Teknologi.id - Bagi banyak orang yang bepergian melalui jalur darat, menggunakan teknologi GPS (Global Positioning System) untuk sampai ke tujuan dengan aman adalah pilihan yang efektif dan efisien. Salah satu contoh aplikasi GPS yang paling banyak digunakan adalah Google Maps.
Namun, bagi tiga orang ini, memanfaatkan Google Maps sebagai penunjuk arah perjalanan justru membawa mereka pada sebuah insiden yang tragis.
Menurut keterangan polisi, sebuah kecelakaan maut terjadi pada Sabtu (23/11), sekitar pukul 09:30 pagi di jalan Khalpur-Dataganj, distrik Bareilly, Uttar Pradesh, India.
Tiga orang, termasuk dua di antaranya yang bernama Vivek dan Amit, melakukan perjalanan mereka dari Gurugram menuju Bareilly, untuk menghadiri sebuah acara pernikahan.
Dalam perjalanan, mereka mengandalkan Google Maps untuk mencapai lokasi acara. Namun, malang tak dapat dihindari, GPS yang mereka ikuti justru membawa mereka ke jembatan yang belum selesai dibangun.
Tanpa menyadari adanya bahaya, mereka terus melaju di atas struktur jembatan yang tiba-tiba berakhir. Akibatnya, mobil itu terjatuh dari ketinggian 50 kaki, atau setara dengan 15 meter, ke sungai Ramganga yang cukup dangkal.
Baca juga: Ini Dia Aplikasi Maps Terbaik Selain Google Maps, Wajib Tahu!
Keesokan paginya, warga setempat menemukan mobil yang telah rusak tersebut serta tiga orang pria yang sudah meninggal di dalamnya.
Begitu mendengar kabar kecelakaan tersebut, tim kepolisian dari Faridpur, Bareilly, dan Polsek Dataganj di Badaun, langsung menuju ke lokasi.
Sesampainya di sana, mereka berhasil mengevakuasi mobil yang jatuh beserta jenazah para korban. Jenazah kemudian dibawa untuk dilakukan autopsi, seperti yang disampaikan oleh Petugas Kepolisian Setempat.
"Pukul 9:30 pagi ini, sebuah mobil rusak ditemukan di sungai Ramganga. Polisi segera diberitahu dan tiba di lokasi. Setibanya di sana, mereka melihat sebuah mobil Wagon R, yang kemungkinan disewa sebagai taksi, terjatuh ke sungai. Mobil tersebut melaju ke jembatan yang belum selesai dibangun dan jatuh dari sana," kata polisi.
Polisi menambahkan, "Jenazah para korban ditemukan dan dibawa untuk dilakukan autopsi. Identitas dua korban, yaitu Amit dan Vivek, telah dikonfirmasi. Sedangkan identitas korban ketiga masih dalam proses penyelidikan."
Namun, dalam postingan oleh @Delhiite_ di X, korban ketiga disebut bernama Kaushal.
Bareilly, UP: Kaushal, Vivek, and Amit attended a wedding and used Google Maps on their way back.
— زماں (@Delhiite_) November 24, 2024
The map directed them to an incomplete bridge. The car sped ahead, fell down, and all three tragically lost their lives. [Amrit Vichar] pic.twitter.com/wjyB68q67j
Dugaan Jembatan yang Belum Diperbarui di GPS
Menurut keterangan Petugas Kepolisian Setempat, Ashutosh Shivam, awal tahun ini banjir menyebabkan bagian depan jembatan runtuh ke sungai. Akan tetapi, perubahan tersebut belum diperbarui di GPS.
Petugas Kepolisian Setempat juga menyoroti tidak adanya penghalang pengaman atau tanda peringatan di jembatan yang sedang dibangun, yang seharusnya bisa mencegah bencana yang sudah dapat diprediksi ini.
Hal inilah yang menyebabkan sopir terkelabui dan tidak menyadari bahwa jembatan tersebut tidak aman.
Keluarga korban yang sangat terpukul mengkritik pihak berwenang setempat, menuduh mereka lalai dalam menjalankan tugas.
Mereka mempertanyakan mengapa jembatan yang sedang dibangun itu tidak dilengkapi dengan penghalang atau tanda peringatan yang memadai untuk mencegah kecelakaan seperti ini.
"Para pejabat harus bertanggung jawab atas kelalaian ini. Mengapa jembatan dibiarkan tidak selesai, dan mengapa tidak ada langkah keselamatan yang diterapkan?" desak salah satu kerabat.
Mereka juga menyerukan agar dilakukan penyelidikan formal dan meminta agar sebuah laporan polisi (FIR) diajukan terhadap departemen konstruksi terkait.
Baca juga: Tol Cipularang Ditandai 'Rawan Kecelakaan' di Google Maps
Para netizen pun mempertanyakan hal yang sama. Mereka menyalahkan kontraktor sipil dan pemerintahan setempat atas kecelakaan tersebut.
Meskipun Google Maps disalahkan atas kematian tiga orang tersebut, beberapa pengguna online memverifikasi bahwa rute yang diduga tidak terlihat di aplikasi seperti yang dilaporkan, ternyata muncul dalam mode satelit.
Sementara itu, beberapa laporan lain menyebutkan kabut tebal menjadi faktor tambahan yang menyebabkan kecelakaan tersebut.
Google menyampaikan belasungkawa mendalam kepada keluarga korban dan mengatakan bahwa mereka sedang bekerja sama dengan pihak berwenang untuk menyelidiki insiden tersebut.
"Simpati yang mendalam kami sampaikan kepada keluarga korban. Kami bekerja sama dengan pihak berwenang dan memberikan dukungan untuk menyelidiki masalah ini. Kami akan memberikan informasi lebih lanjut jika ada perkembangan lebih lanjut," ujar juru bicara Google.
Baca berita dan artikel yang lain di Google News.
(aia)