Teknologi.id - Dalam dunia yang semakin terhubung secara digital, peretasan atau hacking telah menjadi ancaman yang signifikan bagi keamanan siber global. Menentukan negara mana yang memiliki jumlah hacker terbanyak adalah tugas yang menantang karena sifat rahasia dan tersembunyi dari aktivitas ini.
Namun, berdasarkan laporan dari CyberProof dan Infosec Institute, beberapa negara telah diidentifikasi sebagai pusat utama aktivitas peretasan. Artikel ini akan mengulas tujuh negara dengan hacker terbanyak di dunia berdasarkan berbagai indikator yang telah terverifikasi.
Daftar 7 Negara dengan Hacker Terbanyak di Dunia
1. China
Negara di urutan pertama dengan tingkat peretasan yang tinggi adalah China. Dukungan signifikan dari pemerintah untuk kegiatan peretasan adalah salah satu alasan utama mengapa China berada di posisi ini.
Banyak hacker di China yang direkrut oleh militer dan lembaga keamanan negara untuk menjalankan misi-misi rahasia. Infosec Institute melaporkan bahwa serangan siber dari China sering kali memiliki tujuan spionase dan mencuri informasi rahasia dari negara lain.
2. Amerika Serikat
Urutan kedua jatuh kepada Amerika Serikat dengan populasi hacker yang besar. Hacker di negara ini bekerja baik secara independen maupun sebagai bagian dari program pemerintah untuk keamanan siber.
National Security Agency (NSA) memiliki unit khusus yang terdiri dari hacker militer dan sipil yang bertugas memantau dan menyusup ke jaringan komputer di seluruh dunia. Amerika Serikat juga menjadi rumah bagi beberapa kelompok peretas terkenal, seperti Anonymous dan LulzSec.
Meskipun memiliki infrastruktur keamanan siber yang kuat, Amerika Serikat tetap menjadi target utama serangan siber.
Baca juga: 10 Miliar Password Bocor di Forum Hacker, Terbesar dalam Sejarah!
3. Rusia
Rusia adalah negara lain yang dikenal dengan aktivitas peretasan yang tinggi. Banyak kelompok hacker di Rusia yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah dan terlibat dalam berbagai operasi siber global.
CyberProof melaporkan bahwa serangan siber dari Rusia sering kali bertujuan untuk spionase dan mengganggu infrastruktur negara lain. Beberapa serangan siber terkenal yang dikaitkan dengan hacker Rusia termasuk intervensi dalam proses pemilihan di berbagai negara.
4. India
India memiliki populasi hacker yang besar, baik yang terlibat dalam aktivitas kriminal maupun yang bekerja untuk perusahaan keamanan siber. Negara ini juga mengalami peningkatan dalam jumlah serangan siber yang berasal dari dalam negeri.
Banyak perusahaan teknologi besar memiliki pusat operasi di India, yang menjadikannya sebagai salah satu pusat utama aktivitas siber di dunia.
5. Brazil
Brazil adalah salah satu negara di Amerika Latin dengan aktivitas peretasan yang cukup tinggi. Serangan siber di Brazil sering kali berfokus pada penipuan finansial dan pencurian data.
Negara ini juga mengalami peningkatan dalam jumlah serangan siber yang menargetkan infrastruktur kritis. Laporan dari berbagai institusi keamanan siber menunjukkan bahwa Brazil menjadi sasaran utama serangan siber di wilayah Amerika Latin.
6. Korea Utara
Korea Utara dikenal memiliki tim peretas yang sangat canggih dan didukung oleh pemerintah. Kelompok peretas Korea Utara telah dikaitkan dengan berbagai serangan siber besar, termasuk serangan terhadap Sony Pictures Entertainment pada tahun 2014.
Serangan-serangan ini sering kali bertujuan untuk mengganggu dan mencuri informasi penting dari negara dan perusahaan lain. Pemerintah Korea Utara dikabarkan menggunakan peretasan sebagai alat untuk mencapai tujuan politik dan ekonomi.
7. Iran
Iran juga menjadi pemain yang semakin aktif dalam dunia peretasan. Kelompok peretas Iran telah dikaitkan dengan serangan siber terhadap infrastruktur kritis, seperti jaringan listrik dan fasilitas minyak dan gas.
Laporan dari Cybersecurity and Infrastructure Security Agency (CISA) menunjukkan bahwa serangan-serangan ini sering kali memiliki tujuan untuk mengganggu dan mencuri informasi penting. Iran menggunakan peretasan sebagai bagian dari strategi perang siber mereka untuk mempertahankan dan memperluas pengaruhnya di kawasan Timur Tengah.
Aktivitas peretasan adalah ancaman global yang terus berkembang. Negara-negara yang disebutkan di atas sering kali dikaitkan dengan serangan siber yang signifikan dan memiliki populasi hacker yang besar. Dukungan dari pemerintah dan tujuan politik sering kali menjadi pendorong utama aktivitas peretasan ini.
Dengan meningkatnya ketergantungan dunia pada teknologi digital, penting bagi negara-negara untuk memperkuat keamanan siber mereka dan mengambil langkah-langkah untuk melindungi informasi dan infrastruktur kritis dari ancaman siber.
Baca Berita dan Artikel lain di Google News.
(bmm)