Foto: Prensa Latina
Teknologi.id - Mata uang Rusia, Rubel, kini tak lagi jadi mata uang terbaik dunia, dan posisinya pun digeser oleh mata uang Brazil, yaitu Real.
Sebelumnya, Rubel Rusia telah mengalami banyak fase naik turun. Di awal Maret lalu, nilai Rubel turun hingga lebih dari 100% melawan Dollar Amerika dengan nilai pertukaran mecapai RUB 150/US$, merupakan nilai pertukaran terrendah sepanjang sejarah Rubel..
Namun, melihat keterpurukan tersebut, Bank Central Rusia atau Central Bank of Russia (CBR) langsung menghalalkan segala cara untuk membangkitkan nilai Rubel. Mereka langsung menaikkan suku bunga yang awalnya berada di 9,5% menjadi 20% di awal Maret lalu. Langkah tersebut pun terbukti berhasil menguatkan Rubel untuk mendapatkan kembali nilainya.
Selain CBR, Pemerintah Rusia juga melakukan berbagai cara untuk membangkitkan keterpurukan mata uang mereka. Mereka meminta minyak dan gas bumi yang dibeli negara lain, khususnya negara Eropa, untuk dibeli menggunakan Rubel. Selain itu, Presiden Rusia, Vladimir Putin, juga menerapkan kebijakan capital control di mana perusahaan Rusia diwajibkan mengonversi 80% valuta asingnya menjadi Rubel. Warga Rusia juga dilarang mengirim uang ke luar negeri, meski kebijakan tersebut kemudian dilonggarkan dengan memperbolehkan pengiriman uang ke luar negeri asalkan jumlahnya US$ 10.000/bulan per individu.
Langkah yang Rusia ambil tersebut pun langsung membawa Rubel menjadi mata uang terbaik di dunia dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan sejak keterpurukannya. Namun, berita bahagia tersebut tidak berlangsung lama.
Langkah gegabar CBR untuk menaikkan suku bunga mengakibatkan suku bunga kredit melambung tinggi yang menghambat ekspansi dunia usaha. Akhirna, CBR pun memangkas suku bunga menjadi 11%. Selain itu, kebijakan pemerintah justru membuat pendapatan negara menurun karena orang-orang tidak mau mengonversi uang menjadi Rubel kecuali sangat terpaksa. Akhirnya, Presiden Putin pun melonggarkan kebijakna capital control-nya yang awalnya 80% menjadi 50%.
Segala perubahan ini pun berdampak buruk pada kekuatan Rubel sebagai mata uang. Penguatan Rubel yang sebelumnya mencapai 20% lebih kini tinggal sisa 12,5% setelah anjlok sebanyak 7,6%.
Foto: Refinitiv
Akibatnya, Rubel yang menduduki peringkat sebagai mata uang terbaik dunia pun harus lengser dan digantikan oleh Real Brazil yang menyalipnya cukup jauh, di mana Real Brazil menguat sebanyak 7,8%.
(AR)