untuk melakukan amal. Namun, pada April 2023 lalu, terdapat seorang pemuda yang dengan sengaja mengganti kode tersebut yang mengantarkan uang amal ke dalam rekening dirinya.
Berita kode QR palsu tersebut sempat menghebohkan masyarakat Indonesia. Beruntungnya, aksi pelaku penipuan tersebut telah terekam oleh CCTV masjid dan polisi juga menemukan titik tempat dimana kode QR palsu ditemukan. Dengan begitu kejadian ini dapat dicegah lebih awal.
2. Kasus Kode QR Palsu Menguras Uang di Rekening Bank
Tak hanya di Indonesia, berita mengenai kode QR palsu juga pernah terjadi di Negara Singapura. Pada kali ini, kode QR menipu seorang wanita hingga mengalami kerugian senilai dua puluh ribu dolar Singapura.
Kejadian ini dialami ketika dirinya memindai kode QR yang terdapat di toko bubble tea. Setelahnya, ia di arahkan untuk mengunduh sebuah aplikasi yang kemudian dilakukan mengisi survei online yang diimingi akan mendapat secangkir minuman gratis.
Ternyata, kode QR aplikasi pihak ketiga yang diunduh tersebut merupakan aplikasi yang berbahaya. Segala akses yang bersifat privasi diminta pada aplikasi tersebut, sehingga data-data wanita tadi mudah untuk dibobol termasuk uang yang ia simpan di dalam bank.
Baca Juga: 5 Cara Mudah Membuat Barcode di Laptop & HP
Mencegah Terjadinya Pemindaian Kode QR Palsu
Berkaca dari kasus-kasus tersebut, sebagai masyarakat di era digital kita harus tetap waspada dengan kemungkinan-kemungkinan yang dapat merugikan diri kita dari kejahatan teknologi. Salah satunya bentuk cybercrime yang berupa link phising yang sedang ramai belakangan ini. Adapun, bentuk kejahatan tersebut juga dapat terjadi pada teknologi kode QR yang dengan sengaja menyematkan kode palsu serta membahayakan data pribadi.
Dengan demikian, untuk mencegah tindak kejahatan tersebut pada diri kita dapat simak tips-tips berikut sebelum melakukan pemindaian kode QR:
- Selalu periksa sumber kode QR, apakah berasal dari situs resmi atau tidak? Apabila kode QR didapatkan dari poster, perhatikan isi konten pada poster tersebut. Jika terlihat mencurigakan maka sebaiknya hindari pemindaian kode QR tersebut.
- Selanjutnya, waspada dengan link URL yang singkat. Pada dasarnya, kode QR tidak perlu membuat link URL menjadi sangat singkat.
- Sebaiknya hindari melakukan pengunduhan aplikasi melalui kode QR. Unduhlah aplikasi dari situs resmi atau Play Store dan App Store.
- Apabila kode QR berisikan survei, pastikan survei tersebut tidak memberikan data penting pribadi anda.
- Jika ingin lebih aman, jangan langsung melakukan scan melalui ponsel. Tetapi, gunakan aplikasi tambahan QR Scanner, seperti Kaspersky’s QR Scanner agar dapat terdeteksi jika kode tersebut berbahaya.
Baca Berita dan Artikel yang lain di Google News.
(NRA)