Foto: Unsplash
Teknologi.id – Apakah kamu pernah menonton film The Martian? Film yang mengisahkan seorang astronot bernama Mark Watney yang tinggal bersama krunya di Mars. Tampaknya, hal ini tidak akan hanya menjadi cerita di film belaka. Pasalnya, banyak negara yang saat ini berlomba-lomba untuk segera mendaratkan krunya di Mars.
Akhirnya, negara-negara maju saling berlomba untuk dapat mengirim pesawatnya ke planet merah tersebut. Melansir dari Narasi Newsroom, Amerika Serikat sudah lebih dari setengah abad ini menjalankan Mars Exploration yang merupakan program dari NASA. Salah satu pesawat mereka pun baru saja mendarat di Mars pada 18 Februari lalu.
Sedangkan Spacecraft Hope Probe milik Uni Emirat Arab juga baru saja tiba di orbit yang berada di sekitar Mars pada 9 Februari lalu. Disusul dengan Tianwen-1 milik China sehari setelahnya.
Misi serupa juga rencananya akan dilakukan oleh program gabungan Eropa-Rusia, ExoMars. ExoMars akan meluncurkan robot penjelajah Mars, Rosalind Franklin pada tahun 2022 nanti.
Dari semua kegiatan luar angkasa tersebut, kita dapat sama-sama menarik sebuah pertanyaan. Sebenarnya, apa yang membuat manusia di Bumi begitu terobsesi dengan Mars?
Baca juga: Cuma Disuruh Tidur Dibayar Rp28 Juta, Mau?
Pada 1877, Giovani Schiaparelli,
astronom asal Italia memiliki sebuah pemikiran ketika melihat garis-garis di
Mars. Ia menyebutnya Canali atau Channels. Namun, Percival Lowell, astronom sekaligus
pengusaha asal AS salah menafsirkannya sebagai kanal yang dibuat Martian alias
penghuni Mars. Kesalahan ini menggiring Lowell untuk menyelidiki lebih jauh terkait
planet Mars.
Pada 1894, Lowell membuat
observatorium untuk melanjutkan penyelidikannya. Sejak saat itulah buku, film,
dan lagu yang berkaitan dengan planet Mars mulai marak muncul.
Asisten Profesor Klasik di USC Dornsife
College of Letters Art and Science, Brandon Bourgeois mengatakan bahwa Mars
saat ini sudah merasuk dalam matriks budaya alam bawah sadar manusia. Ia mengatakan
Mars sudah turut hadir dalam berbagai problematika yang saat ini kita rasakan seperti
cara kita mengonseptualisasikan gender dan peran, masalah terkait militerisme, hingga
masuk ke dalam budaya populer.
Salah satu teori yang paling populer
mengapa Mars sangat digilai oleh manusia di Bumi adalah kemiripan Mars dengan
Bumi yang cukup tinggi. Mars memiliki musim, rotasi, dan jumlah paparan sinar
matahari yang sama dengan Bumi. Hal itulah yang membuat informasi terkait Mars
terus digali dan terciptanya ratusan bahkan ribuan penelitian terkait planet
Mars.
Dari waktu ke waktu, pemahaman manusia di Bumi terkait Mars semakin tajam. Hal inilah yang memacu semangat para peneliti untuk membuktikan apakah planet Mars dapat menjadi sebuah hunian bagi manusia di masa depan? Sangat menarik untuk dinantikan.
(MIM)