Foto: ABC News
Teknologi.id - Rusia
adalah salah satu negara adidaya dunia maya dengan persenjataan alat siber yang serius, dan para peretas yang mampu melakukan serangan
siber yang mengganggu dan berpotensi merusak.
Dilansir BBC, berikut ini
serangan siber yang diduga dilakukan Rusia:
1. BlackEnergy
Ukraina sering digambarkan
sebagai taman bermain peretasan Rusia, yang telah melakukan serangan di sana
tampaknya untuk menguji teknik dan alat.
Pada tahun 2015 jaringan listrik
Ukraina terganggu oleh serangan siber yang disebut BlackEnergy, yang
menyebabkan pemadaman jangka pendek bagi 80.000
pelanggan perusahaan utilitas di Ukraina barat.
Hampir tepat setahun kemudian
serangan cyber lain yang dikenal sebagai Industroyer
mengambil alih listrik sekitar seperlima dari Kyiv , ibukota Ukraina, selama
sekitar satu jam.
2. NotPetya
NotPetya dianggap sebagai
serangan siber paling mahal dalam sejarah. Otoritas AS, Inggris, dan UE
menyalahkan sekelompok peretas militer Rusia.
NotPetya disembunyikan dalam
pembaruan perangkat lunak akuntansi populer yang digunakan di Ukraina.
Akan tetapi serangan tersebut
menyebar ke seluruh dunia dan menghancurkan sistem komputer ribuan perusahaan
serta menyebabkan kerugian sekitar $10
miliar.
3. Colonial Pipeline
Baca juga: Mengenal Trojan Nopen, Senjata Siber Milik AS yang Mengerikan
Pada Mei 2021, keadaan darurat
diumumkan di sejumlah negara bagian AS setelah peretas menyebabkan jaringan pipa minyak yang paling dibutuhkan
ditutup.
Colonial Pipeline membawa 45
persen pasokan solar, bensin, dan bahan bakar jet di pantai timur dan pasokan
itu menyebabkan kepanikan di pompa-pompa.
Serangan ini tidak dilakukan oleh
peretas pemerintah Rusia, tetapi oleh kelompok ransomware DarkSide, yang diduga
berbasis di Rusia.
Perusahaan pipa tersebut mengaku membayar penjahat 4,4 juta
dolar AS atau sekitar Rp63 miliar
dalam Bitcoin yang sulit dilacak, untuk mendapatkan kembali sistem komputer.
(fpk)